Konten dari Pengguna

Literasi Keuangan: Pengertian, Tingkat, dan Manfaatnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
27 Agustus 2024 11:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
  Ilustrasi literasi keuangan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi literasi keuangan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengetahuan tentang literasi keuangan sangat penting bagi seorang individu. Hal ini berguna supaya mereka mampu mengelola keuangan dengan bijak sehingga dapat mencapai kesejahteraan.
ADVERTISEMENT
Dengan pemahaman yang baik tentang literasi keuangan, seseorang dapat membuat anggaran, membuat keputusan yang lebih baik, dan meminimalisasi risiko keuangan.
Untuk memahami secara lengkap seputar apa yang dimaksud dengan pengertian, tingkat, dan manfaat literasi keuangan, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini ini.

Pengertian Literasi Keuangan

Ilustrasi literasi keuangan. Foto: Unsplash
Mengutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan merupakan rangkaian proses untuk meningkatkan pengetahuan, keyakinan, dan keterampilan masyarakat, sehingga mereka mampu mengelola keuangan dengan lebih baik.
Dengan demikian, konsumen produk dan jasa keuangan maupun masyarakat luas tidak hanya mengetahui dan memahami lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, melainkan juga dapat mengubah perilaku dalam pengelolaan finansial. Pada gilirannya, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
ADVERTISEMENT
Literasi keuangan juga membantu orang untuk membuat keputusan keuangan secara efektif. Masyarakat juga menjadi lebih bijak dalam mengambil tindakan karena terbekali dengan informasi keuangan.

Tingkat Literasi Keuangan

Ilustrasi literasi keuangan. Foto: Unsplash
Literasi keuangan terbagi ke dalam beberapa tingkatan. Adapun tingkat literasi keuangan di Indonesia antara lain sebagai berikut.

1. Well Literate

Kelompok masyarakat pada tingkat ini memiliki sudah memiliki pengetahuan dan keyakinan mengenai produk dan lembaga jasa keuangan, seperti fitur, risiko, dan manfaat yang diperoleh.
Mereka juga mempunyai keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

2. Sufficient Literate

Tingkatan berikutnya, yaitu sufficient literate. Orang-orang yang berada pada kategori ini umumnya telah memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap produk dan lembaga jasa keuangan.
ADVERTISEMENT
Namun, kecakapan atau keterampilan mereka dalam menggunakan produk dan jasa keuangan itu sendiri masih minim.

3. Less Literate

Golongan masyarakat pada kelompok ini hanya memiliki pengetahuan tentang produk dan lembaga jasa keuangan saja. Adapun pengetahuan pada masyarakat di tingkat less literate masih terbatas meliputi informasi dasar yang umum.

4. Not Literate

Tingkatan literasi keuangan selanjutnya adalah not literate. Kelompok ini tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan. Selain itu, mereka juga tak mempunyai keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

Manfaat Literasi Keuangan

Ilustrasi literasi keuangan. Foto: Pexels
Dengan memiliki literasi keuangan, hal ini membawa manfaat yang besar bagi seseorang. Berikut sejumlah manfaat literasi keuangan bagi kehidupan sehari-hari.

1. Mengetahui Berbagai Produk dan Layanan Jasa Keuangan

Manfaat literasi keuangan, yakni membuat seseorang lebih paham tentang berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang tersedia, sehingga mereka dapat memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.
ADVERTISEMENT

2. Mampu Merencanakan Keuangan dengan Lebih Baik

Memiliki pemahaman tentang literasi keuangan dapat membantu merencanakan keuangan secara efektif. Hal ini mencakup kemampuan untuk membuat anggaran, menentukan prioritas pengeluaran, hingga cara berinvestasi.

3. Mampu Bertanggung Jawab pada Keputusan Keuangan yang Diambil

Dengan literasi keuangan yang baik, seseorang akan mampu untuk bertanggung jawab atas setiap pengambilan keputusan karena telah memahami faktor-faktor pendukung dalam pengambilan keputusan tersebut.

4. Terhindar dari Penipuan

Pengetahuan tentang keuangan juga melindungi individu dari berbagai bentuk penipuan yang sering terjadi, seperti seperti investasi bodong, skema ponzi, atau penipuan lainnya.
(SA)