Konten dari Pengguna

Piutang Bertambah di Debit atau Kredit? Ini Penjelasannya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
13 Februari 2024 18:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi piutang bertambah di debit atau kredit. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi piutang bertambah di debit atau kredit. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Dalam sistem akuntansi, piutang perlu dicatat pada laporan keuangan. Hal ini untuk membantu melacak transaksi di buku besar melalui entri piutang.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar bisnis menggunakan akuntansi double entry yaitu pencatatan transaksi dengan melibatkan minimal dua akun yang masing-masing berubah, baik bertambah atau berkurang. Dalam sistem pencatatan ini, setiap transaksi direkam sebagai debit dan kredit.
Lantas bagaimana metode penulisan saat piutang bertambah? Simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Piutang

Ilustrasi pengertian piutang. Foto: Pexels
Penjualan barang atau jasa dapat dilakukan baik secara tunai maupun kredit. Apabila perusahaan melakukan dengan sistem penjualan kredit, maka ada piutang atau tagihan kepada pihak debitur.
Mengutip dari buku Pengantar Akuntansi 2 Edisi ke-3 (2023) oleh Agus Purwaji, Wibowo dan Hexana Sri Lastanti, piutang adalah tagihan kepada pihak lain, baik perorangan maupun badan usaha yang mengakibatkan adanya penerimaan kas di masa yang datang.
Tagihan-tagihan yang dimiliki perusahaan pada umumnya berasal dari berbagai transaksi seperti penjualan barang atau jasa, pinjaman yang diberikan kepada pihak lain, bunga yang berasal dari investasi, pesanan yang diterima atas saham atau obligasi, tagihan kepada perusahaan asuransi, tagihan atas kelebihan pembayaran pajak, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar tagihan yang dimiliki perusahaan biasanya berasal dari transaksi penjualan barang atau penyerahan jasa sebagai kegiatan utamanya.

Piutang Bertambah di Debit atau Kredit?

Ilustrasi piutang bertambah di debit atau kredit. Foto: Pexels
Dalam penyusunan neraca, cara pencatatan piutang sering menjadi pertanyaan yakni kapan harus mencatat di kolom debit atau kredit.
Jika piutang bertambah, maka dicatat di kolom debit. Namun, apabila piutang berkurang, maka perlu dicatat di kolom kredit.
Contoh penulisan piutang dapat diketahui berikut ini seperti yang dikutip dari buku Pengantar Akuntansi Dasar (2023) 0leh Yenni Ramadhani Harahap.
ADVERTISEMENT
Analisis transaksi:
Menerima uang muka dengan mencatat Kas bertambah Rp 2.000.000 (debit) dan sisa uang yang belum diterima disebut Piutang bertambah Rp 5.000.000 (debit) sebagai aset, maka total Pendapatan di sebelah kredit bertambah menjadi Rp 7.000.000.
Demikian adalah penjelasan mengapa cara penulisan piutang apabila piutang bertambah.
(SA)