Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan PPN dan PPnBM dalam Perpajakan
23 Desember 2024 20:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Memahami perbedaan PPN dan PPnBM penting bagi masyarakat dan pelaku usaha agar dapat memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, simak penjabaran seputar perbedaan PPN dan PPnBM pada artikel berikut.
Pengertian PPN
PPN adalah pajak yang diterapkan atas penjualan dan jasa pada setiap produksi atau distribusi, mulai dari produsen hingga konsumen akhir. PPN dikenakan atas nilai tambah yang diciptakan oleh setiap tahap dalam rantai distribusi.
Jenis pajak ini berlaku pada penjualan barang, baik barang modal, barang modal bahan, maupun barang konsumsi. PPN juga dipungut pada penjualan jasa, termasuk layanan seperti jasa konstruksi, konsultasi, dan jasa lainnya.
Pengertian PPnBM
PPnBM adalah pajak yang dikenakan atas penjualan barang-barang mewah atau yang memiliki nilai tambah tinggi. PPnBM bertujuan untuk mengatur konsumsi barang-barang tertentu dan sebagai sumber pendapatan tambahan bagi pemerintah.
ADVERTISEMENT
Jenis pajak ini berlaku untuk barang-barang mewah, meliputi mobil mewah, barang elektronik mewah, perhiasan, dan barang-barang lain yang memiliki nilai tambah tinggi.
Perbedaan PPN dan PPnBM
Berdasarkan buku Pengantar Perpajakan yang disusun oleh Adibah Yahya, dkk, berikut perbedaan utama antara PPN dan PPnBM yang perlu diketahui.
1. Pemungutan Pajak
PPN umumnya dipungut pada setiap tahap transaksi dalam rantai distribusi, mulai dari produsen hingga konsumen akhir. Sedangkan PPnBM biasanya dipungut pada saat pada saat penjualan terakhir dari distributor atau penjualan akhir ke konsumen.
2. Objek Pengenaan Pajak
Objek PPN mencakup semua barang-barang konsumsi sehari-hari seperti makanan, minuman, pakaian, dan barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya. PPN juga diterapkan pada sektor jasa, termasuk layanan seperti restoran, hotel, transportasi dan jasa keuangan.
ADVERTISEMENT
PPN diberlakukan pada beberapa jenis investasi seperti proyek komersial dan proyek konstruksi. Penerapan PPN dalam sektor investasi memengaruhi biaya investasi dan potensi pengembalian investasi.
Berbeda dengan PPnBM, objek jenis pajak ini terbatas pada barang-barang mewah tertentu seperti mobil mewah, barang elektronik mewah, dan perhiasan yang bernilai tinggi.
3. Tarif Pajak
Tarif PPN umumnya sama untuk semua barang dan jas, sedangkan tarif PPnBM bervariasi tergantung pada jenis barang dan harganya. PPnBM juga memiliki tarif yang lebih tinggi daripada tarif umum PPN.
4. Dampak Terhadap Pasar dan Ekonomi
Penerapan PPN dapat memengaruhi harga barang dan jasa di pasar karena penjual biasanya menambahkan jumlah PPN ke harga jual mereka. PPN juga dapat berdampak pada daya beli masyarakat karena peningkatan harga barang dan jasa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, PPnBM cenderung memengaruhi pasar barang-barang mewah dengan memperberat biaya pembelian konsumen. PPnBM juga dapat berdampak pada konsumsi barang-barang tertentu dan mengatur distribusi kekayaan di masyarakat.
(SA)