Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pendekatan-pendekatan dalam Merumuskan Ide atau Konsep Bisnis, Ini Rinciannya
15 Februari 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum memulai suatu bisnis, penting untuk merumuskan ide atau konsep yang akan dipakai dalam bisnis . Proses merumuskan ide untuk konsep bisnis ini dikenal dengan istilah design thinking .
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Interaction Design Foundation, design thinking (pemikiran desain) adalah pendekatan berpikir dan bekerja yang mendasari penciptaan solusi inovatif untuk masalah yang kompleks.
Metode ini menempatkan pengguna sebagai pusat perhatian, dengan fokus pada pemahaman kebutuhan dan motivasi. Terdapat beberapa pendekatan yang perlu dilalui dalam penerapan design thinking.
Sebutkan pendekatan-pendekatan dalam merumuskan ide atau konsep bisnis dengan metode design thinking! Untuk mengetahui penjelasannya, simak uraian di bawah ini hingga tuntas.
Pendekatan dalam Merumuskan Ide atau Konsep Bisnis dengan Design Thinking
Berikut pendekatan dalam design thinking yang dikutip dari buku Sustainable Fashionpreneur: Sustainable Fashionpreneur (Strategic Waste Management for Lifestyle Product) karangan Yoanita Kartika Sari Tahalele, dkk.:
1. Empathize
Pendekatan ini untuk memahami masalah dengan empati, melalui pengamatan, interaksi, dan mendalamnya pemahaman tentang pengguna yang menjadi fokus desain.
ADVERTISEMENT
Empati adalah kunci untuk memahami kebutuhan dan motivasi pengguna, sehingga dapat mengidentifikasi masalah yang perlu dipecahkan.
Contoh dari tahap ini, tim memulai dengan meresapi pengalaman pengguna. Terus melakukan wawancara, survei, dan observasi terhadap pengguna yang beragam untuk memahami masalah dan tantangan yang dihadapi dalam mengelola waktu.
2. Define
Ini adalah saat merumuskan masalah inti yang telah diidentifikasi dan merinci pernyataan masalah yang berpusat pada pengguna. Dengan cara ini, seseorang memastikan bahwa tidak hanya mencari solusi, tetapi juga memastikan orang memahami masalah yang sebenarnya.
Setelah memahami masalah utama, tim merumuskan masalah dengan jelas. Berikut ini contohnya, "pengguna merasa kesulitan dalam mengelola jadwal dan prioritas pekerjaan sehari-hari."
ADVERTISEMENT
3. Ideate
Desainer dan timnya mulai menghasilkan ide-ide baru untuk mengatasi masalah yang ditemukan. Berbagai teknik seperti brainstorming digunakan untuk menghasilkan banyak ide yang kemudian disaring untuk memilih yang terbaik.
Contohnya, tim melakukan sesi ideasi untuk menciptakan berbagai solusi yang mungkin. Tim menyusun daftar ide, termasuk pembuatan fitur-fitur baru, antarmuka yang lebih ramah pengguna, dan pengingat yang lebih efektif.
4. Prototype
Tim desain menciptakan versi awal dari solusi yang direncanakan. Prototipe ini adalah alat untuk menguji ide-ide dan konsep sebelum mengimplementasikannya sepenuhnya. Ini adalah tahap eksperimental yang bisa membuat identifikasi kendala dan perbaikan.
Contohnya, berdasarkan ide-ide yang dihasilkan, tim membuat prototipe sederhana dari aplikasi yang direncanakan. Ini bisa menjadi tampilan awal aplikasi yang menunjukkan cara pengguna akan berinteraksi dengan fitur-fitur utama.
ADVERTISEMENT
5. Test
Pendekatan ini melibatkan pengujian solusi yang dikembangkan pada tahap sebelumnya. Ini adalah saat untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna yang sebenarnya dan mengidentifikasi apakah solusi yang diusulkan memecahkan masalah dengan baik atau perlu ditingkatkan.
Contohnya, tim melakukan uji coba dengan sekelompok pengguna yang representatif. Tim mengamati bagaimana pengguna berinteraksi dengan prototipe, mendengarkan umpan balik, dan mencatat reaksi.
(NDA)