Konten dari Pengguna

Cara Menghitung Biaya Ekspor Berdasarkan Komponennya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
17 Oktober 2024 15:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kegiatan ekspor. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kegiatan ekspor. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Ekspor merupakan salah satu kegiatan penting dalam perdagangan internasional yang memungkinkan produk lokal dipasarkan ke luar negeri. Namun, sebelum memulai proses ekspor, pelaku usaha harus mengetahui cara menghitung biaya ekspor dengan tepat.
ADVERTISEMENT
Biaya ekspor ini mencakup berbagai komponen yang perlu diperhitungkan agar bisnis tetap menguntungkan dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Lalu, bagaimana cara menghitung biaya ekspor? Simak uraian di bawah ini untuk mengetahui panduan lengkapnya.

Komponen Utama dalam Biaya Ekspor

Ilustrasi kegiatan ekspor. Foto: Pexels
Mengutip buku Seluk Beluk Perdagangan Ekspor-Impor Jilid 1 oleh Hamdani dan Bushindo, ada beberapa komponen biaya yang perlu diperhitungkan saat melakukan ekspor, di antaranya sebagai berikut:

1. Biaya Produksi

Biaya produksi mencakup seluruh biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang yang akan diekspor. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, energi, dan biaya operasional pabrik. Perhitungan biaya produksi harus dilakukan secara cermat agar tidak timbul kerugian.

2. Biaya Pengemasan

Pengemasan yang baik sangat penting dalam ekspor untuk memastikan produk tetap aman dan sesuai standar internasional. Biaya ini mencakup material pengemasan (karton, plastik, dan lainnya.), serta tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pengemasan. Perusahaan juga perlu mempertimbangkan apakah harus menggunakan kemasan khusus untuk memenuhi regulasi negara tujuan.
ADVERTISEMENT

3. Biaya Transportasi

Transportasi merupakan salah satu komponen terbesar dalam perhitungan biaya ekspor. Ada beberapa jenis biaya transportasi yang harus diperhitungkan, antara lain:

4. Biaya Bea Cukai dan Pajak

Setiap negara memiliki aturan bea cukai yang berbeda-beda. Bea keluar merupakan pajak yang dikenakan oleh pemerintah negara pengirim barang, sedangkan bea masuk adalah pajak yang dikenakan oleh negara tujuan.
Selain itu, pelaku ekspor perlu membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan biaya administrasi lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui peraturan bea cukai di negara tujuan dan menghitung pajak yang harus dibayar.
ADVERTISEMENT

5. Biaya Asuransi

Asuransi ekspor penting untuk melindungi barang dari kerusakan atau kehilangan selama pengiriman. Ada beberapa jenis asuransi yang dapat dipilih, termasuk asuransi kargo laut, udara, dan darat.
Pastikan untuk memilih asuransi yang sesuai dengan jenis barang dan metode pengiriman yang digunakan. Biaya asuransi harus dimasukkan ke dalam total biaya ekspor.

6. Biaya Pelabuhan atau Bandara

Untuk pengiriman melalui laut, biaya pelabuhan yang dikenai meliputi biaya bongkar muat, biaya gudang, dan biaya penanganan di pelabuhan. Sedangkan untuk pengiriman udara, pelaku usaha perlu memperhitungkan biaya penanganan dan biaya bandara. Biaya ini bervariasi tergantung dari lokasi pelabuhan atau bandara yang digunakan.

7. Biaya Dokumen dan Legalitas

Mengurus dokumen ekspor juga memerlukan biaya, termasuk pembuatan dokumen seperti invois, packing list, bill of lading, dan sertifikat asal barang.
ADVERTISEMENT
Dokumen ini penting agar barang dapat melewati proses bea cukai dengan lancar. Selain itu, ada biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan legalitas atau perizinan, tergantung dari barang yang diekspor.

Cara Menghitung Biaya Ekspor

Ilustrasi kegiatan ekspor. Foto: Pexels
Untuk menghitung biaya ekspor secara lengkap, pengekspor dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Hitung Biaya Produksi per Unit

Pertama, hitung seluruh biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja, overhead) dan bagi dengan jumlah barang yang diproduksi. Ini akan memberikan pelaku usaha gambaran biaya per unit barang.
Contoh:
Biaya bahan baku: Rp5.000
Biaya tenaga kerja: Rp2.000
Biaya operasional: Rp1.000
Total biaya produksi per unit: Rp8.000

2. Tambahkan Biaya Pengemasan

Setelah itu, tambahkan biaya pengemasan per unit. Misalnya, jika biaya pengemasan per unit adalah Rp1.000, total biaya sementara menjadi Rp9.000 per unit.
ADVERTISEMENT

3. Hitung Biaya Transportasi

Misalnya, biaya pengiriman dari gudang ke pelabuhan adalah Rp500 per unit, dan biaya pengiriman internasional Rp1.500 per unit, maka total biaya transportasi menjadi Rp2.000 per unit.

4. Tambahkan Biaya Bea Cukai dan Pajak

Jika bea cukai dan pajak adalah 10 persen dari nilai barang, untuk barang dengan harga Rp9.000 per unit, pajak yang harus dibayar adalah Rp900.

5. Tambahkan Biaya Asuransi

Misalkan, biaya asuransi untuk pengiriman adalah Rp200 per unit.

6. Biaya Pelabuhan dan Dokumen

Tambahkan biaya pelabuhan atau bandara serta biaya pembuatan dokumen yang berkisar Rp500 per unit.

7. Total Biaya Ekspor

Setelah semua komponen dihitung, jumlahkan seluruh biaya tersebut untuk mendapatkan total biaya ekspor per unit. Contoh perhitungan biaya ekspor per unit:
Biaya produksi: Rp8.000
Biaya pengemasan: Rp1.000
Biaya transportasi: Rp2.000
Bea cukai dan pajak: Rp900
Biaya asuransi: Rp200
ADVERTISEMENT
Biaya pelabuhan & dokumen: Rp500
Total biaya ekspor: Rp12.600 per unit
(NDA)