news-card-video
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

2 Kultum Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
19 Maret 2025 13:18 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kultum keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan. Foto: Unsplah/David Monje
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kultum keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan. Foto: Unsplah/David Monje
ADVERTISEMENT
Menjelang akhir Ramadhan, ustaz biasanya menyampaikan kultum keutamaan 10 hari terakhir. Kultum ini bertujuan untuk mengingatkan jemaah agar tidak melewatkan kesempatan meraih keberkahan malam Lailatul Qadar.
ADVERTISEMENT
Menurut Muhammad Adam Husein dalam buku Sukses Berburu Lailatul Qadar, Lailatul Qadar adalah malam istimewa yang keutamaannya lebih dari seribu bulan. Siapa pun yang beribadah dengan penuh keikhlasan pada malam ini berpeluang mendapatkan pahala berlimpah dan keberkahan luar biasa dari Allah SWT.
Agar kultum keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan dapat dipahami dengan baik oleh jemaah, ustaz hendaknya menyusun materinya dengan jelas. Jika butuh referensi, simak contoh teks kultum selengkapnya dalam artikel berikut.

Kultum Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Ilustrasi kultum keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan. Foto: Pexels/A Darmel
Kultum atau kuliah tujuh menit adalah ceramah singkat yang membahas tentang beragam tema keagamaan. Di bulan Ramadhan, ada banyak tema kultum yang biasa dibawakan, salah satu yaitu keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan atau malam Lailatul Qadar.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa contoh kultum keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan yang bisa dijadikan referensi:

1. Kultum tentang Lailatul Qadar Lebih Baik Daripada Seribu Bulan

Ilustrasi ibadah di bulan Ramadhan. Foto: pexels.com/Muzaffer Ergin
Segala puji bagi Allah yang telah menjamin untuk memelihara Al-Qur'an dan menjaganya dari penyelewengan, kesalahan, dan lupa. Selawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada sebaik-baik orang yang salat, berpuasa, dan membaca Al-Qur'an. Semoga selawat senantiasa dicurahkan kepada beliau dan kepada segenap keluarga beliau diringi salam.
Allah ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (Al-Qadar: 1-5)
ADVERTISEMENT
Inilah karunia dari Allah ta'ala yang sangat luas. Amal sedikit dengan pahala besar. Di dalamnya kelembutan Allah atas umat Muhammad, Dia Maha Mengetahui betapa pendek umurnya. Karena itu, mereka diberi ganti hari-hari yang mereka gunakan untuk berpuasa dan hari-hari yang mereka gunakan untuk menunaikan salat malam karena Allah. Sehingga, karena itu mereka diberi pahala yang sangat besar.
Maka, malam yang bersamaan dengan seorang hamba Muslim yang berdiri menunaikan salat dan berdoa karena mengharap ridha Allah dengan penuh iman dan harap akan pahala-Nya di sisi Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan juga diberi pahala yang sama dengan pahala ibadah selama delapan puluh tiga tahun empat bulan. Maka segala puji dan anugerah hanya dari Allah.
ADVERTISEMENT
Berkenaan dengan malam kemuliaan, banyak ulama juga dari kalangan salaf yang berbeda pendapat ketika menentukan kapan terjadinya setelah baku terjadi pada malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, "Upayakan mendapatkan malam kemuliaan pada malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan."
Setiap Muslim harus bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan dengan penuh harap mendapatkan malam yang sangat mulia tersebut.
Semoga Allah senantiasa mencurahkan selawat, salam, dan berkah kepada Nabi kita Muhammad dan kepada segenap keluarganya dengan diiringi salam. Dan segala puji bagi Allah, Rabb alam semesta.
Sumber: Kumpulan Kultum Setahun Jilid 2 oleh Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub
ADVERTISEMENT

