Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dividend Policy: Arti, Jenis, dan Faktor yang Memengaruhinya
17 Desember 2024 18:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kebijakan dividen atau dividen policy menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan para investor. Keputusan ini akan berpengaruh terhadap jumlah laba bersih yang akan dibagikan perusahaan ke para pemegang saham .
ADVERTISEMENT
Penting bagi para investor dan perusahaan untuk memahami apa yang dimaksud dengan kebijakan dividen. Sebab hal ini membantu mereka mengelola sumber daya finansialnya dalam mencapai tujuan jangka panjang.
Apa Itu Dividend Policy?
Dividend policy merupakan kebijakan yang digunakan perusahaan untuk menyusun pembayaran dividen ke pemegang saham. Adapun dividen merujuk pada pembagian hasil ke pihak yang memiliki saham sesuai jumlah lembar yang dimiliki.
Kebijakan dividen diartikan sebagai keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk menentukan apakah laba bersih yang diperoleh akan dibagikan ke para pemegang saham dalam bentuk dividen atau diinvestasikan kembali ke dalam bisnis.
Mengutip buku Manajemen Keuangan: Strategi Mengelola Keuangan dengan Efisien dan Efektif karya Rani Rachmawati, dkk., dijelaskan bahwa keputusan ini akan berkaitan langsung dengan aliran dana, struktur finansial, likuiditas perusahaan, dan perilaku investor.
ADVERTISEMENT
Penentuan kebijakan dividen pun dipengaruhi prospek pendapatan, pajak, kondisi lingkungan ekonomi, preferensi pemegang saham, dan kesempatan investasi yang ada.
Jenis-jenis Dividen Policy
Dalam buku Ekonomi Keuangan Edisi 2 karya Dr. Darmawan, M.AB disebutkan bahwa terdapat tiga jenis kebijakan dividen, yaitu sebagai berikut.
1. Kebijakan Dividen Stabil
Kebijakan dividen ini umum digunakan oleh banyak perusahaan karena dapat diprediksi setiap tahun. Pendekatan ini memberi pemegang saham lebih banyak kepastian mengenai jumlah dan waktu pembagian dividen.
2. Kebijakan Dividen Konstan
Berdasarkan kebijakan dividen ini, perusahaan membayar persentase dari pendapatannya sebagai dividen setiap tahun. Dengan cara ini, investor mengalami volatilitas penuh dari pendapatan perusahaan.
Apabila pendapatan naik, investor mendapat dividen yang lebih besar. Sebaliknya, jika pendapatan turun, investor mungkin tidak menerima dividen.
ADVERTISEMENT
3. Kebijakan Dividen Residual
Kebijakan dividen residual memungkinkan perusahaan membayar dividen sejumlah apa yang tersisa setelah perusahaan membayar pengeluaran modal dan modal kerja. Pendekatan ini tidak stabil, tetapi paling masuk akal dalam hal operasi bisnis.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kebijakan Dividen
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan perusahaan ke pemegang saham antara lain:
1. Posisi Likuiditas Perusahaan
Karena dividen merupakan arus kas keluar, semakin besar jumlah kas yang tersedia dan likuiditas perusahaan, semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2. Kebutuhan Dana Bagi Perusahaan
Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil kemampuan untuk membayar dividen. Penghasilan perusahaan akan digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi dananya baru sisanya untuk pembayaran dividen.
3. Kemampuan untuk Meminjam
Apabila perusahaan mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mendapatkan pinjaman, hal ini merupakan fleksibilitas keuangan yang tinggi sehingga kemampuan untuk membayar dividen juga tinggi.
ADVERTISEMENT
4. Pengendalian Perusahaan
Jika suatu perusahaan membayar dividen yang sangat besar, perusahaan mungkin menaikkan modal di waktu yang akan datang melalui sahamnya.
(SA)