Konten dari Pengguna

Makna Pohon Telur Maulid Nabi sebagai Tradisi Nusantara

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 September 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pohon telur maulid Nabi. Foto: dokumentasi Kemenag Sulawesi Selatan.
zoom-in-whitePerbesar
pohon telur maulid Nabi. Foto: dokumentasi Kemenag Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pohon telur Maulid Nabi adalah salah satu tradisi peringatan Maulid Nabi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tak hanya daerah pulau Jawa, tradisi tersebut juga dilakukan di daerah Sulawesi seperti Makasar dan Palu, maupun Pulau Sumatera di daerah Jambi.
ADVERTISEMENT
Tradisi pohon telur Maulid Nabi tak hanya dilakukan di kalangan masyarakat, tapi juga di kalangan akademik seperti sekolah dasar dan taman pendidikan kanak-kanak. Telur tersebut dihias dengan berbagai warna dan rupa.
Tradisi pohon telur Maulid Nabi memiliki makna tersendiri yang berhubungan dengan prinsip Islam. Untuk mengetahui maknanya, simak artikel ini sampai selesai.

Makna Pohon Telur Maulid Nabi

pohon telur maulid Nabi. Foto: dokumentasi Kemenag Bantul Yogyakarta
Rasa syukur menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW diwarnai dengan berbagai tradisi yang sarat makna. Salah satu tradisi unik dalam peringatan Maulid Nabi adalah munculnya pohon telur yang ada di berbagai daerah Nusantara.
Umumnya, pohon telur Maulid Nabi identik dengan telur rebus yang diberi warna, kemudian ditusuk atau digantung pada sebilah bambu dan ditancapkan di pohon pisang. Adanya pohon telur Maulid Nabi memunculkan berbagai perspektif di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman resmi NU Online dan beberapa sumber lainnya, filosofi telur Maulid Nabi dapat ditilik dari bahan-bahan yang digunakan. Antara lain, yaitu:

1. Telur

Ada tiga makna telur yang berkaitan dengan tradisi Maulid Nabi. Hal ini mengingat telur yang terdiri atas tiga bagian, yaitu kulit, putih telur, dan kuning telur.
Kulit telur melambangkan keimanan. Sebagaimana kulit telur yang bersifat padat, iman seseorang senantiasa menjadi perisai agar tehindar dari perangai buruk.
Selanjutnya, putih telur melambangkan agama Islam. Dari segi warna, putih telur melambangkan agama Islam yang suci dan agung. Sedangkan kuning telur melambangkan ihsan yang baik dalam diri seorang muslim.
Dilihat dari bentuknya, tiga bagian telur tersebut juga menjadi simbol kehidupan. Adapun, warna lain yang dihiasi pada kulit telur Maulid Nabi melambangkan kegembiraan.
ADVERTISEMENT
Fase kulit disimbolkan sebagai fase kelahiran, putih telur disimbolkan sebagai fase hidup di dunia, dan kuning telur dimaknai sebagai akhir kehidupan. Makna simbolis ini sejalan dengan arti Surat Al Imran ayat 27 yang memiliki arti sebagai berikut:
“Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”

2. Telur yang Ditancapkan di Pohon

Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama Jambi, makna telur yang ditancapkan di pohon melambangkan Iman, Islam dan Ihsan disatukan dan ditegakkan ke atas berdasar kalimat Allah.
ADVERTISEMENT
Tegaknya telur yang ditusuk dan ditancapkan di pohon juga melambangkan adanya kelurusan, kekuatan, dan keteguhan agama Islam.
Adanya peringatan Maulid Nabi dapat memberi makna pada umat Islam untuk selalu teguh, lurus, dan menjulang tinggi dalam meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang mulia.
Pohon telur Maulid Nabi. Foto: dokumentasi Kanal Bali.

3. Pohon Pisang

Di beberapa daerah seperti Sulawesi, pohon yang digunakan untuk membuat pohon telur Maulid Nabi adalah pohon pisang. Dalam Al-Qur’an, pisang adalah salah satu buah yang dimakan orang-orang di surga dan juga merupakan buah yang diberkahi.
Salah satu penyebutan pisang dalam Al-Qur’an tertuang pada surat Al-Waqiah ayat 27-33 yang artinya:
“Dan orang-orang yang benar, betapa diberkatinya mereka! Mereka akan berada di tengah-tengah pohon bidara yang tidak berduri, rumpun-rumpun pisang, naungan yang luas, air yang mengalir, buah-buahan yang melimpah, tidak pernah pada musimnya, dan tidak terlarang.”
ADVERTISEMENT
Sebagai buah yang diberkahi, pohon pisang memiliki sejumlah manfaat dari akar sampai buahnya. Akar pohon pisang bisa digunakan sebagai obat tradisional, batangnya dapat digunakan sebagai tali temali atau bahan makanan ternak.
Daun pisang dari muda sampai tua dapat digunakan untuk berbagai hal. Tangkainya bisa digunakan sebagai bahan kerajinan. Sedangkan buahnya mengandung banyak manfaat.
Buah pisang memiliki antioksidan yang kuat, termasuk flavonoid dan amina yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti penurunan risiko penyakit jantung dan penyakit degeneratif.
Pohon pisang dalam tradisi pohon telur Maulid Nabi menjadi simbol melalui peringatan Maulid Nabi. Setiap muslim diharapkan mampu menjadi pribadi yang bermanfaat. Sebagaimana Rasulullah yang selalu memberi manfaat untuk umat manusia.
Hal lain yang bisa dipelajari dari pohon pisang adalah aspek regenerasinya. Pohon pisang tak akan pernah mati sebelum memunculkan tunas baru. Maknanya, setiap muslim perlu menyiapkan generasi yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa.
ADVERTISEMENT

4. Hiasan Bunga Warna-warni

Di daerah Jombang, pohon telur Maulid juga dihias dengan kertas warna-warni. Kertas tersebut diubah menjadi bunga-bunga yang indah. Hiasan bunga ini dimaknai sebagai simbol bahwa Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan yang agung.
Rasulullah adalah manusia dengan akhlak yang sempurna dan indah. Rasulullah menyebarkan agama Islam dengan ajaran yang penuh kedamaian dan rahmatan lil alamin.
Hiasan bunga yang ditancapkan dengan bilah bambu memberi arti bahwa Islam dan semua ajaran Rasulullah sangat kokoh serta relevan sampai akhir zaman. Seperti halnya kitab suci Al-Qur’an yang isinya tak akan pernah bisa dipalsukan.
Ajaran Islam yang begitu kokoh dan lurus disimbolkan seperti pohon bambu yang tetap tegak lurus meski badai angin berhembus. Dengan begitu, umat Islam harus berpegang secara Istiqomah terhadap risalah rasul sampai hari kiamat.
ADVERTISEMENT
(IPT)