Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Indeks Harga, Jenis-jenis, Tujuan dan Metode Perhitungannya
16 Juni 2023 14:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menurut Indonesia Stock Echange, indeks harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk menunjukkan perubahan mengenai harga barang secara menyeluruh dalam suatu periode waktu.
ADVERTISEMENT
Indeks harga juga dapat diartikan sebagai perbandingan harga rata-rata suatu barang dari waktu ke waktu, dengan melihat tahun yang dihitung dengan harga rata-rata tahun dasar.
Tahun dasar yang dipilih, yaitu saat perekonomian sedang baik dan stabil. Tahun dasar inilah yang kemudian menjadi acuan dalam melakukan penghitungan indeks harga suatu barang.
Jenis-jenis Indeks Harga
Menurut buku Pasti Bisa Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI yang diterbitkan oleh Tim Ganesha Operation, indeks harga terbagi menjadi empat, di antaranya sebagai berikut:
a. Indeks harga konsumen
Indeks harga konsumen adalah suatu ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan pada harga komoditas dan jumlah barang yang dibeli konsumen dari waktu ke waktu.
Indeks harga konsumen disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan data yang berasal dari konsumen, produsen, lembaga-lembaga konsumen, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
b. Indeks harga produsen
Indeks harga produsen merupakan angka indeks yang menunjukkan perubahan pada harga pembelian barang oleh para pedagang besar. Berbeda dengan indeks harga konsumen, indeks harga produsen ditetapkan dalam ukuran atau kuantitas borongan.
c. Indeks harga yang diterima dan dibayar petani
Indeks harga yang diterima petani adalah indeks yang berhubungan dengan penetapan harga dasar untuk barang-barang hasil pertanian. Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani berhubungan dengan penetapan harga kebutuhan pertanian, misalnya pupuk, benih, dan obat pembasmi hama.
d. Indeks harga implisit
Indeks harga implisit adalah suatu metode untuk membandingkan pertumbuhan ekonomi nominal dengan pertumbuhan ekonomi riil. Perhitungan cara ini melibatkan semua barang yang diproduksi. Selain itu, indeks harga implisit menjadi ukuran inflasi dari periode di mana harga dasar untuk perhitungan GNP riil.
ADVERTISEMENT
Tujuan Perhitungan Indeks Harga
Tujuan perhitungan indeks harga perlu dipahami oleh para pengusaha lantaran dapat mempengaruhi harga beli barang produksi, yang berdampak pada kualitas dan harga barang untuk ditawarkan kepada konsumen.
Indeks harga juga dapat dimanfaatkan sebagai tolak ukur untuk melihat perubahan harga barang dan jasa dari waktu ke waktu. Apalagi saat menjelang hari raya, ketika beberapa barang pokok mengalami kenaikan harga.
Tidak hanya berguna bagi pengusaha, perhitungan indeks harga juga dapat dimanfaatkan konsumen sebagai petunjuk atau indikator dalam mengukur kegiatan ekonomi secara umum.
Oleh karena itu, indeks harga memiliki peran yang penting dalam ekonomi. Di Indonesia, indeks harga ditetapkan dari hasil pengumpulan data oleh Badan Pusat Statistik.
Metode Perhitungan Indeks Harga
Ada dua macam metode perhitungan indeks harga, yaitu metode agregatif dan metode tertimbang. Mengutip buku Ekonomi dan Akuntansi: Membina Kompetensi Ekonomi yang disusun oleh Eeng Ahman, berikut pengertian dari masing-masing metode:
ADVERTISEMENT
a. Metode agregatif
Metode indeks harga agregatif atau metode tidak tertimbang, artinya seluruh harga dalam tahun tertentu dinyatakan sebagai presentasi dari keseluruhan harga komoditas dalam satu tahun.
b. Metode tertimbang
Dalam hal ini, metode tertimbang memasukkan faktor penimbang atau bobot dari setiap jenis barang yang dihitung angka indeksnya. Metode tertimbang terdiri dari tiga metode, yakni:
(NDA)