Konten dari Pengguna

11 Puisi tentang Maulid Nabi yang Menyentuh Hati

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
13 September 2024 14:03 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi puisi tentang Maulid Nabi. Foto: Unsplash.com/Aaron Burden
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi puisi tentang Maulid Nabi. Foto: Unsplash.com/Aaron Burden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada berbagai cara untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Salah satunya yaitu, membaca puisi tentang Maulid Nabi. Puisi dapat dijadikan media untuk mengungkapkan rasa cinta, kerinduan, dan kekaguman kepada Rasulullah.
ADVERTISEMENT
Puisi tentang Maulid Nabi umumnya mengandung pesan-pesan tentang akhlak mulia, Islam, dan perjuangan Nabi Muhammad SAW. Membaca puisi dapat mengingatkan umat Islam betapa pentingnya sosok Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sebagai teladan yang sempurna.
Isi puisi tentang Maulid Nabi biasanya memuat kisah-kisah kebaikan dan sifat-sifat mulia Rasulullah yang dapat memotivasi pembaca atau pendengar.

Contoh Puisi tentang Maulid Nabi

Ilustrasi puisi tentang Maulid Nabi. Foto: Pexels/Suzy
Berdasarkan buku Strategi Ampuh Memahami Makna Puisi oleh Kodrat Eko Putro Setiawan, puisi merupakan ragam karya sastra yang memiliki keterkaitan dengan unsur-unsurnya, seperti rima, irama, matra, baris, dan bait.
Selain itu, puisi juga berisi pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang. Dirangkum dari buku Antologi Puisi Skenario Kuasa Sang Pencipta oleh Siswa-Siswi SMA An-Nuriyyah Bumiayu Tahun, Kau Sang Rosulku oleh Eqy Nasya Aulia, dkk., dan sumber lainnya, berikut sederet contoh puisi tentang Maulid Nabi:
ADVERTISEMENT

1. Muhammad SAW oleh Bilqis Nur Sakilatul Mawaddah

Muhammad sang peneduh jiwa
Terdengar tangisan bahagia
Angin yang berhembus selembut sutra
Terasa hangat pelukan sang ibunda
Bagai butir mutiara penyejuk jiwa
Sang Muhammad bin Abdullah
Dengan kekurangannya yang tak bisa menulis dan membaca
Menuntunnya dalam takdir Allah SWT
Ketika dalam kesunyian di Gua Hiro,
Mendapatkan wahyu pertamanya
Dakwah yang sulit diterima masyarakat
Godaan-godaan dan siksaan tak bisa dihindarkan
Ketika perang tanpa henti membela Islam
Yang harus diteladani umatnya hingga sekarang
Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad
Kini engkau telah tiada, meninggalkan cahaya imanmu
Untuk selalu dikenang umatmu
Hingga hari akhir nanti tiba
Wahai Rasulku, Nabiku, dan Junjunganku
Selamatkanlah kami hambamu yang hina ini dengan syafaatmu
Wahai sang peneduh jiwaku...
ADVERTISEMENT

2. Kau Sang Rasulku oleh Eqi Nasya Aulia

Seketika kulihat kau datang menembus ruang
Bersama semburan cahaya yang perlahan menghilang
Kudengar kau bicara dalam angan
Yang lamat-lamat tenggelam terbawa khayalan
Entah sosok apa yang hadir dalam hidup kami
Entah sosok apa yang Tuhan turunkan untuk kami
Entah sosok apa yang Allah kirimkan pada kami
Sosok yang amat sangat mulia
Sosok yang begitu sempurna
Sampai kami sulit untuk mengungkapkannya
Ya Rasulullah, itulah dirimu...
Kau menuntun kami di setiap jalan
Kau menganggap kami seperti kawan
Kau hilangkan rasa benci walau kepada lawan
Ya Rasulullah,
Harum akan perbuatanmu,
Indah akan akhlakmu
Gagah akan sosokmu
Seperti menyempurnakan bayangan sejati akan dirimu
Engkau selalu sabar akan diri kami
ADVERTISEMENT
Engkau yang selalu sayang akan kenakalan kami
Engkau yang selalu tulus dalam membimbing kami
Ya Rasul,
Kuagungkan semua perjuanganmu
Ku salut akan kasih sayangmu
Kupercaya akan kuasamu
Kau telah perbaiki perilakuku
Telah menyempurnakan akhlakku
Kau hilangkan semua keburukanku
Terima kasih Ya Rasul
Di setiap detik langkah hidupku,
Ajaranmu akan selalu kurindu

3. Rindu Rasulullah oleh Enjang Adi Pryana

Malam maulid
Syahdu melantun shalawat
Puji dan salam
Gema keagungan namamu
Semaikan bait-bait perindu
Padamu wahai panutan
Sang pembawa perubahan
Tangis kami, akankan
Datang masa sepertimu lagi
Wahai Rasul
Hampiri kami senyapkan kegelisahan akhir jaman, dan
Angkat kami dari kacarutmarutan
Laku langkahi aturan
Panjat doa kami, tuntun kami raih syafaatmu
Di hari penghisaban

4. Sholawat oleh Aprillia Farchatun Nimah

Salam syahdu nan mendayu
Hati terambal pandaran sukma
ADVERTISEMENT
Ongsok jiwa segelanyut nirmala
Lembayung di keningnya mega
Allahuma mendesar di relung semesta
Wangist menggerayang cahaya
Azali berseloka menggenta
Terenyuh tentram menghalu jingga

