Keunggulan Komparatif: Pengertian dan Faktor Utamanya

Ilustrasi Keunggulan Komparatif. Foto: Unsplash.com/Raychan

Dalam ilmu ekonomi, keunggulan komparatif terjadi ketika negara dapat memproduksi barang atau jasa dengan biaya peluang yang lebih rendah daripada negara lain.

Untuk mengetahui keunggulan komparatif lebih lanjut, simak juga pengertian dan faktor-faktornya di artikel Berita Bisnis berikut ini.

Pengertian Keunggulan Komparatif

Ilustrasi Keunggulan Komparatif. Foto: Pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent

Mengutip investopedia.com, keunggulan komparatif adalah kemampuan suatu negara untuk memproduksi barang atau jasa tertentu dengan biaya peluang yang lebih rendah dibanding kompetitornya.

Keunggulan komparatif digunakan untuk menjelaskan mengapa perusahaan, negara, atau individu dapat memperoleh manfaat dari perdagangan.

Menurut ekonom-politik David Ricardo, dalam perdagangan internasional, keunggulan komparatif mengacu pada produk yang dapat diproduksi suatu negara dengan lebih murah daripada negara lain.

Selanjutnya dalam corporatefinanceinstitute.com, ia menyatakan bahwa negara-negara lebih baik berspesialisasi pada apa yang mereka nikmati sebagai keunggulan komparatif dan mengimpor barang-barang yang tak memiliki keunggulan komparatif.

Namun, beberapa ekonom kontemporer sekarang menyebut bahwa dengan hanya berfokus pada keunggulan komparatif, hal itu dapat mengakibatkan eksploitasi dan penipisan sumber daya negara.

Faktor Utama Keunggulan Komparatif

Ilustrasi Keunggulan Komparatif. Foto: Pexels.com/Yan Krukau

Merujuk laman wallstreetmojo.com, berikut faktor-faktor yang memainkan peran utama dalam teori keunggulan komparatif menurut Ricardo:

1. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dapat berupa tenaga kerja terampil dan tak terampil. Jika suatu negara ingin memproduksi barang yang menguntungkan tetapi kekurangan tenaga kerja, hal ini akan merugikan.

Oleh karena itu, teori ini menyatakan bahwa sebuah negara harus menggunakan tenaga kerja yang sangat terampil untuk memproduksi barang yang membantu mereka mendapatkan keuntungan.

2. Kelimpahan Sumber Daya (Bahan Baku)

Jika sebuah negara memproduksi satu bahan baku secara melimpah, negara tersebut memiliki keunggulan dibanding negara lain.

Contohnya, Belgia memiliki banyak pohon kakao yang sangat menguntungkan bagi perekonomiannya. Hasilnya, mereka dapat memproduksi cokelat berkualitas tinggi dengan tenaga kerja terampil.

3. Lokasi Geografis

Karena faktor geografis, produksi suatu produk dapat menguntungkan perusahaan karena setiap negara memiliki iklim dan keragaman yang berbeda, beserta sumber daya yang tersedia.

Contohnya, kurma tumbuh di lokasi yang kering dan semi-gersang (sangat panas). Untuk itu, negara seperti Afrika dan Arab menjadi tempat potensial bagi pertumbuhan kurma dan mendapatkan keuntungan dalam perdagangan.

4. Produktivitas

Semakin banyak tenaga kerja tak terampil, produktivitasnya akan rendah. Oleh karena itu, tenaga kerja terampil perlu direkrut untuk meningkatkan produktivitas barang secara keseluruhan.

5. Teknologi

Perbedaan teknologi antar-negara dapat menyebabkan kesenjangan produktivitas tenaga kerja dan barang. Namun, produk akhir akan sangat efisien jika suatu negara memiliki teknologi yang maju.

6. Inovasi Produk

Jika sebuah produk memiliki skala yang sama, kemungkinan negara lain akan memproduksinya dengan biaya lebih rendah. Oleh karena itu, keunggulan komparatif akan bergeser dari negara asal ke negara lain.

7. Tradisi, Budaya, dan Preferensi

Selera dan preferensi pelanggan merupakan faktor penting dalam teori Ricardo. Jika permintaan untuk produk dengan kualitas yang lebih baik di pasar internasional meningkat, hal itu dapat menjadi keunggulan komparatif bagi negara yang memproduksi produk tersebut.

(MQ)