Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Aturan Cuti PNS sesuai Jenisnya, Ini Ketentuannya
9 Februari 2024 9:04 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketentuan mengenai cuti untuk PNS telah diatur oleh peraturan perundang-undangan. Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan BKN Nomor 7 Tahun 2021 tentang perubahan atas Peraturan BKN Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS.
Dalam peraturan tersebut, terdapat beberapa jenis cuti PNS di antaranya cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti melahirkan, cuti alasan penting, cuti bersama, dan cuti di luar tanggungan negara.
Untuk mengetahui ketentuan masing-masing cuti, berikut adalah aturan cuti PNS yang perlu diketahui.
Aturan Cuti PNS
Masing-masing jenis cuti PNS memiliki ketentuannya yang berbeda. Hal tersebut dapat berupa durasi cuti yang dapat diajukan, cara pengajuan, hingga ketentuan lainnya. Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Cuti Tahunan
PNS berhak mendapatkan cuti tahunan setelah bekerja paling kurang satu tahun secara terus menerus sebanyak 12 hari kerja. Pengajuan cuti tahunan dapat dilakukan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberi hak cuti tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam pengambilan cuti tersebut tidak dapat dipecah-pecah dengan jangka waktu kurang dari tiga hari kerja. Apabila masih memiliki jatah cuti tahunan, PNS dapat mengambil pada tahun berikutnya paling banyak enam hari kerja.
Jika hak cuti tahunan tak digunakan dalam tahun tersebut, PNS dapat menggunakan pada tahun berikutnya paling lama 18 hari.
2. Cuti Besar
Jenis cuti lainnya untuk PNS yaitu cuti besar yang boleh diambil tiga bulan setelah bekerja sekurang-kurangnya enam tahun secara terus menerus.
PNS yang sudah mengajukan cuti besar, tidak berhak lagi mengajukan cuti tahunan pada tahun yang sama. Pengajuan cuti besar dapat ditangguhkan paling lama dua tahun, jika terdapat kepentingan dinas mendesak.
Mereka baru bisa mengajukan cuti besar kembali pada lima tahun berikutnya. Selain itu, PNS juga berhak mendapatkan gaji penuh selama cuti.
ADVERTISEMENT
3. Cuti Bersama
Cuti bersama merupakan cuti yang ditetapkan presiden. Biasanya cuti ini diberikan pada saat perayaan Idulfitri, Natal, dan tahun baru.
4. Cuti Sakit
PNS juga berhak mengajukan cuti sakit. Lama cuti yang diberikan sebanyak 1 hari atau 2 hari kerja. Cara pengajuannya adalah dengan memberitahukan atasan dengan melampirkan surat keterangan dokter.
Apabila sakit lebih dari 2 hari sampai dengan 14 hari, PNS berhak atas cuti sakit dengan mengajukannya secara terstruktur ke pejabat yang berwenang.
5. Cuti Melahirkan
Bagi PNS wanita yang melahirkan diberikan cuti selama 3 bulan dengan rincian satu bulan sebelum persalinan dan dua bulan sesudah persalinan.
Cuti melahirkan diberikan untuk PNS wanita yang melahirkan anak pertama sampai ketiga. Namun, untuk persalinan anak keempat dan seterusnya, jenis cuti yang diberikan berubah menjadi cuti di luar tanggungan negara.
ADVERTISEMENT
Slain itu, PNS yang cuti melahirkan juga berhak mendapatkan gaji penuh.
6. Cuti Alasan Penting
Cuti alasan penting diberikan ketika ada anggota keluarga seperti ibu, bapak, suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu yang sedang sakit keras atau meninggal dunia.
Pengambilan cuti ini maksimal sebanyak dua bulan dan PNS yang sedang cuti tetap mendapatkan gaji.
7. Cuti di Luar Tanggungan Negara
Adapun jenis cuti berikutnya yang diberikan kepada PNS adalah cuti di luar tanggungan negara. Cuti ini diberikan kepada pegawai yang bekerja sekurang-kurangnya lima tahun secara terus menerus.
PNS dapat mengambil cuti di luar tanggungan negara karena alasan pribadi yang penting dan mendesak. Lamanya cuti yang dapat diambil adalah paling lama tiga tahun dan dapat diperpanjang paling lama satu tahun jika ada alasan penting untuk memperpanjangnya.
ADVERTISEMENT
Namun, selama cuti PNS tidak berhak mendapat gaji dari negara dan tidak dihutung sebagai masa kerja PNS. Selain itu, pegawai dapat diperhentikan secara tidak hormat apabila tidak melaporkan diri kembali ke instansi induknya setelah habis masa cuti.
(SA)