Outsourcing: Pengertian, Jenis-jenis, dan Manfaatnya

Ilustrasi outsourcing. Foto: Pexels

Outsourcing adalah strategi yang digunakan perusahaan untuk mencari karyawan sesuai kebutuhan, sehingga bisa lebih fokus pada kegiatan inti mereka dan meningkatkan efisiensi pekerjaannya.

Istilah outsourcing berasal dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu gabungan dari kata out dan sourcing. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, outsourcing berarti sumber dari luar.

Dalam lingkup bisnis, outsourcing dapat dimaknai sebagai praktik mempekerjakan pihak ketiga untuk menjalankan fungsi atau tugas tertentu yang sebelumnya dilakukan secara internal.

Terdapat dua cara dalam melakukan praktik outsourcing, yaitu perjanjian borongan pekerjaan dan melalui perusahaan penyedia jasa pekerja atau buruh.

Jenis-jenis Outsourcing

Ilustrasi outsourcing. Foto: Unsplash

Di Indonesia, ketentuan mengenai praktik outsourcing untuk kebutuhan bisnis diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Merujuk buku Praktik Outsourcing dan Personal Subjek Hukum Menjadi Objek Hukum oleh Rinto Wardana, outsourcing di Indonesia terbagi menjadi dua macam, antara lain:

1. Outsourcing untuk Menyuplai Tenaga Kerja

Suplai tenaga kerja ini mencakup praktik Perjanjian Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWT).

2. Outsourcing untuk Menyuplai Suku Cadang/Material/Jasa Lain

Jenis outsourcing ini berfokus pada penyediaan suku cadang, material atau jasa untuk mendukung operasional perusahaan. Adapun contohnya, yakni jasa fotokopi, penatu (laundry), suplai suku cadang otomotif, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Apa Itu Market Cap? Ini Pengertian, Jenis, dan Fungsinya dalam Dunia Investasi

Manfaat Outsourcing

Ilustrasi outsourcing. Foto: Pexels

Outsourcing memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan maupun karyawan. Berikut manfaatnya yang dirangkum dari laman Hubstaff.

Bagi perusahaan

Bagi Karyawan

(NDA)