Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Keterlaluan! Abang Ojol Ditipu Orderan Fiktif Pizza Rp 957 Ribu
7 September 2021 10:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terjadi lagi, driver ojek online (ojol ) kembali dijadikan sasaran empuk penipuan oleh konsumen. Kali ini orderan fiktif tersebut menyasar ke salah seorang ojol asal Balikpapan.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini viral setelah sebuah postingan dibagikan oleh pengguna akun Instagram @lintas_balikpapan. Menurut akun tersebut, driver ojol menerima sejumlah pesanan Pizza seharga Rp 957 ribu.
Postingan foto tersebut menampilkan tiga box pizza berukuran 1 meter. Berikut dengan tangkapan layar berisikan chat driver dengan si pemesan atas nama Amanda.
Setelah driver ojol tersebut membayar, ia segera menghubungi si pemesan. Namun tak terduga, si pemesan dengan tak tahu malu nya mengatakan bahwa sedang menipu.
"Hahaha saya cuma mau nipu hahaha" tulis si pemesan, Amanda di kolom chat.
Hal ini sontak memancing emosi warganet. Selain mengutuk si pemesan, warganet melayangkan dukungan dan bantuan.
“Aku mau 1 kotak, minta no ojolnya yg bs dihubungi?” ujar salah satu warganet di kolom komentar.
ADVERTISEMENT
Tak sedikit juga yang melayangkan doa untuk driver tersebut, "Insya Allah akan diganti dengan rezeki yang lebih melimpah," tambah warganet.
Tak seperti warganet yang mengecam aksi penipuan, si driver ojol justru memilih untuk bagikan pizza 1 meter tersebut ke yayasan panti asuhan di daerah Gunung Guntur.
"Mas ojol yang menjadi korban penipuan orderan fiktif ini memilih menyumbangkan pizza hut 1 meternya ke Panti Asuhan di Gunung Guntur," tulis akun Instagram @lintas_balikpapan.
Diketahui saat ini biaya kerugian yang awalnya ia tanggung sendiri, akhirnya kini telah diganti oleh pihak operator pusat.
Namun, walaupun kerugian telah diganti, penipuan order fiktif ini tetaplah perbuatan tak bertanggung jawab. Perlu adanya sanksi dan solusi untuk meminimalisir kasus dan korban lainnya.
ADVERTISEMENT