Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan antara Wilayah Fungsional dan Wilayah Formal
17 September 2024 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Wilayah merupakan suatu bagian permukaan Bumi dengan karakteristik khusus yang menggambarkan satu keseragaman, sehingga dapat dibedakan dari tempat satu dengan yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Secara umum wilayah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu wilayah fungsional dan wilayah formal. Keduanya memiliki perbedaan dari berbagai aspek, mulai dari karakteristik, sifat, hingga contoh wilayahnya.
Perbedaan antara Wilayah Fungsional dan Wilayah Formal
Berdasarkan tipenya, wilayah terbagi ke dalam dua macam, yakni wilayah fungsional dan wilayah formal. Wilayah fungsional biasa disebut juga sebagai wilayah nodal atau wilayah polarisasi yang mencakup kota-kota dan desa-desa yang terhubung secara fungsional.
Adapun wilayah formal adalah wilayah yang didasarkan atas objek-objek yang ada di dalamnya, mulai dari kriteria fisik atau alam maupun sosial budaya. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut perbedaannya masing-masing.
1. Karakteristik
Wilayah fungsional adalah wilayah yang memperlihatkan suatu hubungan fungsional antarbagian wilayah. Wilayah ini terdiri dari bagian-bagian yang heterogen, seperti kota dan desa yang secara fisik berbeda, tetapi secara fungsional saling berkaitan.
ADVERTISEMENT
Hubungan fungsional antara entitas-entitas ini biasnaya dilihat dari segi arus seperti arus ekonomi, arus sosial, dan arus informasi.
Sementara dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Damri dan Fauzi Eka Putra, wilayah formal adalah tempat-tempat yang memiliki kesamaan atau homogen.
Klasifikasi wilayah formal didasarkan atas persamaan fisik seperti topografi, iklim, vegetasi, kemudian berkembang lebih lanjut dengan pemakaian kriteria ekonomi, hingga sosial budaya.
2. Sifat Wilayah
Batas wilayah fungsional umumnya bersifat dinamis dan aktif. Artinya luas wilayah fungsional bisa berkembang atau dapat berubah-ubah.
Namun pada wilayah formal, batas wilayahnya bersifat statis atau tetap. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa luas wilayah formal sulit berubah.
3. Contoh Wilayah
Dalam buku Teori Perencanaan - Mazhab & Praktik Perencanaan Pengembangan Wilayah (2021) karya Ernan Rustiadi, dkk, wilayah fungsional dapat terbagi berdasarkan ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk wilah fungsional dari sudut pandang ekonomi antara lain:
Untuk wilayah formal dapat didasari oleh kriteria fisik, misalnya, wilayah perkebunan, wilayah pertanian, wilayah pegunungan, wilayah hutan tropis, wilayah beriklim tropis, wilayah hutan lindung, wilayah dataran rendah, dan sebagainya.
Sementara itu, contoh wilayah formal berdasarkan kriteria sosial-budaya seperti wilayah industri tekstil, wilayah ekonomi khusus di Batam, wilayah pecinan, wilayah pusat perniagaan, daerah perajin gerabah, hingga Wilayah kesultanan Yogyakarta.
(SA)