3 Hal Menarik dari Makam Sunan Ampel yang Ada di Surabaya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
24 Februari 2023 15:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makam Sunan Ampel (Unsplash).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makam Sunan Ampel (Unsplash).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Makam Sunan Ampel adalah salah satu destinasi wisata religi favorit wisatawan saat berkunjung ke Kota Pahlawan, Surabaya. Selain menjadi salah satu makam Wali Songo, ada banyak hal menarik yang bisa ditemukan peziarah saat datang ke komplek tersebut.
ADVERTISEMENT
Sunan Ampel sendiri merupakan putra dari Maulana Malik Ibrahim yang bernama asli Raden Rahmat. Mengutip dari buku Sunan Ampel karya Yoyok Rahayu Basuki, Sunan Ampel adalah salah satu penyebar ajaran Islam di tanah Jawa yang datang dari Champa.
Sosok Sunan Ampel yang menjadi teladan berkat ajaran-ajaran semasa hidup membuat makamnya tak pernah sepi peziarah. Salah satu yang terkenal dari Sunan Ampel, sosok yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di Tanah Jawa ini, adalah ajaran Moh Limo.
Arti ajaran tersebut adalah tidak mau melakukan lima perkara. Kelima perkara yang dihindari itu adalah berjudi, mabuk, menghisap candu, mencuri, dan berzina.
Lantas apa saja hal menarik yang bisa ditemukan pada makam Sunan Ampel? Simak rangkuman singkatnya berikut ini.
ADVERTISEMENT

Terletak di Tengah Kampung Arab

Ilustrasi makam Sunan Ampel (Unsplash).
Makam Sunan Ampel berada di tengah Kampung Arab yang mayoritas penduduknya berasal dari Hadramaut. Saat mengunjunginya, wisatawan merasakan akan suasana Timur Tengah yang cukup kental.
Makam Sunan Ampel sendiri berada di kawasan Masjid Ampel yang didirikan pada abad ke-15 saat Jawa Timur dikuasai Kerajaan Majapahit. Untuk masuk ke kompleks makam tersebut, wisatawan harus melewati perkampungan yang penuh dengan pedagang kaki lima di sepanjang jalan.
Di kompleks ini pula terdapat makam pahlawan Indonesia, yaitu KH Mas Mansyur. Alhasil, siapa saja yang datang bisa mendapatkan banyak hal selain hanya berziarah ke makam Sunan Ampel.

Gapuro Limo yang Penuh Makna

Ilustrasi makam Sunan Ampel (Unsplash).
Salah satu keunikan dari kompleks makam ini adalah keberadaan Gapuro Limo yang mengelilingi Masjid Sunan Ampel. Nama tersebut disematkan karena keberadaan lima gapura.
ADVERTISEMENT
Menurut Muvida Kartikasari dkk., dalam Hubungan Antara Karakteristik Masyarakat dengan Bentuk Partisipasi pada Pelestarian Pusaka di jurnal Planning for Urban Region and Environment (2019), masing-masing gapura di sana memiliki nama dan makna yang berbeda.
Gapura pertama adalah Paneksan, pintu memasuki area makam. Gerbang kedua bernama Madep dan menghadap ke arah kiblat yang melambangkan rukun kedua agama Islam, yaitu shalat.
Gapura ketiga adalah Ngamal, melambangkan rukun Islam yang ketiga yaitu zakat. Wisatawan juga akan menemukan kotak amal di dekat gapura satu ini.
Gapura keempat adalah Poso, melambangkan rukun keempat Islam yaitu puasa. Terakhir ada gapura Lawang Agung atau Munggah yang memiliki anak tangga dan melambangkan rukun Islam kelima, yaitu kewajiban menunaikan ibadah haji.
ADVERTISEMENT

Kisah di Balik 9 Makam Mbah Soleh

Ilustrasi makam Sunan Ampel (Unsplash).
Merujuk pada laman Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud RI, Mbah Soleh adalah salah satu murid di pesantren yang didirikan Sunan Ampel. Kabarnya, beliau adalah murid kesayangan yang telah masuk pesantren sejak usia enam tahun.
Semasa hidupnya, Mbah Soleh dikenal sebagai pribadi yang santun, rendah hati, tekun belajar, dan rajin beribadah. Pada suatu waktu, Mbah Soleh remaja memutuskan untuk membersihkan masjid pesantrennya karena terganggu dengan kondisi yang kurang terawat.
Kebaikan yang awalnya dilakukan diam-diam setiap pagi itu akhirnya diketahui Sunan Ampel dan santri lainnya. Sejak saat itu Mbah Soleh dibantu santri lain untuk membersihkan masjid agar jemaah khusyu melakukan ibadah.
Sayangnya saat Mbah Soleh meninggal dunia, masjid pun kembali tak terawat. Suatu waktu saat Sunan Ampel teringat muridnya itu dan mengharapkan kehadirannya dalam hati, tiba-tiba muncul sosok mirip Mbah Soleh.
ADVERTISEMENT
Sosok tersebut hadir dan meneruskan kebiasaan baik Mbah Soleh, yaitu menjaga kebersihan masjid. Namun, tak lama sosok tersebut meninggal dunia dan dimakamkan di samping makam Mbah Soleh pertama.
Kejadian misterius itu terulang hingga delapan kali setiap Sunan Ampel mengharapkan kehadirannya. Hingga akhirnya saat sang guru meninggal dunia, sosok itu pun menyusul dan dimakamkan untuk kesembilan kalinya. Oleh sebab itu 9 makam di kompleks tersebut dipercaya sebagai makam Mbah Soleh.
(NSA)