Konten dari Pengguna

Mengenal Pendekatan Nilai Guna Kardinal dan Ordinal

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
14 Juli 2023 10:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menganalisis nilai guna kardinal dan ordinal. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menganalisis nilai guna kardinal dan ordinal. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Pendekatan nilai guna kardinal dan ordinal merupakan pendekatan utama yang dipakai untuk melakukan analisis mengenai perilaku konsumen dalam menikmati barang atau jasa.
ADVERTISEMENT
Melalui kedua pendekatan ini, dapat diketahui bahwa konsumen umumnya selalu berusaha untuk mencapai nilai guna yang maksimal dari pemakaian benda yang dikonsumsinya.
Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut seputar pendekatan nilai guna kardinal dan ordinal, simak uraian artikel Berita Bisnis di bawah ini hingga tuntas.

Sekilas tentang Teori Perilaku Konsumen

Ilustrasi perilaku konsumen. Foto: Pixabay
Menurut buku Membuka Cakrawala Ekonomi oleh Imamul Arifin, teori perilaku konsumen pada dasarnya menjelaskan bagaimana konsumen mendayagunakan sumber daya yang ada (uang) untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya akan suatu atau beberapa produk.
Alam S. turut berpendapat dalam buku Ekonomi Jilid 1, teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen memilih suatu produk yang diyakini akan memberikan kepuasan maksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga barang.
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu ekonomi, teori perilaku konsumen ini dianalisis dengan menggunakan dua macam pendekatan, yaitu pendekatan nilai guna (utility) kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal.

Pendekatan Nilai Guna Kardinal (Cardinal Approach)

Ilustrasi membuat catatan mengenai pendekatan kardinal. Foto: Unsplash
Merujuk buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi terbitan PT Grafindo Media Pratama, pendekatan kardinal menyatakan bahwa utilitas dapat diukur secara langsung melalui angka-angka. Asumsi dalam pendekatan ini, antara lain:
Beberapa konsep mendasar yang digunakan dalam pendekatan kardinal, yaitu Total Utility (TU) dan Marginal Utility (MU). Utilitas total adalah yang dinikmati konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Sementara utilitas marjinal adalah pertambahan utilitas yang dinikmati oleh konsumen dari setiap tambahan satu unit barang dan jasa yang dikonsumsi.

Pendekatan Nilai Guna Ordinal (Ordinal Approach)

Ilustrasi menganalisis dengan pendekatan ordinal. Foto: Unsplash
Pendekatan ordinal menganggap bahwa utilitas suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya utilitas yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang atau jasa.
Pendekatan ini dapat dianalisis dengan menggunakan kurva indiferen (indifference curve) dan garis anggaran (budget line). Dikutip dari buku Membuka Cakrawala Ekonomi oleh Imamul Arifin, berikut penjelasannya:

1. Kurva indiferen

Kurva indifieren adalah kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam barang konsumsi yang memberikan tingkat utilitas yang sama. Misalnya, seorang konsumen membeli sejumlah barang berupa makanan dan pakaian, lalu berusaha mengombinasikan keduanya untuk menghasilkan utilitas yang sama.
ADVERTISEMENT

2. Garis anggaran

Garis anggaran adalah garis yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua macam barang yang berbeda oleh konsumen dengan pendapatan yang sama. Persamaannya dapat dituliskan dalam bentuk: I = Px . X + Py . Y.
Misalnya seorang konsumen mengonsumsi barang X dan Y, harga barang X (Px) dan harga barang Y (Py) adalah Rp 1.000 dan pendapatan konsumen (I) pada saat itu adalah Rp 10.000 dan semuanya dibelanjakan untuk barang X dan Y.
(NDA)