Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Franchise: Pengertian, Manfaat, Jenis-jenisnya
14 Juni 2023 15:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Franchise. Foto: Pexels.com/Jill Evans](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h2vr7t11q1fa1c1711n5cp09.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui informasi seputar franchise lebih lanjut, simak pengertian, format, dan jenis-jenisnya di artikel Berita Bisnis berikut ini.
Pengertian Franchise
Mengutip investopedia.com, franchise atau waralaba adalah jenis lisensi yang memberikan akses bagi penerima waralaba selaku yang menjalankan franchise. Umumnya berupa pengetahuan mengenai bisnis, proses, dan merek dagang milik pemberi waralaba.
Sebagai contoh, pengusaha A memiliki bisnis ayam goreng kremes dan pengusaha muda B ingin membuka bisnis franchise di bawah bisnis milik pengusaha A. Dalam hal ini, pengusaha A akan mengajarkan pengerjaan, ilmu, dan mereknya pada pengusaha B.
Sederhananya dalam bisnis franchise, penerima waralaba bisa menjual produk atau layanan dengan nama bisnis pemberi waralaba. Sebagai imbalannya, penerima waralaba biasanya membayar biaya awal dan biaya lisensi tahunan ke pemilik waralaba.
ADVERTISEMENT
Salah satu keuntungan besar menggunakan bisnis franchise adalah pengusaha dapat memiliki akses ke nama merek perusahaan yang sudah mapan. Selain itu, pengusaha tak perlu mengeluarkan sumber daya untuk mengenalkan nama dan produk ke pelanggan.
Manfaat Mendirikan Franchise
Merujuk francity.com, ada berbagai manfaat jika pengusaha mendirikan atau mambangun bisnis franchise, berikut di antaranya:
1. Modal
Persyaratan modal franchisor atau pemilik waralaba akan lebih rendah karena franchisee atau penerima waralaba menyediakan modal untuk membuka setiap gerai waralaba.
2. Karyawan Lebih Sedikit
Jumlah karyawan yang dibutuhkan pemilik waralaba untuk mengoperasikan jaringan waralaba jauh lebih kecil daripada yang mereka perlukan untuk menjalankan jaringan unit milik perusahaan.
3. Kecepatan Pertumbuhan
Jaringan waralaba dapat tumbuh secepat pemilik waralaba dapat mengembangkan infrastrukturnya untuk merekrut, melatih, dan mendukung pemegang waralaba.
ADVERTISEMENT
4. Keterlibatan dalam Operasional Berkurang
Pemilik waralaba tak akan terlibat dalam operasional sehari-hari dari setiap gerai waralaba.
5. Risiko dan Kewajiban Terbatas
Pemilik waralaba tak akan mempertaruhkan modalnya dan tak perlu menandatangani perjanjian sewa, perjanjian kerja, dan lainnya.
Jenis-jenis Franchise
Berikut jenis-jenis franchise yang dikutip dari laman francity.com:
1. Job Franchise
Job franchise adalah waralaba berbasis rumah atau investasi rendah yang diambil seseorang karena ingin memulai dan menjalankan bisnis waralaba kecil seorang diri.
Penerima waralaba biasanya harus membeli peralatan, beberapa stok, dan terkadang kendaraan. Contoh job franchise adalah biro perjalanan, layanan perawatan rumah, pembersihan saluran air, layanan anak-anak, dan lainnya.
2. Franchise Tradisional (Distribusi Produk)
Waralaba berbasis produk didasarkan pada hubungan supplier-dealer, yakni penerima waralaba mendistribusikan produk pemilik waralaba. Pemilik waralaba melisensikan merek dagangnya, tetapi biasanya tak menyediakan seluruh sistem untuk menjalankan bisnisnya ke penerima waralaba.
ADVERTISEMENT
Waralaba produk terutama berurusan dengan produk besar, seperti mobil dan suku cadang mobil, mesin penjual otomatis, komputer, sepeda, peralatan, dan lainnya.
Waralaba distribusi produk mewakili persentase tertinggi dari total penjualan ritel. Contoh franchise distribusi produk yang terkenal adalah Ford.
3. Franchise Format Bisnis
Franchise format bisnis juga dapat menggunakan merek dagang pemilik waralaba. Namun hal yang membedakan, franchise ini mendapatkan seluruh sistem untuk mengoperasikan bisnis dan memasarkan produk dan/atau layanan.
Pemilik waralaba menawarkan rencana dan prosedur terperinci tentang setiap aspek bisnis, juga memberikan pelatihan dan dukungan awal dan berkelanjutan.
Franchise format bisnis yang paling populer adalah makanan cepat saji, ritel, restoran, layanan bisnis, kebugaran, dan lainnya.
4. Franchise Investasi
Franchise investasi umumnya adalah proyek berskala besar yang membutuhkan investasi modal yang besar, seperti hotel dan restoran yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Penerima waralaba biasanya menginvestasikan uang dan melibatkan tim manajemen atau pemilik waralaba mereka sendiri untuk mengoperasikan bisnis dan menghasilkan laba atas investasi dan keuntungan modal.
5. Franchise Konversi
Pemegang waralaba konversi mengadopsi merek dagang, program pemasaran dan periklanan, sistem pelatihan, dan standar layanan pelanggan.
Pemilik waralaba dalam model ini memiliki potensi pertumbuhan yang sangat cepat dalam hal unit dan pendapatan biaya royalti. Contoh franchise konversi adalah toko bunga, perusahaan jasa profesional, layanan rumah tangga, dan lainnya.
(MQ)