Konten dari Pengguna

Diskonto Obligasi Terjadi Bila Kondisi Ini, Berikut Penjelasannya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
9 Agustus 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Obligasi merupakan salah satu produk investasi yang bisa ditemukan di pasar modal. Instrumen keuangan ini berupa surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh pihak terkait.
ADVERTISEMENT
Surat pernyataan utang tersebut biasanya datang dari pemerintah atau korporasi. Namun, obligasi juga bisa diterbitkan oleh perseorangan.
Dalam investasi dengan obligasi, terdapat konsep penting yang disebut dengan diskonto. Untuk memahami apa arti dan mengapa bisa terjadi diskonto obligasi, simak informasi selengkapnya berikut ini.

Apa itu Diskonto Obligasi?

Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah
Diskonto obligasi adalah fenomena umum di pasar obligasi. Konsep ini perlu dipahami oleh para investor, terutama yang berkecimpung dalam pembelian dan penjualan obligasi.
Supramono melalui buku Perpajakan Indonesia, Mekanisme dan Perhitungan (2015) menyebutkan bahwa dari transaksi penjualan, obligasi akan diperoleh penghasilan yang dapat berupa keuntungan modal (capital gain), bunga, atau diskonto.
Diskonto sendiri merupakan selisih antara nilai nominal yang dibayar oleh pembeli. Diskonto obligasi terjadi bila besarnya uang kas yang diterima atas penerbitan atau penjualan obligasi lebih kecil dibanding nilai nominal obligasi. Nominal yang diterima tersebut tidak termasuk bunga berjalan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Akuntansi Keuangan Menengah (2021) karya Viola Syukrina E Janrosl dan Khadijah, perbedaan nilai nominal dan present value obligasi akan menentukan harga obligasi.
Jika obligasi dijual lebih rendah daripada nominalnya, obligasi dijual dengan diskonto. Sedangkan, jika obligasi diperdagangkan lebih tinggi daripada nominalnya, obligasi dijual dengan premi.
Adapun salah satu alasan utama mengapa obligasi dijual dengan diskonto adalah ketika suku bunga pasar meningkat setelah obligasi tersebut diterbitkan.
Jika obligasi baru dengan suku bunga lebih tinggi tersedia, obligasi yang ada dengan suku bunga lebih rendah menjadi kurang menarik, sehingga harga pasar mereka turun.
Dengan demikian, jika investor ingin menjual obligasi pada pasar sekunder, mereka perlu menawarkannya di harga yang lebih rendah. Apabila suku bunga dari pasar meningkat dengan nilai yang cukup untuk mengangkat nilai obligasi, kondisi ini disebut sebagai diskonto obligasi.
ADVERTISEMENT

Cara Menghitung Diskonto Obligasi

Ilustrasi cara menghitung diskonto obligasi. Foto: Unsplash
Untuk menghitung diskonto obligasi, penting untuk mengetahui bunga kupon (coupon rate) dan bunga pasar (market interest rate). Apabila bunga kupon lebih rendah dari bunga pasar, besaran diskonto dapat ditentukan.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung nilai nominal obligasi, yakni.
Rumus 1:
Dengan keterangan:
Rumus 2:
Pada tahapan berikutnya, hitung nilai sekarang berdasarkan besaran bunga di setiap periode. Untuk menghitung nilai bunga sekarang, gunakan rumus ordinary annuity. Berikut rumusnya.
PVOA = (1 – PVIF) : r
ADVERTISEMENT
Dengan keterangan:
Setelah mendapatkan hasil perhitungan dari tiap rumus, berikutnya hitung selisih harga jual dan nilai awal obligasi melalui perhitungan berikut.
harga jual obligasi = nilai nominal obligasi + nilai bunga sekarang
(SA)