Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Full Call Auction: Pengertian, Kriteria, dan Fungsinya
10 Oktober 2024 11:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Full call auction (FCA) adalah metode perdagangan yang digunakan dalam pasar saham saat semua order belian dan jual dikumpulkan (match) pada waktu tertentu untuk dieksekusi secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
Pada implementasi FCA, seluruh saham akan dikumpulkan dalam Papan Pemantauan Khusus Tahap II dari Bursa Efek Indonesia (BEI ), lalu dianalisis untuk menemukan harga yang sesuai dengan keseimbangan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply).
Hal ini dilakukan melalui lima sesi periodic call acution dalam satu hari untuk menciptakan harga pembukaan (opening price) dan harga penutupan (closing price) yang lebih akurat serta mencerminkan permintaan maupun penawaran di pasar saham.
Implementasi FCA melalui Papan Pemantauan Khusus Tahap II ini dilakukan sesuai Peraturan Nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus serta pengumuman nomor Peng-00001/BEI.PB1/03-2024 tanggal 20 Maret 2024.
Kriteria Saham yang Masuk dalam Papan Pemantauan Khusus Tahap II pada Full Call Auction
Terdapat 11 kriteria saham yang masuk dalam Papan Pemantauan Khusus Tahap II dalam implementasi full call action, di antaranya:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Fungsi Full Call Auction
Tujuan dari full call auction adalah untuk menjaga stabilitas harga di pasar saham, terutama pada saat-saat rentan terjadinya volatilitas tinggi seperti saat pembukaan atau penutupan pasar.
Selain itu, berikut beberapa hal lain yang bisa dicapai dengan menerapkan metode full call action di pasar saham:
1. Mengurangi Volatilitas
Dengan mengumpulkan dan mengeksekusi order secara bersamaan, full call auction dapat membantu mengurangi volatilitas harga yang berlebihan, terutama selama periode pembukaan dan penutupan pasar.
2. Harga yang Lebih Adil
Karena harga saham ditentukan berdasarkan titik keseimbangan permintaan dan penawaran, sistem ini cenderung menghasilkan harga yang lebih adil dan transparan untuk semua pelaku pasar.
3. Efisiensi Pasar
Proses ini memungkinkan eksekusi order yang lebih efisien, terutama dalam menangani volume transaksi yang besar.
ADVERTISEMENT
4. Transparansi
Semua order diproses secara transparan, sehingga pelaku pasar dapat memahami bagaimana harga terbentuk dan apa yang memengaruhi pergerakan harga di pasar.
(NDA)