Tarif Efektif Rata-rata PPh Pasal 21, Ini Ketentuan Hitungnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
28 Februari 2024 19:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tarif eektif rata-rata. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tarif eektif rata-rata. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tarif Efektif Rata-Rata atau TER adalah cara penghitungan pemotongan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 terbaru yang ditetapkan oleh pemerintah. Kebijakan tersebut berlaku mulai 1 Januari 2024 yang diterapkan dalam skema perhitungan pajak karyawan.
ADVERTISEMENT
Ketentuan ini telah diatur melalui penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2023 tentang Tarif Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, atau Kegiatan Wajib Pajak Orang Pribadi.
Untuk lebih mengetahui bagaimana perhitungan tarif efektif rata-rata? Simak penjelasannya dalam uraian yang telah disajikan berikut ini.

Apa Itu Tarif Efektif Rata-rata (TER)?

Ilustrasi tarif efektif rata-rata. Foto: Pexels
Tarif efektif rata-rata merupakan tarif pemotongan pemungutan PPh 21 dengan menggunakan tarif efektif rata-rata. Dengan adanya aturan ini memberikan kemudahan dalam menghitung penghitungan pajak terutang.
Sebelumnya, untuk menentukan pajak terutang, pemberi kerja harus mengurangkan biaya jabatan, biaya pensiun, iuran pensiun, dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dari penghasilan bruto. Hasilnya baru dikalikan dengan tarif pasal 17 UU PPh.
ADVERTISEMENT
Sementara dalam peraturan yang baru, penghitungan pajak terutang cukup dilakukan dengan cara mengalikan penghasilan bruto dengan tarif efektif.
Terdapat dua metode yang digunakan dalam tarif efektif ini yakni tarif efektif bulanan dan tarif efektif harian. Untuk tarif efektif bulanan digunakan untuk menghitung penghitungan PPh Pasal 21 selain masa pajak terakhir dalam satu tahun.
Sementara, untuk masa pajak terakhir atau bulan Desember menggunakan metode perhitungan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh).

Ketentuan Tarif Efektif Rata-Rata Bulanan

Ilustrasi tarif efektif rata-rata. Foto: Pexels
Perhitungan tarif efektif bulanan dilakukan berdasarkan PTKP sesuai status perkawinan dan jumlah tanggungan Wajib Pajak Berikut ini adalah tarif efektif bulanan untuk setiap kategori seperti yang dikutip dari Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2023.
ADVERTISEMENT

Kategori A

Pada kategori ini, diterapkan atas penghasilan bruto bulanan yang diterima atau diperoleh penerima penghasilan dengan status PTKP, yakni:
Tarif bulanan kategori A sebesar 0% untuk penghasilan bulanan sampai Rp5,4 juta, hingga 34% untuk penghasilan bulanan di atas Rp1,4 miliar.

Kategori B

Perhitungan tarif efektif bulanan pada kategori B diterapkan atas penghasilan bruto bulanan yang diterima atau diperoleh penerima penghasilan dengan status PTKP di antaranya:
Kategori B dikenakan tarif 0% untuk penghasilan bulanan sampai dengan Rp6,2 juta hingga 34% untuk penghasilan bulanan di atas Rp1,4 miliar.
ADVERTISEMENT

Kategori C

Pada kategori C diterapkan atas penghasilan bruto bulanan yang diterima atau diperoleh penerima penghasilan dengan status PTKP yaitu:
Untuk tarif efektif kategori C adalah sebesar 0% untuk penghasilan bulanan sampai dengan Rp6,6 juta hingga 34% untuk penghasilan bulanan di atas Rp1,4 miliar.
Tarif efektif tersebut digunakan untuk pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi Wajib Pajak orang pribadi yang menerima penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan.
Termasuk pejabat negara, pegawai negeri sipil, anggota tentara nasional Indonesia, anggota kepolisian negara Republik Indonesia, dan pensiunannya.
(SA)