Pengertian Pengangguran Siklis dan Cara Mengatasinya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
6 Juli 2023 13:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengangguran siklis. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengangguran siklis. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengangguran siklis adalah jenis pengangguran akibat perekonomian suatu negara mengalami masa resesi (kemunduran) dan masa depresi (kehancuran). Kondisi ini pun membuat turunnya permintaan produksi barang atau jasa, sehingga perusahaan terpaksa mengurangi para pekerja.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, pertumbuhan penduduk kian meningkat dan menghasilkan tenaga kerja baru. Hal ini tentu membuat banyak tenaga kerja yang tidak mendapatkan kesempatan kerja hingga akhirnya menjadi seorang pengangguran.
Jika masa resesi terus berlanjut, tingkat pengangguran siklis akan semakin meningkat. Simak uraian artikel di bawah ini untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut seputar pengangguran siklis selengkapnya.

Cara Mengatasi Pengangguran Siklis

Ilustrasi pengangguran siklis. Foto: Unsplash
Pengangguran siklis terjadi karena turunnya kegiatan perekonomian yang suatu saat juga bisa mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, sehingga permintaan terhadap barang dan jasa pun turut menurun.
Dikutip dari buku Model Pembelajaran Berbasis Permainan Tradisional Bugis Makassar “Ma’boy” oleh Hasriati dkk., cara mengatasi pengangguran siklis bisa dilakukan dengan langkah berikut.
ADVERTISEMENT

1. Peningkatan Daya Beli Masyarakat

Cara pertama untuk mengatasi pengangguran konjungtural adalah meningkatkan daya beli masyarakat dengan membuka berbagai proyek pemerintah.
Daya beli masyarakat dapat meningkat apabila mereka mendapat tambahan penghasilan. Dalam hal ini, pemerintah harus membuka proyek yang bersifat umum, seperti membangun jalan, jembatan, irigasi, dan kegiatan lainnya.

2. Mengarahkan Permintaan Masyarakat untuk Membeli Barang dan Jasa

Cara selanjutnya adalah dengan mengarahkan masyarakat agar menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa sehingga permintaan terhadap barang dan jasa meningkat, serta memperluas pasar barang dan jasa.
Pasar yang sudah ada harus tetap dipertahankan. Namun, diusahakan membuka peluang lain dalam rangka memasuki pasar yang baru. Misalnya, dengan membuka pasar baru di luar negeri yang dapat menambah permintaan.

3. Menciptakan Teknik Pemasaran yang Menarik

Cara lainnya untuk mengatasi pengangguran konjungtural adalah menciptakan teknik-teknik pemasaran dan promosi yang menarik agar masyarakat tertarik membeli barang dan jasa.
ADVERTISEMENT

Jenis-jenis Pengangguran Lainnya

Ilustrasi pengangguran. Foto: Unsplash
Selain pengangguran sikilis, ada banyak jenis pengangguran lain berdasarkan penyebabnya. Merangkum buku Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI karya Alam S, berikut masing-masing penjelasannya:

1. Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural adalah jenis pengangguran ketika tenaga kerja tidak bisa mengikuti keterampilan karena adanya perubahan struktur ekonomi.
Keadaan ini mengakibatkan ketidakcocokan antara keterampilan pekerja dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan. Contoh perubahan struktur ekonomi yang menyebabkan pengangguran struktural salah satunya dipicu oleh resesi panjang.

2. Pengangguran Friksional

Pengangguran friksional terjadi karena sulit untuk mempertemukan pencari kerja dengan lowongan pekerjaan. Pengangguran jenis ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya letak geografis tempat orang tersebut berada.
Tak hanya itu, pencari kerja yang berhenti kerja lantaran ingin mencari kesempatan yang lebih baik juga termasuk ke dalam golongan pengangguran friksional.
ADVERTISEMENT

3. Pengangguran Musiman

Seperti namanya, pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Sebagai contoh, petani yang hanya bekerja pada saat musim tanam dan musim panen saja. Selain musim tanam dan musim panen, mereka tidak bekerja atau menganggur.

4. Pengangguran Teknologi

Jenis pengangguran yang selanjutnya adalah pengangguran teknologi. Pengangguran ini terjadi karena produksi yang sebelumnya masih bisa dikerjakan dengan tenaga manusia, kini berubah dikerjakan dengan teknologi. Karena keberadaan manusia sudah digantikan oleh mesin, sehingga dikatakan sebagai pengangguran teknologi.

5. Pengangguran Voluntary

Jenis pengangguran yang terakhir adalah pengangguran voluntary atau sukarela. Berbeda dengan sebelumnya, jenis pengangguran ini terjadi karena seseorang menganggur secara sengaja atau sukarela padahal memiliki kesempatan untuk bekerja.
Umumnya, mereka yang memilih menjadi pengangguran voluntary muncul karena sudah mendapat warisan atau faktor lain yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga merasa tidak perlu bekerja.
ADVERTISEMENT
(NDA)