Konten dari Pengguna

Apa Itu ARA dan ARB? Ini Pengertian, Fungsi, dan Ketentuannya di BEI

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
31 Oktober 2024 12:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ARA dan ARB dalam investasi saham. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ARA dan ARB dalam investasi saham. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Ada banyak istilah yang perlu dipahami investor sebelum berinvestasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), dua di antaranya adalah ARA dan ARB. Apa itu ARA dan ARB?
ADVERTISEMENT
Secara istilah, ARA adalah singkatan dari Auto Rejection Atas, sementara ARB singkatan dari Auto Rejection Bawah. Keduanya mengacu pada batas atas dan batas bawah pergerakan harga saham.
Dalam perdagangan saham di BEI, ARA dan ARB diberlakukan untuk menjaga kestabilan harga saham. Untuk lebih mengenal apa itu ARA dan ARB dalam investasi saham di BEI, simak penjelasan selengkapnya di artikel ini.

Pengertian ARA dan ARB

Ilustrasi ARA dan ARB dalam investasi saham. Foto: Pexels
Dikutip dari buku Investasi Saham oleh Noval Adib dan Abdul Ghofar, ARA (Auto Rejection Atas) adalah batas maksimal kenaikan harga saham dalam satu hari perdagangan.
Ketika harga saham mencapai batas atas, sistem bursa akan otomatis menolak kenaikan harga lebih lanjut. Dengan kata lain, harga saham tidak dapat naik lebih tinggi dari batas yang ditentukan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut buku Semua Bisa Investasi oleh Thomas Athanasius, ARB (Auto Rejection Bawah) adalah batas maksimal penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan.
Saat harga saham menyentuh batas bawah, sistem bursa otomatis akan menolak penurunan harga lebih lanjut, sehingga harga tidak dapat turun lebih dari batas yang telah ditentukan.

Fungsi ARA dan ARB

Ilustrasi ARA dan ARB dalam investasi saham. Foto: Pexels
Menyitir dari buku Portofolio dan Analisis Investasi oleh Prof. Jogiyanto Hartono, Ph.D., MBA, CA, penerapan ARA dan ARB di pasar saham memiliki beberapa fungsi berikut:

1. Mencegah Fluktuasi Ekstrem

ARA dan ARB berfungsi untuk membatasi pergerakan harga saham dalam satu hari agar tidak terjadi lonjakan atau penurunan ekstrem. Dengan adanya batasan ini, investor tidak perlu khawatir akan perubahan harga yang terlalu drastis dalam satu hari perdagangan.
ADVERTISEMENT

2. Menjaga Stabilitas Pasar

Batasan ARA dan ARB membantu menjaga kestabilan pasar dengan mencegah panic buying maupun panic selling. Ini juga berfungsi untuk melindungi investor dari kerugian besar yang bisa terjadi akibat pergerakan harga yang terlalu cepat.

3. Mendorong Evaluasi yang Tepat

Dengan adanya ARA dan ARB, investor memiliki waktu untuk melakukan evaluasi ulang terhadap saham yang mereka miliki tanpa tekanan untuk segera membeli atau menjual di tengah pergerakan harga yang besar.

Ketentuan ARA dan ARB di BEI

Ilustrasi ARA dan ARB dalam investasi saham. Foto: Pexels
BEI menentukan batas persentase tertentu untuk kenaikan dan penurunan harga harian setiap saham yang tercatat di bursa. Batas persentase ini didasarkan pada harga saham saat pembukaan pasar.
Merujuk buku Mengenal Pasar Modal di Indonesia yang ditulis oleh Ermawati Pairi, dkk., berikut ketentuan umum batas ARA dan ARB di BEI:
ADVERTISEMENT
Jika harga saham mencapai batas persentase yang telah ditetapkan, sistem bursa otomatis menolak transaksi yang melebihi batas tersebut.
(NDA)