Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Cara Beternak Ayam Petelur untuk Peternak Pemula
17 Oktober 2024 16:08 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, untuk mendapatkan keuntungan, beternak ayam petelur tetap memerlukan perencanaan dan manajemen yang baik agar sukses. Lantas, bagaimana cara beternak ayam petelur? Di bawah ini akan diuraikan panduan lengkapnya untuk pemula.
Cara Beternak Ayam Petelur
Merangkum buku Beternak Ayam Petelur karangan Drh. Yonathan Rahardjo, berikut cara beternak ayam petelur yang bisa peternak pemula terapkan.
1. Persiapan Awal Beternak Ayam Petelur
Sebelum mulai beternak ayam petelur, pastikan siapkan beberapa hal berikut.
a. Pemilihan Lokasi Kandang
Lokasi kandang sangat memengaruhi kesehatan dan produktivitas ayam petelur. Pilihlah lokasi yang jauh dari pemukiman agar tidak mengganggu lingkungan, tetapi tetap mudah dijangkau.
Lokasi yang baik juga harus memiliki akses air bersih yang memadai serta ventilasi udara yang baik untuk menjaga kondisi ayam tetap sehat.
ADVERTISEMENT
b. Desain dan Jenis Kandang
Kandang ayam petelur harus dirancang dengan memperhatikan aspek kenyamanan ayam. Gunakan jenis kandang yang sesuai dengan skala bisnis yang dijalankan. Ada dua jenis kandang yang umumnya digunakan, yakni:
2. Pemilihan Bibit Ayam Petelur
Memilih bibit ayam petelur yang berkualitas sangat penting untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Berikut ciri-ciri bibit ayam petelur yang bagus:
ADVERTISEMENT
3. Pemberian Pakan yang Tepat
Pakan yang berkualitas sangat penting dalam beternak ayam petelur karena memengaruhi produksi dan kualitas telur. Berikut hal yang harus diperhatikan saat memberi pakan:
a. Komposisi Pakan
Pakan ayam petelur harus mengandung nutrisi yang cukup, seperti protein, karbohidrat, vitamin, mineral, dan lemak. Peternak dapat menggunakan pakan komersial yang sudah diformulasikan secara khusus untuk ayam petelur. Namun, peternak juga bisa menambahkan bahan alami seperti jagung, dedak, dan biji-bijian untuk menekan biaya pakan.
b. Frekuensi Pemberian Pakan
Pakan ayam petelur sebaiknya diberikan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Pastikan pakan yang diberikan selalu segar dan bersih untuk menghindari penyakit.
ADVERTISEMENT
c. Pemberian Air Minum
Selain pakan, air minum yang bersih dan cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan ayam. Air harus selalu tersedia di kandang, dan sebaiknya diganti setiap hari.
4. Perawatan dan Pemeliharaan Ayam Petelur
Merawat ayam petelur dengan baik akan menjaga produktivitas dan kesehatannya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Kebersihan Kandang
Kebersihan kandang harus dijaga agar ayam terhindar dari penyakit. Bersihkan kandang secara rutin, minimal seminggu sekali, terutama pada bagian lantai dan tempat makan atau minum ayam. Selain itu, sirkulasi udara yang baik akan membantu mengurangi kelembapan dan menghindari bau tidak sedap.
b. Pencegahan Penyakit
Vaksinasi dan pemberian vitamin secara berkala penting untuk mencegah ayam dari serangan penyakit. Pastikan juga peternak rutin memantau kondisi ayam setiap hari, dan pisahkan ayam yang sakit agar tidak menulari yang lain.
ADVERTISEMENT
c. Pencahayaan
Ayam petelur membutuhkan pencahayaan yang cukup untuk menghasilkan telur dengan optimal. Gunakan lampu penerangan di kandang selama 16 jam sehari untuk merangsang produksi telur, terutama saat musim hujan atau di malam hari.
5. Pengumpulan dan Penanganan Telur
Ayam petelur biasanya mulai bertelur pada usia 4 hingga 5 bulan. Setelah ayam mulai bertelur, telur harus dikumpulkan setiap hari agar tetap bersih dan segar. Pastikan untuk selalu memeriksa kandang dua hingga tiga kali sehari untuk menghindari telur pecah atau rusak.
6. Penghitungan Biaya dan Keuntungan Beternak Ayam Petelur
Sebelum memulai usaha ternak ayam petelur, penting untuk menghitung biaya dan potensi keuntungan yang bisa diperoleh. Beberapa komponen biaya yang harus diperhitungkan antara lain:
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui total biaya, peternak dapat membandingkannya dengan hasil produksi telur setiap bulannya untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh.
(NDA)