Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kategori Aktiva Lancar Dapat Meliputi Apa Saja? Ini Penjelasannya
16 Maret 2023 8:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aktiva lancar (current assets) adalah aset milik perusahaan yang mudah dicairkan dalam bentuk uang, dan jangka waktu pencairannya tidak lebih dari satu tahun. Kategori aktiva lancar dapat meliputi kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan, dan beban dibayar di muka.
ADVERTISEMENT
Merujuk buku Akuntansi Pajak oleh Uswatun Khasanah, dkk, aktiva lancar adalah kas dan aktiva lainnya yang diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual atau dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang paling lama.
Dalam neraca, pencatatan aktiva lancar harus dipisahkan dengan aktiva tidak lancar (fixed asset). Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar aktiva lancar, simak penjelasannya dalam uraian di bawah ini.
Kategori Aktiva Lancar
Dirangkum dari buku Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan terbitan Grasindo, ada lima jenis aset perusahaan yang bisa dikategorikan sebagai aktiva lancar, di antaranya sebagai berikut:
1. Kas dan Bank
Kas adalah uang tunai yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Aset yang termasuk dalam kas adalah uang kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank. Namun, ada beberapa jenis aset yang tidak termasuk dalam kas aktiva lancar, yaitu:
ADVERTISEMENT
2. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek umumnya meliputi surat-surat berharga, kepemilikan saham atau obligasi yang bersifat sementara serta dapat dijual sewaktu-waktu.
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia, berikut beberapa syarat bagi surat berharga untuk dianggap sebagai investasi jangka pendek:
Adapun investasi jangka pendek dapat terbagi lagi menjadi lima kategori, di antaranya sebagai berikut:
3. Account Receivable atau Piutang
Account receivable atau piutang merupakan tagihan uang perusahaan pada para pelanggan yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun sejak tanggal keluarnya tagihan. Dalam aktiva lancar, piutang terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT
4. Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka atau pembayaran diterima di muka merupakan pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran itu belum jadi biaya atau jasa tersebut belum dinikmati oleh perusahaan pada saat pembayaran dilakukan.
5. Persediaan
Persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, untuk proses produksi dan/atau dalam perjalanan, serta bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Dalam akuntansi perpajakan, penyerahan barang kena pajak ke pedagang perantara dianggap sebagai penyerahan penjualan sehingga dikenakan PPN. Namun jika merupakan konsinyasi, barang tersebut tidak termasuk dalam persediaan consignor.
ADVERTISEMENT
(NDA)