Konten dari Pengguna

Apa yang Dimaksud dengan Positive List? Ini Penjelasannya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
8 November 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi positive list. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi positive list. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Positive list adalah istilah yang merujuk pada daftar atau hal-hal yang diperbolehkan dalam suatu sistem, regulasi, atau kebijakan. Daftar ini bisa diterapkan dalam berbagai konteks.
ADVERTISEMENT
Positive list juga digunakan untuk memudahkan pengawasan, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan mengurangi risiko kesalahan atau pelanggaran aturan.
Dalam konteks regulasi, positive list memuat daftar item yang sudah melewati pengujian tertentu dan dinilai aman atau sesuai standar. Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan positive list, simak terus uraian ini.

Pengertian Positive List

Ilustrasi positive list. Foto: Pexels
Merujuk Law Insider, positive list adalah daftar item atau produk yang diperbolehkan dalam suatu sistem atau peraturan tertentu. Daftar ini bisa diterapkan dalam konteks hukum, perdagangan, kesehatan, hingga regulasi terkait hak cipta dan lisensi.
Di banyak negara, positive list digunakan untuk mempermudah pengawasan dan pengaturan karena memberikan daftar yang jelas mengenai apa yang boleh dilakukan atau digunakan. Artinya, selain dalam daftar tersebut dianggap tidak diperbolehkan atau dibatasi.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya positive list, regulasi menjadi lebih jelas, dan pengawasan dapat dilakukan lebih efektif. Konsep positive list membantu konsumen dan pelaku usaha untuk lebih memahami standar keamanan dan ketentuan yang berlaku.

Fungsi Positive List

Ilustrasi positive list. Foto: Unsplash
Positive list memiliki beberapa fungsi utama dalam berbagai konteks, di antaranya:

1. Mengatur dan Menyederhanakan Regulasi

Positive list membantu pemerintah atau lembaga yang berwenang untuk mengatur dengan jelas produk atau aktivitas yang diperbolehkan. Ini mempermudah penerapan aturan dan mengurangi kebingungan mengenai hukum atau kebijakan yang berlaku.

2. Memberikan Kepastian Hukum

Dengan adanya daftar positif, individu atau perusahaan dapat lebih mudah memahami batasan dan hak mereka dalam menjalankan kegiatan atau bisnis. Ini menciptakan lingkungan yang lebih transparan dan aman dalam berbisnis atau beraktivitas.
ADVERTISEMENT

3. Meningkatkan Pengawasan

Dalam bidang perdagangan, kesehatan, atau bahkan lingkungan, positive list berfungsi sebagai alat untuk memantau apa saja yang diperbolehkan. Ini memungkinkan otoritas terkait untuk lebih efektif dalam memeriksa kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.

Contoh Penerapan Positive List

Ilustrasi positive list. Foto: Pexels
Berikut beberapa contoh penerapan positive list dalam berbagai bidang.

1. Perdagangan Internasional

Dalam konteks perdagangan internasional, positive list digunakan untuk menentukan produk atau barang yang diperbolehkan untuk diperdagangkan antara negara-negara tertentu.
Misalnya, dalam perjanjian perdagangan bebas, positive list akan mencakup barang-barang yang akan dibebaskan dari tarif impor atau regulasi ketat.

2. Regulasi Obat dan Makanan

Dalam bidang kesehatan, khususnya untuk obat dan makanan, positive list berfungsi untuk mencantumkan produk-produk yang teruji dan disetujui untuk digunakan atau dikonsumsi.
Misalnya, dalam sistem BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Indonesia, positive list akan mencantumkan obat-obatan yang aman untuk dipasarkan.
ADVERTISEMENT

3. Hukum Hak Cipta

Dalam dunia hukum, terutama yang terkait dengan hak cipta, positive list mencakup karya-karya atau materi yang diakui sebagai milik ciptaan yang dilindungi hukum. Ini penting untuk memastikan bahwa hanya karya yang sah yang diperbolehkan untuk digunakan atau diproduksi ulang.

4. Peraturan Lingkungan

Di bidang lingkungan, positive list bisa merujuk pada daftar kegiatan atau bahan yang diperbolehkan untuk digunakan dalam pengelolaan sumber daya alam.
Misalnya, dalam sektor pertambangan atau kehutanan, positive list bisa mencakup jenis tanaman atau metode pertambangan yang ramah lingkungan.

5. Regulasi Pekerjaan

Dalam konteks ketenagakerjaan, positive list bisa mencakup jenis pekerjaan atau kategori industri yang diperbolehkan untuk dilakukan oleh tenaga kerja asing atau kategori khusus pekerja lainnya.
Positive list ini membantu pemerintah dalam mengatur pasar tenaga kerja dan memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan negara.
ADVERTISEMENT
(NDA)