Bitcoin Lewat! Pengusaha Properti Ini Rela Tukar 3 Rumah dengan Tanaman Hias

Pekerja merawat Monstera adansonii Variegata atau Janda Bolong di areal tanaman hias Desa Blang Weu, Kuta Makmur, Aceh Utara, Aceh, Jumat (9/10). Foto: Rahmad/ANTARA FOTO

Berapa nilai investasi sekeping Bitcoin? Setengah miliar alias Rp 500 juta? Enggak, lewat! Pada Senin (11/1), harga uang kripto itu anjlok ke level terendah yaitu Rp 467,7 juta.

Kini posisi Bitcoin ada di bawah investasi jenis-jenis tanaman hias tertentu. Setidaknya itu yang dipandang Hidmat Syamsudin, seorang pengusaha properti asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang punya hobi koleksi tanaman hias.

Demi mendapatkan tanaman hias jenis Aroid yang jadi incarannya, Hidmat rela menukar 3 unit rumah. Padahal harga rumah yang dia tawarkan berkisar antara Rp 350 juta hingga Rp 650 juta.

"(Rumah) yang harga Rp 500 juta sudah laku (ditukar tanaman). Tinggal yang Rp 350 juta dan Rp 650 juta, belum ada peminat untuk ditukar tanaman hias," katanya seperti dikutip dari sariagri.

Total aset properti yang dia tawarkan untuk ditukar tanaman hias itu, nilainya bahkan jauh di atas harga tertinggi Bitcoin. Pada Minggu (10/1), harga Bitcoin sempat menyentuh Rp 580 juta. Sayangnya, cryptocurrency itu gagal mencapai harga psikologis tertingginya di Rp 600 juta, malah kemudian anjlok ke Rp 470 juta.

Koleksi tanaman hias jadi hobi baru yang banyak digandrungi di masa pandemi. Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO

Kembali ke kegilaan Hidmat Syamsudin soal hobi koleksi tanaman hias, rumah seharga Rp 500 juta miliknya akhirnya berpindah tangan ke seorang warga Sawangan, Depok. Sebagai penukarnya, 45 jenis tanaman hias dia serahkan ke Hidmat.

Menurut Hidmat, bisnis tanaman hias terutama jenis jenis Philodendron billietiae variegata dan King monstera variegata thai constellation memang menjanjikan. "Di sini paling murah Rp 2,5 juta, sementara paling mahal untuk Philodendron billietiae variegata. Kalau Monstera variegata thai constellation harganya bisa Rp 65 juta," kata dia.

Ide gila barter rumah seharga setengah miliar dengan 45 tanaman hias itu, bukan tanpa alasan. Tingginya peminat tanaman pandemik khususnya jenis Aroid, di Indonesia, membuatnya semakin jatuh hati.

"Jenis aroid itu ada banyak macamnya. Seperti Anthorium dan Philodenron," kata dia.

Menurut Hidmat, dari 2 unit rumah yang dia tawarkan untuk ditukar tanaman hias, sudah ada peminatnya. Setidaknya dia menerima penjajakan dari 9 pehobi tanaman hias. Tapi belum deal, kecuali untuk rumah seharga Rp 500 juta.