Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Utang Lancar: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenisnya
26 Desember 2024 9:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pengantar Manajemen Keuangan karya Kasmir, utang lancar merupakan kewajiban atau utang perusahaan ke pihak lain yang harus segera dibayar.
Jangka waktu utang lancar maksimal tidak lebih dari 1 tahun. Oleh karena itu, utang lancar disebut juga utang jangka pendek. Simak penjelasan mengenai utang lancar lebih lanjut dalam uraian berikut.
Fungsi Utang Lancar
Dalam laporan keuangan, utang lancar dicatat pada neraca perusahaan sebagai bagian dari kewajiban (liabilitas). Utang ini biasanya muncul dari aktivitas operasional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji, atau kewajiban pajak.
Mengelola utang lancar dengan baik sangat penting untuk menjaga likuiditas perusahaan. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Jika utang lancar tidak dikelola dengan baik, perusahaan bisa menghadapi risiko gagal bayar yang dapat merusak reputasi dan operasionalnya.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Contoh Surat Penagihan Utang dalam Bisnis
Jenis-jenis Utang Lancar
Berdasarkan informasi yang dituliskan dalam buku Akuntansi Keuangan 2 karangan Ni Kadek Sinarwati, berikut jenis-jenis utang lancar.
1. Utang dagang dan utang wesel
Utang ini biasanya timbul dari pembelian barang-barang atau jasa-jasa dari pinjaman jangka pendek. Jenis utang wesel terbagi menjadi dua, yaitu utang dengan jaminan dan tanpa jaminan.
2. Utang dividen
Dividen yang termasuk dalam utang lancar biasanya dibagikan dalam bentuk uang atau aktiva (jika belum dibayar) dan dicatat dengan mendebet rekening laba tidak dibagi atau mengkredit utang dividen. Utang ini termasuk dalam kelompok utang jangka pendek karena akan segera dilunasi.
3. Uang muka dan jaminan yang dapat diminta kembali
Uang muka yang dimaksud merupakan pembayaran di muka dari pembeli untuk barang-barang yang dipesan. Sebelum barang-barang diserahkan pada pembeli, uang tersebut termasuk utang jangka pendek.
ADVERTISEMENT
4. Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
Terkadang perusahaan akan menjadi pihak yang mengumpulkan dana dari langganan atau pegawai. Uang tersebut akan diserahkan ke pihak lain. Pengumpulan uang ini dapat dilakukan dengan cara memotong upah pegawai atau membebani pembeli dengan besaran tertentu.
5. Utang biaya
Utang biaya adalah utang yang timbul dari pengakuan akuntansi terhadap biaya-biaya yang terjadi, tetapi belum dibayar. Hal yang termasuk kelompok tersebut ialah utang yang datang dari gaji, bonus, biaya sewa, dan lain-lain.
6. Pendapatan diterima di muka
Jumlah yang diterima dari pemesanan barang dan jasa yang akan diserahkan pada periode mendatang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka. Selain itu, pendapatn ini juga dilaporkan dalam kelompok utang jangka pendek.
7. Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode tertentu
Utang obligasi termasuk utang lancar apabila memiliki jatuh tempo dalam periode tertentu. Utang obligasi dan utang jangka panjang lainnya yang akan dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun dilaporkan sebagai utang jangka pendek.
ADVERTISEMENT
Apabila hanya sebagian yang jatuh tempo, bagian yang jatuh tempo dalam jangka waktu tersebut juga dilaporkan sebagai utang jangka pendek.
(NDA)