Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Potensi Ekonomi Negara-negara ASEAN
1 Agustus 2023 12:26 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Potensi ekonomi negara ASEAN akan berbeda-beda karena dipengaruhi salah satunya oleh sumber daya alam (SDA) yang ada. Sebagai contoh, potensi ekonomi Brunei Darussalam didominasi minyak dan gas. Sedangkan, Indonesia didominasi sektor pertanian.
ADVERTISEMENT
Meski potensi ekonomi negara ASEAN tak sama, negara-negara ini saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan tiap negara guna menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera.
Untuk mengetahui potensi ekonomi negara-negara ASEAN lainnya, simak penjelasan dan informasi lainnya di artikel Berita Bisnis berikut ini.
Potensi Ekonomi Negara ASEAN
ASEAN dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan didirikan lima negara di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok.
Saat ini, negara yang tergabung dalam ASEAN mencakup Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Berikut Berita Bisnis jabarkan potensi ekonomi dari negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN):
ADVERTISEMENT
1. Brunei Darussalam
Mengutip kemlu.go.id, minyak dan gas merupakan komoditas ekspor terbesar Brunei Darussalam yang mencapai 95% dari total ekspor keseluruhan.
Tujuan ekspor utama Brunei Darussalam adalah Jepang, diikuti Republik Rakyat Tiongkok atau Tiongkok, Thailand, Republik Korea. Selain itu, kekayaan alam Brunei Darussalam lainnya berupa pasir silika, hutan, dan sumber laut. Itu juga memiliki potensi ekonomi yang tinggi.
2. Filipina
Merujuk nationsonline.org, potensi ekonomi Filipina terbagi atas industri elektronik modern dan sektor jasa. Selain itu, Filipina juga memiliki potensi ekonomi di bidang pertanian.
Sektor pariwisata juga merupakan sektor penting bagi perekonomian negara Filipina dengan menyumbang 10% terhadap PDB Filipina.
3. Indonesia
Menurut aric.adb.org, komoditas ekspor utama negara Indonesia mencakup batu bara, minyak kelapa sawit, dan nikel. Selain sektor darat, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang tinggi di kelautan dan perikanan.
ADVERTISEMENT
Merujuk laman kkp.go.id, produksi udang berkontribusi 38,98 persen dari total ekspor produk perikanan Indonesia pada 2021. Nilai ekspor udang Indonesia mencapai USD 2,23 miliar pada 2021.
4. Kamboja
Merujuk kemlu.go.id, komoditas ekspor utama negara Kamobja berupa pakaian jadi, sepatu, karet, beras, kedelai, tembakau, dan produk pertanian. Produk pertanian utama negara Kamboja adalah padi, karet, jagung, dan ubi kayu.
5. Laos
Mengutip vietnam.mfa.gov.by, basis ekonomi Laos adalah pertanian (sekitar 50% dari PDB), industri (40%), dan jasa (10%). Laos merupakan negara agraris dengan sekitar 85% dari populasi bekerja di bidang pertanian.
Tanaman pertanian utama Laos adalah padi (ditanam di 90% dari total lahan pertanian). Selanjutnya diikuti jagung, ubi jalar, tebu, tembakau, kapas, teh, dan kacang tanah.
ADVERTISEMENT
Selain pertanian, kontribusi utama terhadap PDB berasal dari ekstraksi minyak, tembaga, timah, emas, dan gipsum. Sektor jasa sebagian besar difokuskan pada perdagangan dan jasa katering.
6. Malaysia
Berdasarkan research.hktdc.com, Malaysia adalah negara berpenghasilan menengah ke atas yang berhasil melakukan diversifikasi dari ekonomi berbasis pertanian dan komoditas menjadi ekonomi yang beragam dengan sektor manufaktur dan jasa yang kuat.
Negara ini telah berkembang menjadi pengekspor utama peralatan listrik, suku cadang, dan komponen yang menyumbang 40% dari total ekspor negara pada 2022.
7. Myanmar
Mengutip www.eyeonasia.gov.sg, ekspor utama Myanmar meliputi produk pertanian, produk hewani, produk laut, mineral, hasil hutan, barang manufaktur, dan lainnya.
8. Singapura
Merujuk heritage.org, potensi ekonomi negara Singapura didominasi teknologi dan jasa. Selain itu, Singapura juga merupakan produsen utama elektronik dan bahan kimia serta mengoperasikan salah satu pelabuhan terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
9. Thailand
Merujuk www.eyeonasia.gov.sg, Thailand memiliki ekonomi campuran dengan sektor ekonomi utama adalah pertanian, manufaktur, pariwisata, jasa, dan sumber daya alam.
Thailand juga mengekspor hasil bumi seperti beras, sayuran, dan buah-buahan. Negara ini juga terkenal dengan ekspor ternak, serta ekspor ikan air tawar dan perikanan laut.
Ekspor industrinya meliputi agroindustri, tekstil, alat listrik, dan mobil. Sumber daya alam yang penting seperti batu kapur, gipsum, kaca, pasir, marmer, timah, dan gas alam juga berkontribusi terhadap perekonomian.
10. Vietnam
Mengutip www.eyeonasia.gov.sg, pada 2019, sektor jasa negara Vietnam menyumbang 41,64% dari perekonomian, sedangkan sektor industri dan konstruksi menyumbang 34,49%.
Selanjutnya, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang 13,96% dan pajak atas produk (setelah dikurangi subsidi) menyumbang 9,91%.
ADVERTISEMENT
(MQ)