5. Rasulullah Nabiyallah oleh Any Adhista

Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Cahaya hari kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa mulia akhlakmu
Bagai cahaya kemuliaan Al-Qur'an
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Agungnya cintamu menyayangi sesama
Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa indah akhlakmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu
Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami
ADVERTISEMENT
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa suci akhlakmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami
Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami
Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlakmu dalam hidup kami
Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Pujaan hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya, engkaulah purnama
Engkau cahaya di atas cahaya...
Tangisku di bulan Rabiul Awal
Ya nabi salam alaika
Aku menangis ketika membaca cerita
Engkau berdakwah di tengah siksa
Di saat kaum Quraisy menebar keji merajalela

6. Nabiku Muhammad oleh Agus A. Hi. Rsyid

Ya, nabi, ya Muhammad
Nabi panutan kami, akhir dari segala nabi
Yang menjadi teladan kami
ADVERTISEMENT
Dan petunjuk kini menuju jalan yang benar
Tanpa-Nya sebagian umat Islam akan sesat
Tak dapat membedakan mana yang salah juga benar
Ucapan syukur atas kehadirannya
Nabiku Muhammad

7. Aduhai Nabi oleh Husein Muhammad

Aduhai nabi, damailah engkau
Aduhai rasul, damailah engkau
Aduhai kekasih, damailah engkau
Sejahteralah engkau
Telah terbit purnama di tengah kita
Maka tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang
Aduhai wajah ceria
Engkau matahari, engkau purnama
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau permata tak terkira
Engkau lampu di setiap hati
Aduhai kekasih, duhai Muhammad
Aduhai pengantin rupawan
Aduhai yang kokoh, yang terpuji
Aduhai imam dua kiblat

8. Rindu Kepada Rasulku oleh Salsabila Yuni S.

Setitik untaian kata tak bermakna,
Mungkin tak akan bisa menggantikan jutaan pengorbanan
Seorang hamba mulia nan saleh
ADVERTISEMENT
Yang dengan tulus mencintai dan mendoakan
Tanpa kenal letih dan bosan
Selalu mengisi hati dan jiwa
Ya, Nabi Muhammad
Bagaimana bisa aku membalas cintamu yang begitu besar
Bagaimana bisa kau mencintai umatmu yang hina ini
Bukankah engkau kekasih Allah
Bagaimana bisa aku dan saudara saudariku berdampingan denganmu kelak
Bukankah diri ini terlalu banyak noda dan dusta
Terlalu banyak hawa nafsu yang meraja
Bagaimana bisa,
Padahal diri ini sudah sangat rindu ingin bertemu
Ketahuilah, wahai suri tauladanku
Betapa beruntungnya umat yang hidup di zamanmu
Saat mereka rindu, mereka bisa datang menemuimu
Meminta nasehat dan bimbinganmu
Allohumma sholi ala Muhammad
Wa ala ali Muhammad
Dengan sholawat aku mengobati rasa rinduku
Wahai rasul kekasih Allah
ADVERTISEMENT
Yang sangat aku cintai
Semoga kita bisa bertemu di jannah-Nya

9. Salam Rindu untuk Rasulullah oleh Meriyanti Lakoro

Ya Rasulullah
Betapa mulianya dirimu
Engkau selalu ada dalam relung hati kamu
Ya nabiyullah
Betapa rindunya hati ini
Kami ingin bertemu denganmu
Ya Rabbana
Tolong datangkan beliau dalam mimpi kami
Meski hanya sekali
Ingin rasanya kamu mendengar tutur katanya
Menyerukan sabdanya
Dan melihat ketampanan dirinya
Salam rindu dari kami
Wahai Nabiyullah Muhammadurrasulullah

10. Bila Saatnya Tiba oleh Rista Rezha Astriawan

Bila saatnya tiba
Kami ingin menutup mata
Mengenang tawa
Dan semua yang berbau senja
Ya...Muhammad
Bila saatnya tiba
Jangan kau tinggalkan kami dalam gulita
Ajari kami mengeja doa
Agar dapat kami raih pintu surga
Bila saatnya tiba
Angin malam berhembus
Mencoba tuk rasakan semilirnya kehadiranmu
Yang menerangi kami
ADVERTISEMENT
Bagai cahaya yang terang dan suci
Bila saatnya tiba
Ingin kami mengikuti jejakmu
Di ruang yang tak terbatas
Kau tuntun kami menuju kehadirat
Ya illahi ya rabbi

11. Maulid Nabi oleh Muthi' Ahmad

Gelapnya malam yang begitu mencekam
Seakan membuat lentera menjadi padam
Hati yang tidak karuan
Ingin sekali mendapati sebuah siraman
Siraman rohani
Membuat hati ini menjadi suci
Bagaikan gelas guci
Yang penuh dengan intan yang murni
Perbedaan adalah suatu rahmat
Di balik itu terdapat beribu nikmat
Tanpa mengedepankan sikap sok taat
Dengan hujaah yang diplomat
Maulid Nabi Muhammad
Adalah merupakan implementasi kemantapan iktikad
Atas diberikannya limpahan rahmat
Bukannya kok dianggap sesat
(NSF)