Konten dari Pengguna

Keunggulan Mutlak: Pengertian, Asumsi, dan Contohnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
8 Juni 2023 9:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Keunggulan Mutlak. Foto: Unsplash.com/Lenny Kuhne
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Keunggulan Mutlak. Foto: Unsplash.com/Lenny Kuhne
ADVERTISEMENT
Keunggulan mutlak adalah kemampuan individu atau badan untuk menghasilkan jumlah lebih besar dari suatu barang atau jasa dengan jumlah input yang sama per unit waktu dari pesaingnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui keunggulan mutlak lebih lanjut, simak juga pengertian, asumsi, dan perbedaannya dengan keunggulan komparatif di artikel Berita Bisnis berikut.

Pengertian Keunggulan Mutlak

Ilustrasi Keunggulan Mutlak. Foto: Unsplash.com/Patrick Langwallner
Mengutip corporatefinanceinstitute.com, dalam ilmu ekonomi, keunggulan mutlak atau absolut merujuk pada kapasitas pelaku ekonomi untuk menghasilkan jumlah produk yang lebih besar daripada pesaingnya.
Konsep ini dikenalkan Adam Smith dalam buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Keunggulan mutlak digambarkan sebagai kemampuan intrinsik suatu negara untuk memproduksi lebih banyak komoditas daripada pesaing globalnya.
Smith menjelaskan bahwa keunggulan mutlak negara-negara dalam berbagai komoditas akan membantu mereka mendapatkan keuntungan secara bersamaan melalui ekspor dan impor. Dengan begitu, perdagangan internasional tak dibatasi dan menjadi lebih penting dalam kerangka ekonomi global.
ADVERTISEMENT
Merujuk investopedia.com, keuntungan mutlak mengarah pada keuntungan yang jelas dari spesialisasi dan perdagangan jika setiap produsen memiliki keuntungan mutlak memproduksi suatu barang. Jika produsen tak memiliki keunggulan mutlak, argumen Adam Smith tak berlaku.
Keunggulan mutlak dapat dicapai dengan menciptakan barang atau jasa dengan biaya mutlak yang lebih rendah per unit dengan jumlah input yang lebih sedikit atau dengan proses yang lebih efisien.

Asumsi dari Teori Keuntungan Mutlak

Ilustrasi Keunggulan Mutlak. Foto: Unsplash.com/Maksym Kaharlytskyi
Mengutip wallstreetmojo.com, saat memberikan teori keunggulan mutlak, Smith mempertimbangkan beberapa asumsi tertentu. Asumsi tersebut antara lain:

1. Ketidakmampuan Faktor Produksi untuk Berpindah

Adam Smith mengasumsikan bahwa elemen-elemen produksi tak dapat berpindah melintasi batas-batas negara.
Hipotesis ini juga menunjukkan bahwa setelah transaksi, tak akan ada modifikasi pada batasan produksi di salah satu negara yang terlibat.
ADVERTISEMENT

2. Hambatan Perdagangan

Hambatan perdagangan tak menghalangi pembelian dan penjualan barang. Sebaliknya, pemerintah membangun hambatan perdagangan untuk membatasi atau meredam impor atau ekspor barang tertentu.

3. Neraca Perdagangan

Smith percaya bahwa impor dan ekspor haruslah sama. Karena premis ini, kegiatan ekspor-impor tak dapat memiliki ketidakseimbangan perdagangan, defisit, atau surplus. Ketidakseimbangan perdagangan tercipta ketika impor melebihi ekspor.

4. Skala yang Sama

Diasumsikan bahwa seseorang akan mendapatkan imbalan yang sama terlepas dari berapa banyak yang diproduksi.
Contohnya jika produksi satu komputer oleh perusahaan A membutuhkan waktu dua jam, produksi dua komputer seharusnya membutuhkan waktu empat jam. Dampak langsungnya, produksi empat komputer akan membutuhkan total delapan jam.

Keunggulan Mutlak vs Keunggulan Komparatif

Ilustrasi Keunggulan Mutlak. Foto: Unsplash.com/carlos aranda
Mengutip laman yang sama, keunggulan mutlak adalah ketika suatu negara memproduksi barang dengan kualitas lebih baik dengan biaya lebih rendah daripada negara lain.
ADVERTISEMENT
Adapun keunggulan komparatif adalah ketika suatu negara mampu memproduksi barang dengan biaya peluang lebih rendah daripada negara lain.
Namun, pada praktiknya perbedaan keduanya sulit dipahami karena tak ada negara yang memiliki keunggulan dalam memproduksi setiap barang. Selain itu, tak ada negara yang memiliki kelebihan produksi barang secara eksklusif.
(MQ)