Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Purchase Order: Fungsi dan Rincian Informasi di Dalamnya
22 November 2024 16:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Karena bersifat resmi, dokumen ini biasanya mencantumkan tanggal, identitas pembeli dan penjual, serta deksripsi barang atau jasa yang dipesan.
Dengan adanya PO, kedua belah pihak memiliki bukti tertulis yang dapat dijadikan acuan untuk menghindari kesalahpahaman dalam transaksi.
Pengertian Purchase Order
Dikutip dari buku Buku Ajar Strategi Pemasaran karya Riri Oktarini, purchase order merupakan dokumen atau kontrak yang membentuk kesepakatan antara pembeli dan penjual.
Berdasarkan PO tersebut, sebagai bukti bahwa penjual telah memenuhi permintaan dari si pembeli, maka diterbitkanlah invois sebagai tagihan atas barang yang telah dikirimkan.
Purchase order biasanya dibuat sebanyak rangkap tiga. Lembar pertama atau dokumen yang asli untuk bagian penjualan di pihak penjual, sedangkan lembar kedua dan ketiga diberikan untuk pembeli. Salah satunya diberikan ke bidang gudang sebagai pemberitahuan bahwa permintaannya sedang dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Macam-macam Bukti Transaksi dalam Bisnis
Fungsi Purchase Order
Fungsi utama dari purchase order dalam transaksi bisnis antara lain sebagai berikut.
Komponen dalam Purchase Order
Dokumen PO mencantumkan detail transaksi. Dalam buku Manajemen Perkantoran yang ditulis oleh Ida Nuraida, informasi yang harus ada dalam dokumen ini antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Tanggal
Tanggal disesuaikan dengan kapan PO dibuat. Hal ini penting untuk dokumentasi dan sebagai acuan waktu dalam pengiriman barang atau jasa.
2. Nomor
Nomor PO terdiri dari nomor unik yang berfungsi untuk mempermudah pelacakan dokumen.
3. Nama dan Alamat Penjual
PO harus mencantumkan identitas dari pihak penjual. Informasi yang ditulis meliputi nama perusahaan, alamat kantor, serta informasi kontak, baik nomor telepon atau email.
4. Nama dan Alamat Pembeli
Selain penjual, identitas dari pihak pembeli juga harus disebutkan dengan jelas. Informasi ini mencakup nama lengkap, nomor telepon, dan alamat.
5. Deskripsi Barang, Harga Satuan, Kuantitas, Harga Total
Komponen yang wajib ada dalam PO, yaitu detail pemesanan tentang barang atau jasa yang dipesan. Informasi tersebut meliputi jumlah barang yang dipesan, harga satuan, dan total harga.
6. Instruksi Waktu dan Cara Pengiriman yang Diinginkan
Informasi ini berisi waktu dan metode pengiriman barang agar pesanan sampai ke tangan pembeli.
ADVERTISEMENT
7. Tanda Tangan Petugas Pembelian
Dalam format pembuatan dokumen PO, ada pula tanda tangan atau persetujuan dari petugas pembelian yang bertanggung jawab.
(SA)