Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Valuta Asing, Sistem, dan Jenis-jenisnya
16 Januari 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perubahan valas ini biasanya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran terhadapnya. Oleh karena itu, valas bisa juga dianggap sebagai barang dagangan yang bisa diperjualbelikan.
Hermanto menerangkan dalam buku Dunia Industri Farmasi, di suatu negara yang menetapkan sistem kurs tetap, maka perubahannya ditetapkan oleh pemerintah.
Kebijakan negara dalam menaikkan kurs mata uangnya terhadap mata uang asing disebut revaluasi. Sementara menurunkan kurs mata uang terhadap mata uang asing disebut devaluasi.
Sistem Valuta Asing
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa nilai tukar atau kurs valuta asing tergantung pada permintaan dan penawaran. Kendati begitu, setiap negara secara khusus dapat memengaruhi kurs valuta asing terhadap mata uang negaranya sendiri.
Berdasarkan kuat-lemahnya campur tangan pemerintah dalam penetapan kurs valuta asing, terdapat tiga sistem penetapan kurs. Merujuk buku Ekonomi Jilid 2 karya Alam S., berikut masing-masing penjelasannya:
ADVERTISEMENT
1. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate system)
Kurs tetap adalah kurs yang ditetapkan oleh pemerintah. Jadi, kurs itu akan berlaku untuk seluruh jenis transaksi yang melibatkan dua atau lebih mata uang yang berbeda.
Bila kurs itu naik ataupun turun, maka pemerintah sebagai pemegang otoritas moneter harus berusaha mengembalikan pada kurs yang sudah ditetapkan.
Jika pasar kelebihan penawaran yang berakibat kurs turn atau lebih rendah dari harga kurs tetap, pemerintah bisa melakukan pembelian valuta asing.
Dengan pembelian ini, permintaan akan mengurangi penawaran, yang mengakibatkan harga kembali ke kurs tetap. Tetapi, dapat pula berlaku sebaliknya.
Ketika pasar kelebihan permintaan, artinya kurs naik melebihi harga patokan, pemerintah menjual valuta asing yang ada pada cadangan untuk menambah penawaran.
Adapun keunggulan dari kurs tetap adalah mampu memberi kepastian nilai tukar. Sementara kelemahannya, yaitu mensyaratkan cadangan devisa yang besar dan dapat menimbulkan pasar gelap.
ADVERTISEMENT
2. Sistem kurs bebas (free-floating exchange rate system)
Jika kurs bergerak naik atau turun sesuai dengan mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah, maka sistem yang digunakan adalah sistem kurs bebas. Ada beberapa keunggulan sistem kurs bebas, antara lain sebagai berikut:
3. Sistem kurs mengambang terkendali (managed floating exchange rate system)
Pada sistem ini, kurs ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran. Namun, pemerintah dapat juga memengaruhi nilai tukar melalui intervensi pasar apabila kurs naik atau turun melebihi batas yang ditentukan (biasa disebut pita intervensi).
Misalnya, ditentukan bahwa batas atas dan bawah kurs satu persen. Jika kurs bergerak naik melebihi satu persen dari kurs yang ditentukan, maka pemerintah akan menjual cadangan devisanya (dolar AS).
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, bila kurs turun dari satu persen, pemerintah akan memengaruhi kurs agar kembali pada kurs yang ditentukan dengan cara membeli dolar dengan valuta sendiri.
Baca juga: 12 Unsur Pengaman Uang Rupiah dan Fungsinya
Jenis-jenis Kurs Valuta Asing
Terdapat dua jenis valas yang umum ditemukan di bank atau tempat penukaran mata uang asing (money changer). Berikut ketiga jenis kurs tersebut, seperti yang dihimpun dari buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) oleh Nana Supriatna, dkk.
ADVERTISEMENT
(NDA)