Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mobil Keren Isi BBM Subsidi, Kini Pelat Nomornya Bisa Terlacak di SPBU
11 Desember 2020 7:43 WIB
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kenapa bisa begitu? Karena kini di setiap SPBU dipasangi alat pemantau yang namanya ATG (Automatic Tank Gauge) dan EDC (Electronic Data Capture). ATG untuk memantau stok BBM di bunker SPBU dan EDC memantau setiap transaksi.
Jadi begitu BBM masuk bunker penimbunan di SPBU, sampai keluar dari nozzle di pompa SPBU, semuanya terdata. Termasuk kendaraan dan pelat nomor yang membeli BBM di SPBU tersebut.
"Sampai dengan saat ini hampir 100 persen ATG (Automatic Tank Gauge) dan EDC (Electronic Data Capture) sudah dipasang, hasil kerja sama Telkom dan Pertamina. Ini juga merupakan upaya agar alokasi APBN yang diberikan untuk subsidi BBM bisa tepat volume dan tepat sasaran," kata Fanshurullah Asa seperti dilansir Antara, Kamis (10/12).
ADVERTISEMENT
Program digitalisasi SPBU ini sebenarnya sudah digagas sejak dua tahun lalu, namun baru rampung sekarang ini. Program ini dimaksudkan untuk memantau stok BBM, sehingga Pertamina bisa mengelola pendistribusian BBM tepat sasaran. Termasuk BBM subsidi seperti Premium dan Biodiesel B30. Dengan begitu, kelangkaan BBM di daerah tertentu akibat terlambatnya pasokan, bisa dihindari.
Program digitalisasi SPBU ini dilakukan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero).
"Penyelesaian digitalisasi SPBU merupakan momen penting bagi Telkom dalam menghadirkan sebuah sistem yang terintegrasi penyaluran BBM. Digitalisasi SPBU ini tentunya memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan tidak hanya bagi Pertamina sebagai penyalur BBM, tapi juga pemerintah dan masyarakat," kata Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, lanjut Ririek, seluruh data digitalisasi tersebut dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang. Seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, serta BPH Migas sehingga dapat saling mendukung untuk pengawasan penyaluran BBM. Termasuk yang bersubsidi yaitu Biosolar (B30) dan BBM penugasan Premium.