Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Energi Terbarukan? Ini Pengertian dan Jenis-jenisnya
29 Agustus 2024 9:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Energi terbarukan saat ini tengah menjadi sorotan karena dianggap dapat mengatasi permasalahan energi global. Lantas, apa itu energi terbarukan?
ADVERTISEMENT
Jumlah energi terbarukan juga lebih besar dibanding energi yang dikonsumsi, sehingga dapat terus diproduksi tanpa khawatir akan kehabisan.
International Energy Agency (IEA) turut menjelaskan, energi terbarukan merupakan energi yang berasal dari proses alam yang diisi ulang terus menerus.
Jenis-jenis Energi Terbarukan
Menurut Departemen Energi AS, energi terbarukan sangat berlimpah dan ada di sekitar kita. Berikut beberapa jenis energi terbarukan yang umum ditemui.
1. Energi Matahari
Energi matahari sangat melimpah dan bahkan dapat dimanfaatkan saat cuaca mendung. Laju penyerapan energi matahari oleh Bumi sekitar 10.000 kali lebih besar dibanding laju konsumsi energi oleh manusia.
ADVERTISEMENT
Energi ini dihasilkan melalui proses konversi sinar matahari menjadi listrik, baik melalui panel fotovoltaik maupun melalui cermin yang memusatkan radiasi surya.
Tak hanya listrik, energi matahari juga dapat menghasilkan panas, pendinginan, pencahayaan alami, dan bahan bakar untuk berbagai aplikasi.
2. Energi Angin
Energi angin memanfaatkan energi kinetik udara yang bergerak menggunakan turbin angin besar yang terletak di darat (darat) atau di laut atau air tawar (lepas pantai).
Teknologi energi angin pun telah berkembang selama beberapa tahun terakhir untuk memaksimalkan listrik yang dihasilkan, seperti menggunakan turbin yang lebih tinggi dan diameter rotor lebih besar.
Meski kecepatan angin rata-rata sangat bervariasi menurut lokasinya, potensi teknis energi angin dunia melebihi produksi listrik global.
Bahkan, terdapat pula potensi yang cukup besar di sebagian besar wilayah di dunia untuk memungkinkan penyebaran energi angin secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Banyak wilayah di dunia yang memiliki kecepatan angin kencang, tetapi lokasi terbaik untuk menghasilkan tenaga angin berada di lokasi terpencil.
3. Energi Panas Bumi (Geotermal)
Energi panas bumi memanfaatkan reservoir panas dari dalam Bumi yang diambil menggunakan sumur atau cara lain. Reservoir panas ini terbagi menjadi beberapa tingkatan.
Reservoir yang secara alami cukup panas dan permeabel disebut reservoir hidrotermal, sedangkan reservoir yang cukup panas tetapi ditingkatkan dengan stimulasi hidrolik disebut sistem panas bumi yang ditingkatkan.
Ketika sampai di permukaan, cairan dengan suhu berbeda dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Teknologi pembangkit listrik dari reservoir hidrotermal sudah matang dan dapat diandalkan, serta telah beroperasi selama lebih dari 100 tahun.
ADVERTISEMENT
4. Energi Air (Hidroelektrik)
Energi air dihasilkan dari aliran air sungai atau bendungan yang memutar turbin untuk menghasilkan listrik. Hidroelektrik merupakan salah satu sumber energi terbarukan tertua dan paling banyak digunakan di dunia.
Pembangkit listrik tenaga air saat ini merupakan sumber energi terbarukan terbesar di sektor ketenagalistrikan. Namun, energi ini sangat bergantung pada pola curah hujan yang stabil.
Dampak negatif dari energi air, yaitu ancaman kekeringan akibat perubahan iklim atau ekosistem. Hal ini berdampak pada pola curah hujan.
Infrastruktur yang diperlukan untuk menciptakan pembangkit listrik tenaga air juga dapat berdampak buruk pada ekosistem. Karena alasan ini, banyak yang menganggap pembangkit listrik tenaga air skala kecil sebagai pilihan yang lebih ramah lingkungan.
5. Energi Biomassa
Energi ini dihasilkan dari berbagai bahan organik, seperti kayu, limbah pertanian, dan sisa-sisa makanan. Biomassa dapat diubah menjadi bahan bakar cair atau gas untuk menghasilkan listrik atau panas.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar energi biomassa dapat digunakan untuk memasak, penerangan dan pemanas ruangan. Akan tetapi, energi ini hanya boleh digunakan dalam aplikasi terbatas.
Pasalnya, energi yang dihasilkan dari pembakaran biomassa dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca. Selain itu, energi ini juga dapat menyebabkan penggundulan hutan.
(NDA)