Konten dari Pengguna

10 Kepribadian Muhammadiyah dan Latar Belakang yang Membentuknya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Februari 2022 8:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bendera Muhammadiyah. Foto: Muhammadiyah.or.id
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Muhammadiyah. Foto: Muhammadiyah.or.id
ADVERTISEMENT
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. Karenanya, Muhammadiyah dapat diartikan sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang kader, Dahlan Rais dalam situs resmi Muhammadiyah menegaskan, Muhammadiyah adalah organisasi yang bertugas menyebarluaskan ajaran Islam dengan dakwah dan tajdid.
“Bahwa jati diri Muhammadiyah itu adalah dakwah dan tajdid. Kalau sekarang rumusannya berbunyi gerakan Islam dakwah amar ma`ruf nahi mungkar dan tajdid,” ucap Dahlan Rais.
Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Yogyakarta. Sebagai organisasi yang besar, Muhammadiyah memiliki kepribadian yang menjadi dasar prinsip dakwahnya. Apa sajakah kepribadian Muhammadiyah?

Kepribadian Muhammadiyah

Muhammadiyah. Foto: Muhammadiyah.or.id
Di bawah ini akan dijabarkan 10 kepribadian Muhammadiyah seperti dihimpun dari buku Muhammadiyah Gerakan Pembaruan oleh Haedar Nashir.
ADVERTISEMENT

Latar Belakang Terbentuknya Kepribadian Muhammadiyah

Logo Muhammadiyah. Foto: Muhammadiyah.or.id
Meringkas buku Membaca Muhammadiyah terbitan Caremedia Communication, kepribadian Muhammadiyah merupakan hasil keputusan Muktamar ke-35 di Jakarta tahun 1962. Muktamar ini ditutup dengan pidato Presiden Soekarno bertajuk Makin Lama Makin Cinta.
Konsep awalnya berasal dari ceramah KH. Faqih Usman pada masa kepemimpinan PP Muhammadiyah periode 1959-1962 di bawah Ketua H.M. Yunus Anis. Ceramah berjudul Apa sih Muhammadiyah itu? kemudian ditindak-lanjuti oleh tim perumus, untuk selanjutnya dibahas di Tanwir dan akhirnya dibawa serta diputuskan di Muktamar ke-35.
Secara substansi atau isinya, sifat-sifat Muhammadiyah sebagaimana terkandung dalam kepribadian Muhammadiyah itu sudah melekat dalam organisasi ini sejak didirikan oleh Kyai Dahlan. KH. Faqih Usman hanya meng-idhar-kan atau mengangkatnya menjadi lebih jelas dalam rumusan verbal sebagaimana tercantum dalam 10 kepribadian Muhammadiyah tersebut.
ADVERTISEMENT
Faktor utama yang mewarnai lahirnya kepribadian Muhammadiyah adalah masuknya pemikiran dan cara-cara politik dalam mengelola atau menggerakkan Muhammadiyah setelah Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) dibubarkan.
Cara-cara politik tersebut akhirnya dianggap tidak cocok dengan Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan yang berkiprah dalam kemasyarakatan.
Agar cara-cara politik itu tidak merusak nada dan irama gerak Muhammadiyah, diperlukan bingkai yang menuntun dan menjadi acuan anggota untuk menggerakkan organisasi tersebut. Hingga akhirnya, dirumuskanlah 10 kepribadian Muhammadiyah tersebut.
Kepribadian Muhammadiyah menjadi penegas tentang jati diri Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang menempuh cara dakwah Islam al-amr bi al-ma'ruf ma al-nahy 'an al-munkar, yaitu tidak menempuh cara dan jalan politik.
(NDA)