Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
2 Cara Menghitung Kapasitor Lengkap dengan Penjelasan dan Contohnya
1 Desember 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kapasitor adalah komponen elektronik yang memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan listrik dalam waktu tertentu. Ada dua cara menghitung kapasitor untuk mengetahui nilai kapasitansi, yaitu dengan menggunakan kode warna dan kode angka.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Ajar Listrik dan Elektronika Dasar Teknik Pertanian oleh Mareli Telaumbanua (2022: 31), kapasitansi merupakan kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menyimpan atau menampung muatan elektron. Satuan besaran kapasitansi atau banyaknya muatan listrik yang disimpan oleh kapasitor disebut Farad (F).
Umumnya, kapasitor yang sering ditemukan di pasaran memiliki nilai kapasitansi yang lebih kecil, yaitu uF (mikro Farad), nF (nano Farad), dan pF (piko Farad). Hal ini karena kapasitor dengan nilai 1 Farad akan menghasilkan bentuk kapasitor yang besar. Berikut nilai turunan Farad yang umum digunakan dalam menghitung nilai kapasitansi:
ADVERTISEMENT
Jenis-Jenis Kapasitor
Kapasitor dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu kapasitor elektrolit (memiliki polaritas) dan kapasitor biasa (non-polaritas). Kapasitor elektrolit umumnya berbentuk tabung serta memiliki dua buah kaki dan dua buah kutub yaitu positif dan negatif.
Sementara kapasitor biasa tidak memiliki kutub positif atau negatif pada kakinya dan juga berbentuk bulat pipih seperti tablet atau kancing baju. Kapasitor jenis ini umumnya memiliki nilai kapasitas yang lebih kecil. Kapasitor non-polaritas memiliki beberapa macam, yaitu:
ADVERTISEMENT
Cara Menghitung Kapasitor
Dikutip dari Dasar Listrik dan Elektronika oleh Ratih Listiyarini (2018: 60), ada dua cara menghitung kapasitor untuk mengetahui nilai kapasitansi, yaitu dengan menggunakan kode warna dan kode huruf-angka. Berikut penjelasannya:
1. Cara Menghitung Kapasitor dengan Kode Warna
Penandaan nilai kapasitansi dengan kode warna biasanya diterapkan pada kapasitor kertas dan polyester. Cara membaca nilainya dimulai dari kode warna paling atas lalu berangsur turun ke bawah. Berikut tabel kode warna pada kapasitor.
Keterangan:
Untuk memahami lebih jelas, perhatikan contoh berikut:
Sebuah kapasitor memiliki kode 4 warna, yaitu kuning, ungu, merah, dan hijau. Berapa nilai kapasitansinya?
ADVERTISEMENT
Pembahasan:
Warna kuning = 4
Warna biru = 6
Warna merah = 2 (x 100)
Hijau = 5%
Karena dua kode pertama menunjukkan angka dan kode ketiga sebagai faktor pengali, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
4 dan 6 ditulis sebagai 46, kemudian dikalikan dengan 100. Maka nilai kapasitansinya adalah 46 x 100 = 4700 pF atau 4,7 nF.
Sementara karena kode warna hijau menunjukkan 5%, maka kapasitor tersebut memiliki nilai toleransi sebanyak 5%.
2. Cara Menghitung Kapasitor dengan Kode Huruf-Angka
Sebenarnya, cara menghitung kapasitor dengan kode huruf-angka mirip dengan kode warna. Bedanya, informasi nilai kapasitansi ditulis menggunakan kode tertentu, bukan warna.
Kode penulisan angka kapasitansi pada kapasitor menggunakan tiga buah angka dan satu buah huruf. Berikut penjelasan masing-masing angka dan huruf tersebut:
ADVERTISEMENT
Untuk kode kapasitor 3 angka, dua angka pertama adalah nilai kapasitansi dalam pF dan angka ketiga adalah faktor pengali dari dua digit pertama untuk menghitung nilai kapasitansi akhir kapasitor. Berikut angka ketiga dan faktor pengalinya:
Sementara itu, berikut nilai toleransi yang disimbolkan dengan huruf:
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh: Sebuah kapasitor memiliki angka 154J. Berapa nilai kapasitansi dan toleransi kapasitor tersebut?
Pembahasan:
Kode 154J
Nilai kapasitor = 15 x 10.000 = 150.000 pF atau 150 nF
Nilai toleransi J = 5%
Maka, kapasitor tersebut memiliki nilai kapasitansi sebesar 150 nF dan nilai toleransi sebesar 5%.
(SFR)