Konten dari Pengguna

Ekuitas: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Contohnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
3 Desember 2024 9:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ekuitas. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ekuitas. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Ekuitas adalah istilah keuangan yang merujuk pada hak kepemilikan atas suatu aset setelah dikurangi semua kewajiban atau utang yang terkait dengan aset tersebut.
ADVERTISEMENT
Merujuk buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) karya Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), ekuitas mencerminkan nilai kekayaan bersih pemegang saham, yaitu total aset perusahaan setelah dikurangi total liabilitasnya.
Pada dasarnya, ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas perusahaan akan berkurang jika pemilik menarik investasinya, adanya pembagian keuangan, atau mengalami kerugian.

Jenis-jenis Ekuitas

Ilustrasi ekuitas. Foto: Unsplash
Menurut Siti Noor Khikmah dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan, berikut jenis-jenis ekuitas yang bisa digunakan untuk mengelola kekayaan.

1. Ekuitas Pemegang Saham

Ekuitas pemegang saham adalah hak milik pemegang saham atas perusahaan. Ini terdiri dari modal saham yang disetorkan oleh pemegang saham dan laba ditahan yang dihasilkan dari keuntungan perusahaan.

2. Ekuitas Pemilik (Owner's Equity)

Dalam bisnis kecil atau perseorangan, ekuitas pemilik mengacu pada jumlah uang atau aset yang dimiliki oleh pemilik setelah dikurangi semua utang perusahaan.
ADVERTISEMENT

3. Ekuitas Rumah (Home Equity)

Dalam sektor properti, ekuitas rumah adalah selisih antara nilai pasar properti dengan jumlah hipotek yang masih harus dibayarkan. Ekuitas ini dapat meningkat seiring pembayaran hipotek atau kenaikan nilai pasar properti.

4. Pembiayaan Ekuitas

Pembiayaan ekuitas umumnya dilakukan untuk meningkatkan modal dan bisa menjadi jalan keluar apabila suatu perusahaan tidak menghasilkan keuntungan yang signifikan.
Misalnya, perusahaan menjual saham ke investor, kemudian hasilnya digunakan untuk mengembangkan bisnis.

Manfaat Ekuitas

Ilustrasi ekuitas. Foto: Unsplash
Dengan memahami ekuitas, seseorang dapat mengambil langkah yang lebih bijak dalam mengelola aset dan meningkatkan nilai kekayaan di masa depan. Selain itu, berikut beberapa manfaat lain dari ekuitas:

1. Pengukuran Kesehatan Keuangan

Ekuitas memberikan gambaran jelas tentang kondisi keuangan suatu entitas. Jika ekuitas positif, artinya aset lebih besar daripada kewajiban dan hal tersebut menunjukkan kondisi keuangan yang sehat.
ADVERTISEMENT

2. Sumber Pendanaan

Perusahaan dapat menggunakan ekuitas untuk mendapatkan modal, misalnya, melalui penerbitan saham baru. Hal ini menjadi alternatif pendanaan selain utang.

3. Dasar Pengambilan Keputusan Investasi

Investor memeriksa ekuitas untuk menilai apakah suatu perusahaan layak untuk diinvestasikan. Rasio keuangan seperti return on equity (ROE) menjadi indikator penting bagi para investor.

Contoh Ekuitas

Ilustrasi ekuitas. Foto: Unsplash
Ekuitas adalah nilai yang tersisa setelah mengurangi total kewajiban dari total aset. Ekuitas digunakan untuk menggambarkan kepemilikan dalam perusahaan atau properti. Berikut beberapa contoh ekuitas:

1. Ekuitas dalam Bisnis

Dalam dunia bisnis, ekuitas dapat digambarkan sebagai modal pemilik atau laba ditahan. Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT

2. Ekuitas dalam Real Estat

Ekuitas juga bisa ditemukan dalam bidang real estat seperti kepemilikan properti. Misalnya, seseorang memiliki rumah senilai Rp1 miliar dengan sisa utang hipotek Rp400 juta, ekuitasnya adalah selisih antara nilai rumah dan utang tersebut, yaitu Rp600 juta.

3. Ekuitas Pemegang Saham

Dalam perusahaan terbuka, ekuitas pemegang saham adalah jumlah total investasi pemegang saham ditambah laba ditahan, dikurangi kerugian atau dividen yang dibayarkan.

4. Ekuitas dalam Investasi

Saat seseorang membeli saham perusahaan, mereka memiliki sebagian dari ekuitas perusahaan tersebut. Misalnya, jika Ibu Alda membeli saham senilai Rp10 juta, ini mencerminkan ekuitasnya di perusahaan tersebut.
(NDA)