2. Kultum tentang Menyingkat Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Ilustrasi kultum. Foto: Unsplash/Muhammad Adil
Pada bulan Ramadhan, salah satu yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam diseluruh dunia adalah datangnya Lailatul Qadar. Malam tersebut memiliki kebaikan setara dengan seribu bulan. Malam yang sangat istimewa di dalam bulan Ramadhan. Malam ini sangat penting bagi umat Islam karena di dalamnya terdapat banyak keutamaan dan pahala yang besar.
Keistimewaan malam Lailatul Qadar, ditegaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Qadr ayat 1-3. "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apa itu malam Lailatul Qadar? Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka untuk mengatur segala urusan." (QS Al-Qadr: 1-3).
Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa keistimewaan malam Lailatul Qadar sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Pertama, malam Lailatul Qadar adalah malam di mana Al-Qur'an diturunkan. Pada malam itu, turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, (membawa segala urusan), (seluruh malam itu) sejahtera sampai terbit fajar.
Berdasarkan teks ayat di atas Lailatul Qadar adalah malam ketika Allah SWT pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Menurut sejarahnya, Nabi Muhammad saw mendapat wahyu ayat-ayat Al-Quran pertama kali setelah melalui fase perenungan di Goa Hira. Dalam salah satu malam perenungan (berhalwat), malaikat Jibril menampakkan dan menyampaikan perintah membaca (Iqra) itulah disebut malam Lailatul Qadar. Dalam momen ini juga terjadi kenabian Rasulullah SAW sebagai nabi dan rasul.
Kedua, malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan. Artinya, pahala yang didapatkan pada malam ini sangat besar dan melimpah. Banyak ulama berpendapat bahwa ibadah dan amalan baik yang dilakukan di malam Lailatul Qadar, akan dibalas dengan pahala yang sangat besar.
ADVERTISEMENT
Malam seribu bulan memiliki keberkahan yang melimpah. Menurut sebagian ulama terjadi pada malam 17 Ramadan. Atas dasar inilah kemudian malam 17 Ramadan diperingati umat Islam sebagai malam Nuzulul Qur'an.
Untuk bisa memperoleh keberkahan dari Lailatul Qadar, umat Islam harus terus berupaya melaksanakan ibadah semaksimal mungkin pada malam-malam Ramadan.
Allah memberitahukan kepada para malaikat mengenai apa yang terjadi di kalangan para hamba sampai datangnya Lailatul Qadar pada tahun berikutnya. Serta kepada mereka siapa saja yang lahir, mati, ditimpa musibah, sakit, sehat, dilapangkan rezekinya, disempitkan rezekinya dan lain sebagainya dalam kurun satu tahun ke depan.
Amal shalih pada Lailatul Qadar lebih baik dari pada amal shalih yang dilakukan selama seribu bulan atau setara dengan 83 tahun 4 bulan yang merupakan umur standar manusia.
ADVERTISEMENT
Malam Lailatu Qadr pada malam hari itu malaikat Jibril dengan seijin Allah mengatur setiap perkara hidup penuh rahmat/penuh kasih sayang, dan telah memaafkan serta mengampuni mereka, kecuali 4 kelompok orang yaitu seorang pecandu minum arak, orang yang berani durhaka kepada ibu-bapaknya, orang yang memutuskan hubungan persaudaraan, serta orang yang suka mendendam atau bermusuhan.
Malam Lailatul Qadr hakekatnya adalah kesungguhan dan motivasi umat beribadah di bulan ramadhan, memiliki keutamaan dan kemulian. Dalam rangka menyambut malam Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan seperti beribadah, bersedekah, membaca Al-Quran, serta berdoa kepada Allah SWT. Semoga kita dapat memanfaatkan malam Lailatul Qadar dan mendapatkan keberkahan serta rahmat dari Allah SWT. Aamiin.
ADVERTISEMENT
Wallahu A'alam Bishowab.
Sumber: Oase Ramadhan oleh Prof. Dr. H. A. Rusdiana, MM.
(NSF)