Mengidentifikasi Saluran Distribusi Berdasarkan Jenis Produknya

Ilustrasi saluran distribusi. Foto: Pixabay

Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga penyalur (distributor) yang mempunyai kegiatan menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Saluran distribusi bisa juga disebut sebagai saluran pemasaran.

Tujuan dari saluran distribusi ini, yaitu agar mampu memudahkan perusahaan dalam menyalurkan barang produksi. Dengan begitu, barang yang diproduksi tersebut tidak akan menumpuk di gudang dan bisa mengakibatkan kedaluwarsa atau rusak.

Agar proses distribusi dapat berjalan lancar, sebaiknya perusahaan atau produsen mengidentifikasi saluran distribusi terlebih dahulu. Berikut beberapa alternatif saluran distribusi yang dapat digunakan berdasarkan jenis produknya.

Saluran Distribusi Barang Konsumsi

Ilustrasi kegiatan distribusi. Foto: Pixabay

Penjualan barang konsumsi ditujukan untuk pasar konsumen, di mana umumnya dijual melalui perantara. Hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya pencapaian pasar yang luas menyebar yang tidak mungkin dicapai produsen satu persatu.

Dalam menyalurkan barang konsumsi ada lima jenis saluran distribusi yang dapat digunakan. Mengutip buku Manajemen Distribusi oleh Eka Santi Agustina, dkk, kelima jenis saluran distribusi tersebut adalah:

Baca juga: Distribusi Langsung: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Saluran Distribusi Barang Industri

Ilustrasi kegiatan distribusi. Foto: Pixabay

Saluran distribusi barang industri juga mempunyai kesempatan yang sama bagi setiap produsen untuk menggunakan kantor atau cabang penjualan. Kantor atau cabang ini digunakan untuk mencapai lembaga distribusi berikutnya.

Dikutip dari buku Panduan Lengkap Manajemen Distribusi karya Nanang Tegar, ada empat macam saluran yang dapat digunakan untuk mencapai pemakai industri. Keempat saluran distribusi itu adalah:

Saluran Distribusi Barang Jasa

Ilustrasi kegiatan distribusi. Foto: Pixabay

Tidak hanya pada barang berwujud fisik, konsep saluran distribusi juga ada pada produk jasa. Dengan demikian, manajemen pemasaran jasa bisa memperluas jangkauan distribusinya.

Bagi produsen atau perusahaan penyedia jasa, kebanyakan penyaluran distribusinya dilakukan secara langsung kepada konsumen atau pemakai industri.

Tenaga perantara tidak bisa digunakan jika jasa yang dijual tidak dapat dipisahkan dari penjual, Karena itu, lokasi penjualan jasa harus mudah dicapai oleh konsumen.

(NDA)