Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Krisis Pangan: Pengertian, Penyebab, dan Cara Pemerintah Mengatasinya
15 Agustus 2024 11:46 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia disebut rawan mengalami krisis pangan imbas turunnya produktivitas padi karena panen raya telah usai. Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud mengatakan, krisis ini bisa memengaruhi 7 hingga 16 persen penduduk RI.
ADVERTISEMENT
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 281.603.800 jiwa pada 2024, itu berarti sekitar 19,7 juta hingga 45 juta jiwa rawan menjadi korban dari krisis pangan dan mengalami kelaparan . Lantas, apa yang dimaksud dengan krisis pangan?
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), krisis pangan adalah kondisi ketika terjadinya kelangkaan pangan yang dialami sebagian besar masyarakat akibat sejumlah faktor. Berikut informasi lengkap seputar krisis pangan yang bisa disimak.
Penyebab Krisis Pangan
World Food Programme (WFP) menyebutkan bahwa konflik, guncangan ekonomi, perubahan iklim yang ekstrem, dan melonjaknya harga pupuk menjadi penyebab utama krisis pangan di seluruh dunia.
Tercatat, sebanyak 309 juta orang menghadapi kelaparan kronis di 71 negara. Sebanyak 70 persen orang di dunia yang menderita kelaparan kronis ini tinggal di wilayah terdampak perang dan kekerasan.
ADVERTISEMENT
Jumlah orang yang mengalami kelaparan akut pun terus meningkat dengan kecepatan yang sulit ditandingi oleh pendanaan. Sementara itu, biaya penyaluran bantuan pangan juga semakin tinggi karena harga pangan dan bahan bakar meningkat.
Mengutip kumparanBisnis, Presiden Jokowi mengatakan bahwa ancaman kelaparan berat akan dialami dunia di masa mendatang karena naiknya suhu bumi, saat gelombang panas sudah mulai terjadi dan dirasakan dalam satu tahun terakhir.
Sementara itu, kabar mengenai akan adanya kelaparan di Indonesia sebelumnya disampaikan oleh Restuardy Daud, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri. Ia mengatakan bahwa sebanyak 7 hingga 16 persen penduduk RI rawan alami kelaparan imbas turunnya produktivitas padi karena panen raya sudah selesai.
ADVERTISEMENT
Cara Pemerintah Mengatasi Krisis Pangan di Indonesia
Dalam mengatasi krisis pangan, Presiden Jokowi menekankan Indonesia harus meningkatkan sistem pertanian menjadi smart agriculture karena saat ini eranya teknologi atau smart system. Sistem ini perlu diterapkan di daerah unggulan masing-masing.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mendorong daerah-daerah agar melakukan penelitian terhadap komoditas unggulan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan tiap daerah dan bentangan yang sangat panjang.
“Lakukan riset, buat percontohan, berhasil, copy. Dan juga undang investasi untuk membangun pabrik pengelolaannya, sehingga nilai tambah dari perkebunan kita jadi meningkat,” kata Presiden Jokowi, dikutip dari kumparanBisnis.
(NDA)