3 Contoh Akhlak Terpuji Kepada Allah SWT yang Wajib Dimiliki Seorang Muslim

Ilustrasi contoh akhlak terpuji (Unsplash).

Ada banyak contoh akhlak terpuji kepada Allah SWT yang patut dimiliki setiap Muslim. Sebab sejatinya, akhlak terpuji dalam Islam ada banyak macamnya.

Sebagaimana disampaikan Drs. H. Samsul Munir Amin M.A., dalam buku Ilmu Akhlak, berdasarkan objek yang dituju ada lima jenis akhlak terpuji yaitu akhlak terpuji terhadap Allah, Rasulullah SAW, diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan lingkungan.

Lantas apa saja contoh akhlak terpuji terhadap Sang Pencipta? Berikut informasi lengkapnya.

Akhlak Terpuji dalam Islam

Ilustrasi contoh akhlak terpuji (Unsplash).

Dalam Islam, akhlak terpuji dikenal dengan istilah akhlak mahmudah. Sikap tersebut bisa juga disebut akhlaq al-karimah yang berarti mulia, atau al-akhlaq al-munjiyaat yang artinya budi pekerti yang menyelamatkan pelakunya.

Samsul dalam buku yang sama mengartikannya sebagai perilaku manusia yang baik dan disenangi menurut individu maupun sosial. Perilaku tersebut sesuai dengan ajaran agama Islam dan bersumber dari Allah.

Namun manfaat dari memiliki akhlak terpuji bukan hanya itu saja. Dalam sejumlah hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

يَا أَبَا ذَرٍّ، أَلاَ أَذُلُّكَ عَلَى خَصْلَتَيْنِ هُمَا أَ خَفُّ عَلَى الظُّهْرِ وَأَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ؟ قَالَ: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ: عَلَيْك بِحُسْنِ الْخُلُقِ وَطُولِ الصُّمْتِ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا عَمِلَ الْخَلَائِقِ بِمِثْلِهِمَا.

Artinya: "Wahai Abu Dzar, maukah aku tunjukkan dua hal yang sangat ringan di punggung, tetapi sangat berat di timbangan?"

Beliau melanjutkan,"Hendaklah kamu melakukan akhlak terpuji dan banyak diam. Demi Allah yang jiwaku berada digenggaman-Nya, tidak ada makhluk lain yang dapat berhias dengan kedua hal tersebut." (HR. Al-Baihaqi).

Oleh sebab itu, setiap umat Muslim harus memiliki akhlak terpuji, terutama kepada Allah yang merupakan Sang Pencipta. Sebagaimana perintah-Nya dalam surat An-Nisa ayat 36 yang berbunyi:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Artinya: Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim,

Orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.

Baca Juga: Akhlak dalam Islam dan Kedudukannya yang Perlu Dipahami Umat Islam

3 Contoh Akhlak Terpuji Kepada Allah

Ilustrasi contoh akhlak terpuji (Pexels).

Masih dari sumber yang sama, ada sejumlah akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap Muslim terhadap Allah SWT. Berikut tiga di antaranya:

1. Mentauhidkan Allah

Tauhid dalam Islam artinya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan wajib beriman kepada-Nya. Sikap ini harus dimiliki setiap Muslim karena sejatinya dasar agama Islam adalah tauhid.

Salah satu dalil tentang akhlak terpuji ini bisa ditemukan dalam surat Az-Zumar ayat 2-3 yang berbunyi:

اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَۗ. اَلَا لِلّٰهِ الدِّيْنُ الْخَالِصُ ۗوَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۘ مَا نَعْبُدُهُمْ اِلَّا لِيُقَرِّبُوْنَآ اِلَى اللّٰهِ زُلْفٰىۗ اِنَّ اللّٰهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِيْ مَا هُمْ فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ ەۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ كٰذِبٌ كَفَّارٌ.

Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya.

Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata), “Kami tidak menyembah mereka melainkan agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.”

Sungguh, Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar.

2. Tobat kepada Allah

Manusia adalah tempatnya salah dan yang bisa mengampuni mereka dari perbuatan tersebut hanyalah Allah SWT. Untuk mendapatkan ampunan tersebut, manusia wajib bertobat.

Tobat sendiri artinya sikap menyesali perbuatan dosa yang dilakukan dan berniat kembali ke jalan yang benar dengan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan. Rasulullah SAW pun pernah bersabda:

إنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُقْبَلُ تَوْ بَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرِ

Artinya: Bahwasanya Allah Azza wa Jalla dapat menerima tobat hamba, sebelum ia menghembuskan napas yang terakhir. (HR. At-Tirmidzi).

3. Dzikrullah

Dzikrullah artinya mengingat Allah. Sikap ini merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah yang ringan namun memiliki hikmah dan pahala yang besar sebagaimana disampaikan dalam hadis yang berbunyi:

مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ عَمَلًا أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ.

Artinya: Amal yang diperbuat oleh anak Adam tidak ada yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah selain dzikir kepada Allah. (HR. Abu Syaibah dan Ath- Thabrani).

Allah sendiri dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 152 telah berfirman:

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

Artinya: Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.

(NSA)