Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
12 Hukum Bacaan Tajwid Lengkap dengan Contohnya
23 Desember 2020 19:31 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 14 Juni 2022 14:15 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terdapat 12 hukum tajwid yang harus dipelajari. Semua itu dikelompokkan ke dalam hukum nun mati, mim mati, idgham, dan mad. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut.
Hukum Nun Mati atau Tanwin
Nun mati atau tanwin yang bertemu salah satu huruf hijaiyah, mempunyai hukum tersendiri dalam bacaaanya. Ada yang dibaca izhar, idgham, iqlab dan ikhfa.
Suatu bacaan dijatuhi hukum izhar halqi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf izhar ((ء), kha’ (خ), ‘ain (ع), ha’ (ح) , ghain (غ) ﮬ). Izhar halqi dibaca terang atau jelas.
Contoh : نَارٌ حَامِيَةٌ
Bacaan dikatakan idgham bighunnah apabila nun mati atau tanwin bertemu huruf ((ن), mim (م), wawu (و) dan ya’ (ي). Dibaca dengan memasukkan nun mati atau tanwin pada huruf-huruf idgham disertai dengung, dan seakan-akan kedua huruf itu menjadi satu.
ADVERTISEMENT
Contoh: مَنْ يَقُوْلُ
Bacaan dikatakan idgham Bilaghunnah apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf (ل,ر). Cara membaca idhgam bilaghunnah yaitu dengan memasukkan nun mati atau tanwin pada huruf lam dan ra’ tanpa mendengung.
Contoh: مِنْ لَدُنْهُ
Bacaan dikatakan iqlab apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ( ب ). Apabila terdapat bacaan iqlab, maka nun mati atau tanwin itu harus dibaca mim ( م ).
Contoh: اَنْبِئْهُمْ
Suatu bacaan dikatakan ikhfa apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf (’(ت), tha’ (ث), jim (ج), dal (د), al (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhod (ض), , fa’ (ف), qof (ق), kaf (ك). Cara membacanya harus samar dan mendengung seakan bertemu dengan huruf “ng”.
Hukum Mim Mati
Selain nun mati, ada juga hukum mim mati yang terdiri dari ikhfa syafawi, idgham mimi, dan izhar syafawi.
ADVERTISEMENT
Ikhfa syafawi terjadi apabila mim mati bertemu dengan huruf ba. Hukum ini dibaca dengan cara samar-samar pada bibir dan didengungkan.
Contoh: اِعْتَصِمْ بِاللهِ
Suatu bacaan dikataka idgham mimi apabila mim mati bertemu dengan huruf mim. Cara melafalkan bacaan tersebut adalah dengan membaca huruf mim rangkap secara mendengung.
Contoh: كَمْ مِنْ فِئَةٍ
Hukum bacaan izhar syafawi berlaku mim mati bertemu huruf hijaiyyah selain mim dan ba. Adapun cara membacanya dengan jelas pada bibir sambil menutup mulut.
Contoh: عَلَيْهِمْ غَيْرِ
Hukum Idgham
Selain idgham bilaghunnah dan idgham bighunnah ada tiga jenis idgham lain yaitu idgham mutamathilain, mutaqaribain, dan mutajanisain.
Idgham mutamathilain adalah hukum bacaan yang terjadi apabila suatu huruf bertemu dengan huruf yang sama misalnya huruf dal bertemu dengan huruf dal.
ADVERTISEMENT
Contoh: إِذ ذَّهَبَ
Idgham mutaqaribain adakah bertemunya dua huruf yang makhraj dan sifatnya hampir sama, seperti huruf mim bertemu ba, huruf kaf bertemu qaf.
Contoh: وَدَّت طَّـآئِفَةٌ
Idgham mutajanisain adalah hukum bacaan ketika dua huruf dengan makhraj yang sama tetapi tidak sama sifatnya. Misalnya huruf ta bertemu tha, lam bertemu ra serta dzal dan huruf zha.
Contoh: اَلَمْ نَخْلُقْكُّمْ
Hukum Mad
Selanjutnya adalah hukum bacaan mad yang artinya melanjutkan. Secara istilah mad diartikan sebagai pemanjangan suara. Ada dua jenis mad dalam bacaan Alquran yakni mad asli dan mad far’i.
Huruf mad ada tiga, yakni alif, wau, dan ya. Untuk mengukur pajang pendeknya suatu mad biasanya digunakan istilah harakat, seperti dua harakat, tiga harakat, empat harakat dan seterusnya.
ADVERTISEMENT
(MSD)