7 Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
19 Februari 2024 20:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surat lamaran kerja merupakan surat yang dibuat seseorang untuk melamar pekerjaan di perusahaan atau instansi. Dokumen tersebut berisi data diri, kualifikasi, hingga keinginan seseorang untuk bekerja di perusahaan yang dilamar.
ADVERTISEMENT
Dalam surat lamaran tersebut memiliki ciri kebahasaan tertentu. Pelamar perlu memahami unsur-unsur kebahasaan yang terkait dengan ketentuan penggunaan bahasa saat membuat surat lamaran pekerjaan.
Supaya dapat dijadikan pedoman, simak apa saja yang termasuk unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan pada uraian berikut ini.

Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

Ilustrasi unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan. Foto: Pexels
Ketika membuat surat lamaran pekerjaan, pelamar perlu memperhatikan unsur kebahasaannya. Unsur kebahasaan merupakan aturan dan ketentuan dalam penggunaan bahasa.
Dalam buku Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia (2020), Sumiati menjelaskan bahwa terdapat beberapa unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan antara lain:

1. Menggunakan bentuk surat yang standar

Dalam membuat surat lamaran, pelamar dapat mengikuti format yang standar yaitu bentuk surat yang biasa digunakan dalam surat formal atau surat resmi.
ADVERTISEMENT
Di dalamnya mencakup informasi bahwa seseorang sedang melamar posisi tertentu pada suatu instansi.

2. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan PUEBI

Seseorang yang akan membuat surat lamaran pekerjaan harus menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Artinya, bahasa dan kata-kata yang digunakan tidak bertele-tele agar maksud yang ingin disampaikan diketahui secara jelas.

3. Penggunaan kata yang sopan

Unsur kebahasaan berikutnya yang perlu diperhatikan adalah memakai pilihan kata yang sopan, sederhana, dan ringkas. Selain itu, bahasa yang digunakan tidak boleh terkesan meminta belas kasihan maupun bersifat merendahkan martabat pelamar.

4. Penggunaan kalimat yang jelas, singkat, dan informatif

Penggunaan kalimat dalam membuat isi surat lamaran pekerjaan harus jelas, singkat, padat, informatif, dan tepat sasaran untuk menggambarkan informasi tentang pelamar dan kemampuan kerja pelamar.

5. Penyampaian maksud surat pada isi surat

Penggunaan kalimat yang jelas untuk melamar kerja termasuk ke dalam unsur kebahasaan surat lamaran. Hal ini supaya dapat menyakinkan perekrut bahwa pelamar memiliki kualifikasi yang sesuai dengan apa yang dicari oleh perusahaan.
ADVERTISEMENT

6. Penggunaan kalimat permohonan pada paragraf penutup

Surat lamaran diakhiri dengan kalimat penutup. Kalimat penutup berisi harapan dan permohonan kepada pimpinan institusi atau lembaga yang dilamarnya agar bisa diterima.

7. Susunan penulisan dan tanda baca yang tepat

Dalam membuat surat lamaran, pelamar perlu melengkapi bagian-bagian surat sesuai dengan susunan surat yang benar. Mulai dari unsur hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama terang.
Selain itu, penggunaan tanda baca yang tepat seperti tanda koma (,), titik (.), dan titik dua (:) juga perlu diperhatikan.

Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

Ilustrasi sistematika surat lamaran pekerjaan. Foto: Pexels
Sistematika surat lamaran pekerjaan terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup. Sementara itu, mengutip dari buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 3 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII oleh Imam Taufik, dkk, unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan antara lain:
ADVERTISEMENT
(SA)