Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Kenapa Harga Beras Naik? Ini Faktor Penyebabnya
21 Februari 2024 14:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Pekerja mengangkat beras Bulog di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hq545tc8mf2twxsemn1b5ppm.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Harga beras ini kalau kita lihat di minggu ke 3 (Februari 2024) rata-rata mencapai Rp 14.380 per kg. Kenaikan harga beras ini terjadi di 179 kabupaten/kota," kata Pudji dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2024 yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Dalam Negeri, Senin (19/2).
Bahkan, Pudji mengatakan bahwa pada pekan ketiga Februari 2024 ada sekitar 20 persen wilayah Indonesia yang harga berasnya lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga nasional.
Lantas, kenapa harga beras naik? Simak terus uraian artikel Berita Bisnis berikut ini hingga tuntas untuk mengetahui informasi terkait faktor penyebab harga beras naik di Indonesia.
Faktor Penyebab Harga Beras Naik
Pudji mengatakan, beras memang kerap mengalami inflasi, terutama di periode Februari setiap tahunnya. Sejak 2018, beras sudah lima kali alami inflasi.
ADVERTISEMENT
"Pada 2023, komoditas beras dan bawang putih cenderung alami inflasi," ujarnya.
Tahun ini, salah satu penyebab harga beras naik adalah karena terjadinya penurunan surplus. Pudji mengatakan secara historis, produksi beras nasional dalam satu tahun dihasilkan sepanjang Januari-April.
"Maret 2023 ini puncak panen mencapai 5,13 juta ton. Sementara Maret 2024 ini potensi diperkirakan panen itu 3,51 juta ton," katanya.
Dengan begitu, Pudji melanjutkan, jika dibandingkan antara konsumsi dan produksi, maka surplus yang akan terjadi di Maret 2024 jauh lebih rendah dibandingkan Maret 2023.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh supply dan demand yang berkesinambungan. Mundurnya panen raya berkontribusi besar dalam kurangnya stok beras premium saat ini.
ADVERTISEMENT
“Kenapa harga beras premium naik, soal supply dan demand, tentu memang el nino panen kita mundur, itu supply-nya berkurang. karena panennya mundur ya harusnya sudah panen baru nanam, panen kemungkinan Maret (dan) Mei,” kata Zulhas saat mengunjungi Transmart Cempaka Putih, Jakarta pada Senin (19/2).
(NDA)