Konten dari Pengguna

2 Contoh Teks Ceramah tentang Malam Lailatul Qadar Lengkap dengan Dalilnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
10 April 2023 10:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ceramah tentang malam lailatul qadar, foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ceramah tentang malam lailatul qadar, foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ceramah tentang malam Lailatul Qadar sangat cocok untuk dibacakan di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Selain dapat menjadi pengingat, ini juga dapat memotivasi umat Muslim untuk memaksimalkan ibadah di 10 hari bulan suci ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip penjelasan dari buku A-Z Ensiklopedia Metode Pembelajaran Inovatif karya Zainal Aqid, ceramah adalah aktivitas menjelaskan sebuah materi secara lisan kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan. Agar ceramah tidak membosankan, penceramah harus pandai dalam memilih materi. Sajikan materi yang dekat dengan pendengar dan menggunakan gaya bahasa yang sesuai.
Dalam konteks Ramadhan, ceramah dengan tema Lailatul Qadar sangat cocok untuk Anda sampaikan saat ini. Karena, di 10 hari terakhir puasa terdapat kemuliaan malam Lailatul Qadar.
Berikut contoh teks ceramahan mengenai malam Lailatul Qadar yang dapat dijadikan referensi.

2 Contoh Teks Ceramah tentang Malam Lailatul Qadar

Ilustrasi ceramah tentang malam lailatul qadar, foto: Unsplash
Mengutip buku Ramadhan Bulan Pendidikan Kumpulan Kultum dan Ceramah karya Indra Hari Purnama, terdapat 2 contoh teks ceramah tentang malam Lailatul Qadar yang dapat Anda jadikan referensi. Teks ceramah ini juga dilengkapi dengan dalil pendukung.
ADVERTISEMENT

1. Judul Ceramah: Tafsir Surat Al-Qadr, Menguak Misteri Malam Lailatul Qadar

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang memiliki banyak keutamaan, salah satu keutamaan bulan Ramadhan adalah malam lailatul qadar. Malam lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari 1000 bulan.
"Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan." (Qs. Al-Qadr: 3)
1000 bulan merupakan kiasan untuk menunjukan keagungan malam tersebut. Yakni, lebih dari 80 tahun, sehingga sekiranya seseorang tidak diberi umur yang panjang, maka cukuplah baginya untuk mendapatkan anugerah malam tersebut untuk menutupi segala kekurangan amal ibadahnya.
Ini merupakan rahmat dan keberuntungan yang diberikan oleh Allah kepada umat Nabi Muhammad. Karena Allah tidak memberikan anugerah ini kepada umat-umat terdahulu.
Malam lailatul qadar merupakan malam yang penuh berkah, karena pada malam tersebut Allah menurunkan kandungan Alquran secara keseluruhan kepada ruh Nabi, yang kemudian selanjutnya diturunkan secara bertahap selama 23 tahun pada dua periode.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada malam lailatul qadar Allah menetapkan takdir bagi seluruh hambaNya. Takdir atau ketetapan ilahi seperti apakah yang terjadi pada malam tersebut?
Sebagaimana disebut pada ayat lainnya, seperti dalam surat Al-Dukhan ayat 3, Allah menentukan semua takdir manusia selama setahun penuh kedepannya. DItentukan rezeki dan segala perkara lainnya pada malam tersebut.
Keagungan lain pada malam ini adalah turunnya seluruh ruh suci, ruh para Nabi dan ruh para kekasih Allah, jibril, dan seluruh malaikat menuju alam dunia. Mereka semua akan menebar salam dan rahmat pada setiap hamba Allah yang sedang mengingatNya, melaksanakan shalat, atau ibadah-ibadah lainnya yang disyariatkan.
Oleh karena itu, mari saudaraku, kita tingkatkan ibadah kita untuk mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar. Semoga Allah memberikan rahmatNya kepada kita semua. Wallahu a'lam bishawab
ADVERTISEMENT

2. Judul Ceramah: Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi?

Terdapat banyak tafsir ulama yang menjelaskan mengenai waktu terjadinya lailatul qadar. Sebagian ulama berpendapat bahwa lailatul qadar terjadi pada awal-awal bulan Ramadhan.
Ada juga yang berpendapat bahwa lailatul qadar berlangsung pada malam ke-17 atau ke-19 Ramadhan. Namun, pendapat yang masyhur menyatakan bahwa lailatul qadar berlangsung pada salah satu malam di malam-malam ganjil akhir bulan Ramadhan.
Menurut Ibnu 'Arabi, penyandaran kata al-lail yang berarti malam pada kata al-qadar, merupakan sebuah kiasan akan gelapnya takdir Tuhan. Sebagaimana gelapnya malam itu sendiri.
Disebut sebagai takdir karena ia bersifat rahasia atau gaib dan manusia tidak memiliki kemampuan untuk mengetahuinya. Karena sifatnya yang ghaib tersebut maka Rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk meraihnya dan mencarinya.
Tidak diketahui secara pasti kapan berlangsungnya malam lailatul qadar. Tetapi, yang harus kita lakukan saat ini adalah semangat untuk menghidupkan seluruh malam di bulan Ramadhan, lebih-lebih pada malam-malam terakhir.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sebuah riwayat yang disampaikan oleh Aisyah ra, beliau berkata: "Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut." (Hadits Riwayat Muslim)
Rasulullah dan para sahabat jika memasuki 10 malam terakhir Ramadhan, mereka akan mengencangkan sarungnya, memperkuat ibadahnya, dan bersungguh-sungguh dalam menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan. Salah satu ibadah yang dilakukan oleh Rasulullah untuk menghidupkan lailatul qadar adalah berdiam diri di masjid atau itikaf.
Pengertian i'tikaf bukan berarti hanya berdiam diri saja, namun memperbanyak ibadah, seperti shalat sunnah, membaca Al Quran, atau berdzikir. Bukan tertidur apalagi berbincang-bincang dengan orang lain.
Maka, mari kita mempersiapkan diri untuk menghidupkan malam-malam terakhir di bulan Ramadhan ini dengan penuh ketaatan dan mempersiapkan diri untuk meraih rahmat Allah. Sehingga, saat ditentukan segala takdir pada malam lailatul qadar kita sedang melaksanakan ibadah ketaatan kepada Allah, bukan sedang bermaksiat. Semoga di akhir Ramadhan ini kita dapat lulus menggapai anugerah dan ampunan Allah.
ADVERTISEMENT
(PHR)