Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Sejarah Akuntansi Syariah pada Zaman Awal Perkembangan Islam dan Kekhalifahan
23 Oktober 2023 13:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Akuntansi Syariah karya Dr. Alexander Thian, M.Si., akuntansi syariah kemudian dikembangkan dengan berbagai konsep untuk memecahkan persoalan mengenai praktik dagang atau bisnis sesuai ketentuan Al-Qur’an atau secara syariah.
Sabrina I menerangkan dalam buku Kontribusi Islam Terhadap Akuntansi, berdasarkan Al-Qur’an dalam surah Al Baqarah ayat 282, akuntansi syariah dekat dengan konsep neraca keseimbangan, yaitu antara aktiva dan pasiva harus seimbang.
Adapun dalam aktiva terdapat harta lancar dan harta tetap, sementara dalam pasiva ada pencatatan utang dan modal. Agar lebih jelas, simak sejarah akuntansi syariah dalam uraian artikel Berita Bisnis di bawah ini.
Sejarah Akuntansi Syariah
Merujuk jurnal bertajuk Sejarah Lahirnya Akuntansi Syariah karya Isra Maulina, sejarah akuntansi syariah terbagi menjadi dua bagian, yaitu pada saat zaman awal perkembangan Islam dan zaman kekhalifahan. Berikut sejarah singkatnya.
ADVERTISEMENT
Zaman awal perkembangan Islam
Pada 622 M atau 1 H, Rasulullah SAW berhasil menyebarkan ajaran agama Islam di Madinah. Rasulullah SAW juga mengajarkan konsep bahwa seluruh umat Islam bersaudara tanpa membeda-bedakan dari segi apa pun.
Dalam membangun Madinah sebagai negara Islam, Rasulullah SAW bertindak sebagai kepala negara, ketua mahkama agung, mufti besar, dan panglima perang tertinggi, serta penanggung jawab administrasi negara.
Bentuk kesekretariatan pun masih sederhana karena baru didirikan pada akhir tahun ke-6 H. Telah menjadi tradisi, bangsa Arab melakukan 2 kali perjalanan kafilah perdagangan, yaitu musim dingin ke Yaman, dan musim panas ke As-Syam (Syria, Lebanon, Jordania, Palestina dan Israel).
Tradisi perdagangan tersebut kemudian berkembang hingga ke bangsa Eropa, terutama setelah penaklukan Mekah. Dalam perkembangan selanjutnya, mulailah kewajiban zakat, ‘ush (pajak pertanian dari Muslim), perluasan wilayah, hingga munculnya jizyah (pajak perlindungan dari non-Muslim) dan kharaj (pajak hasil pertanian non-muslim).
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Rasulullah SAW mendirikan Baitul Ma’al pada awal abad ke-7. Konsep ini dinilai maju pada zaman tersebut karena seluruh penerimaan dikumpulkan secara terpisah dengan pemimpin negara dan baru akan dikeluarkan untuk kepentingan negara.
Walau pengelolaan Baitul Ma’al sederhana, Rasulullah SAW telah memilih petugas Qadi, sekretaris, dan pencatat administrasi pemerintahan. Rasulullah SAW menunjuk 42 orang, lalu membagi tugasnya menjadi:
Zaman kekhalifahan
Pada pemerintahan Abu Bakar RA, pengelolaan Baitul Ma’al pun masih sangat sederhana karena pemasukan dan pengeluaran dilakukan dengan seimbang dan hampir tak ada sisa dari hasil pengelolaannya.
Lalu memasuki kepemimpinan Umar bin Khatab RA, terjadi perubahan sistem administrasi yang signifikan dengan mengajukan istilah diwan oleh Sa’ad bin Abi Waqqas (636 M).
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Arab, diwan merupakan bentuk kata benda dari dawwana berarti penulisan. Berdasarkan arti tersebut, seseorang yang menjadi diwan bertugas sebagai pencatat segala transaksi. Diwan pun berfungsi untuk mengurusi pembayaran gaji.
Khalifah Umar pun turut memilih beberapa petugas untuk pengelolaan dan pencatatan dari Persia untuk mengawasi pembukuan Baitul Ma’al. Para sahabat Rasulullah SAW juga mengusulkan agar dibuatkan pencatatan untuk setiap penerimaan dan pengeluaran negara.
Baitul Ma’al juga akhirnya sudah tak terpusat lagi di Madinah lantaran mulai berkembang di daerah-daerah yang ditaklukkan Islam. Diwan yang dibentuk khalifah Umar juga berkembang dengan memiliki 14 depertemen.
Pada masa itu, istilah awal pembukuan dikenal dengan jarridah, yang kini disebut juga sebagai journal dalam bahasa Inggris yang berarti berita.
ADVERTISEMENT
(NDA)