Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Bearish: Pengertian dan Karakteristiknya dalam Pasar Saham
31 Oktober 2024 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Secara singkat, bearish menggambarkan kondisi frekuensi perdagangan saham yang rendah. Hal ini ditandai dengan menurunnya harga saham secara berkelanjutan dari waktu ke waktu. Untuk lebih memahami apa itu bearish, simak penjabaran selengkapnya berikut ini.
Pengertian Bearish
Bearish adalah kondisi ketika pasar saham sedang mengalami tren turun atau melemah. Penurunan pasar saham dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang melambat bahkan turun dari tahun sebelumnya.
Kondisi yang mendorong pasar dalam kondisi bearish adalah kondisi-kondisi negatif seperti stabilitas makro ekonomi yang terganggu akibat naiknya harga minyak bumi dan rupiah yang mengalami depresiasi yang tajam terhadap dolar Amerika.
Saat pasar bearish terjadi, hal ini biasanya akan membuat kalangan usaha cemas dan banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat peningkatan biaya yang tidak terkendali.
ADVERTISEMENT
Karakteristik Bearish dalam Pasar Saham
Pasar yang berada dalam kondisi bearish biasanya memiliki beberapa karakteristik utama yang bisa dilihat. Menurut laman Investopedia, berikut ini beberapa ciri-ciri bearish dalam pasar saham.
1. Harga Saham Menurun
Pada pasar bearish, harga saham biasanya turun secara konsisten dalam jangka waktu yang cukup panjang, misalnya, beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Hal ini menyebabkan lebih banyak investor yang menjual saham daripada yang membeli sehingga mengakibatkan harga terus turun.
2. Pertumbuhan Ekonomi Melemah
Ciri-ciri pasar bearish adalah melemahnya pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini ditandai dengan menurunnya permintaan konsumen, turunnya investasi yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Ketika ekonomi melemah, pendapatan dan laba perusahaan umumnya juga akan menurun dan akhirnya berdampak terhadap nilai saham mereka di pasar.
ADVERTISEMENT
3. Pengangguran Meningkat
Kondisi bearish juga menimbulkan peningkatan pengangguran. Kenaikan angka pengangguran juga merupakan efek dari pertumbuhan ekonomi yang melemah.
Saat kondisi ekonomi memburuk, perusahaan akan cenderung mengurangi biaya operasional, termasuk mengurangi jumlah tenaga kerja.
4. Minat Investor Menurun
Saat terjadi bearish, umumnya minat investor juga menurun untuk berinvestasi di pasar saham. Mereka cenderung pesimis terhadap prospek ekonomi dan kinerja pasar.
Ketika investor merasakan ketidakpastian atau melihat risiko yang terlalu tinggi, mereka lebih memilih menjual saham daripada membeli saham. Penurunan aktivitas investor ini menyebabkan turunnya volume perdagangan dan semakin mengurangi nilai saham.
(SA)