Konten dari Pengguna

Apa Itu Exit Strategy dalam Bisnis? Ini Pengertian dan Jenis-jenisnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
20 Februari 2024 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi exit strategy. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi exit strategy. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam menjalankan suatu bisnis, ada kalanya pengusaha menerapkan strategi keluar atau yang dikenal dengan nama exit strategy. Strategi ini memberikan arahan tentang bagaimana perkembangan bisnis ke depan.
ADVERTISEMENT
Exit strategi adalah strategi bisnis yang diterapkan apabila tujuan perusahaan tidak berjalan seperti yang diharapkan, atau pengusaha ingin mengalihkan kepada lain.
Dalam penerapannya, ada berbagai macam jenis exit strategy. Keputusan pengusaha memilih jenis exit strategy tergantung dari kondisi usaha dan tujuan bisnis yang ingin dicapai. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu exit strategy dan jenis-jenisnya pada uraian berikut ini.

Pengertian Exit Strategy

Ilustrasi exit strategy. Foto: Unsplash
Dalam bisnis, exit strategy dilatarbelakangi oleh dua hal. Pertama yaitu untuk memaksimalkan keuntungan dan kedua untuk meminimalkan kerugian.
Exit strategy dapat dilakukan dengan cara menjual saham yang dimiliki kepada investor atau melalui merger, akuisisi, hingga pasar modal.
Sementara pengertian exit strategi itu sendiri dijelaskan dalam buku Kewirausahaan Dan Studi Kelayakan Bisnis Untuk Memulai Dan Mengelola Bisnis (2021) oleh Dr. Apri Winge Adindo, sebagai rencana strategis pengusaha untuk menjual investasinya di sebuah perusahaan yang ia dirikan.
ADVERTISEMENT
Sebuah exit strategy memberi seorang pemilik bisnis cara untuk mengurangi atau menghilangkan sahamnya di dalam bisnis.
Jika bisnis tersebut berhasil, maka akan membuat keuntungan yang cukup besar. Sebaliknya, jika bisnis tersebut tidak berhasil, sebuah exit strategy memungkinkan pengusaha untuk membatasi kerugian.

Jenis-jenis Exit Strategy

Ilustrasi jenis exit strategy. Foto: Pexels
Terdapat beberapa cara exit strategy yang masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihannya.
Mengutip dari buku UMKM: Strategi Memulai Hingga Mengakselerasi Bisnis (2022) karya Alvita Yuniar, S.M., dkk, jenis-jenis exit strategy antara lain:

1. Merger dan Akuisisi

Salah satu exit strategy adalah merger dan akuisisi. Hal ini biasanya berarti menggabungkan sebuah perusahaan yang sejenis atau dibeli oleh perusahaan yang lebih besar.
Situasi ini saling menguntungkan ketika perusahaan memiliki keterampilan yang saling melengkapi dan dapat menghemat sumber daya dengan penggabungan.
ADVERTISEMENT

2. Menjualnya ke Pihak Lain

Pengusaha yang ingin menjual bisnisnya ke pihak luar, manajer atau karyawan dapat menjadi menjadi pilihan yang tepat jika mereka tertarik karena adanya keterlibatan karyawan pada usaha yang dijalankan.
Adapun dengan exit strategy ini pengusaha dapat memutuskan bersama apakah usaha ini diambil alih sepenuhnya atau sebagian saja dan pengusaha tersebut menjadi penasihat.

3. Initial Public Offering (IPO)

IPO adalah saham yang untuk pertama kalinya dilepas atau dijual untuk publik. Namun IPO tidak dapat diaplikasikan terhadap semua usaha.
Pengusaha yang ingin menjadikan IPO sebagai exit strategy perlu memperhatikan beberapa hal seperti valuasi usaha, persyaratan, serta risiko.
Sementara itu, beberapa manfaat dari adanya IPO. Dengan go public, nilai dan citra perusahaan berpeluang meningkat, serta kinerja keuangan akan lebih baik.
ADVERTISEMENT

4.Mewariskan kepada Keluarga

Exit strategy dengan cara mewariskan kepada keluarga adalah salah satu strategi yang banyak dilakukan oleh para pelaku UMKM.
Harapannya agar memastikan usaha dapat berjalan sekaligus dapat memberikan nafkah pada keluarga. Walaupun terlihat ideal, keputusan ini juga harus mempertimbangkan beberapa hal seperti kapabilitas, minat keluarga, serta sikap profesionalitas yang tetap harus dijaga.

5. Likuidasi

Likuidasi artinya menutup usaha dan menjual semua aset untuk exit strategy. Proses likuidasi dapat berjalan cepat, namun pengembalian yang didapat sangat rendah karena adanya kemungkinan substansi usaha yang hilang seperti daftar klien, merek dagang, atau nilai aset usaha seperti mesin dan peralatan produksi yang turun.
(SA)