Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Khutbah Jumat Isra Miraj yang Penuh Hikmah bagi Umat Muslim
9 Februari 2023 16:02 WIB
·
waktu baca 10 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Khutbah Jumat merupakan pidato atau ceramah kepada khalayak yang membahas suatu topik, misalnya Isra Miraj. Khutbah ini menjadi bagian yang tidak boleh terlewatkan karena merupakan salah satu rukun salat Jumat.
ADVERTISEMENT
Menjelang Isra Miraj yang diperingati setiap 27 Rajab, khutbah yang dilaksanakan ketika salat Jumat biasanya akan membahas tentang salah satu hari besar Islam tersebut. Ada beberapa hal yang bisa disampaikan khatib dalam khutbah Jumat ini.
Isra Miraj pada dasarnya adalah dua peristiwa yang berbeda, yaitu Isra dan Miraj. Saat Isra, Nabi Muhammad melakukan perjalanan atas izin Allah SWT dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha.
Sedangkan saat Miraj, Nabi Muhammad dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah menunaikan salat lima waktu langsung dari Allah.
Khatib yang bertugas menyampaikan khutbah Jumat umumnya akan membahas kedua peristiwa tersebut, hikmah dan pelajaran yang bisa diambil, hingga tentang kewajiban salat. Untuk mengetahui beberapa contoh khutbah Jumat Isra Miraj, simak informasinya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Khutbah Jumat Isra Miraj
Dirangkum dari Buku Pintar Khutbah Jumat Tematik oleh Ibnu Marzuki Al-Gharani dan Materi Khutbah Jumat Sepanjang Tahun oleh Muhammad Khatib, berikut adalah contoh khutbah Jumat Isra Miraj yang bisa dijadikan referensi umat Muslim .
1. Memaknai Perjalanan Isra Miraj
Hadirin Jama'ah Jum'ah rahimakumullah,
Syukur alhamdulillah, marilah senantiasa kita sanjungkan kehadirat Allah SWT, di mana berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, kita masih diberi umur panjang dan dipertemukan kembali dengan bulan yang agung, bulan yang mulia yakni "Syahrur Rajab al-Mubaarak".
Bulan yang sangat baik untuk memperbanyak amal ibadah khususnya berpuasa, bulan di mana di dalamnya terdapat sebuah malam yang menjanjikan ganjaran sebagaimana pahalanya orang-orang yang jihad fi sa- bilillah bagi pelaku kebajikan.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan ini, tidak lupa pula saya mengajak kepada kita sekalian, marilah senantiasa meningkatkan rasa takut kita kepada Allah SWT.
Hadirin Jama'ah Jum'ah rahimakumullah,
Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Bait al-Magdis, kemudian naik ke Sidrat al-Muntaha, bahkan melampuinya, serta kembalinya ke Makkah dalam waktu yang sangat singkat, merupakan tantangan terbesar sesudah Alquran disodorkan oleh Allah kepada umat manusia.
Peristiwa ini membuktikan bahwa kekuasaan Allah tidak terbatas pada ruang dan waktu. Namun hal itu hanya berlaku bagi orang-orang yang beriman, bahwa apa pun yang terjadi di dunia ini atas kodrat dan iradah-Nya, meskipun terkadang tampak tidak rasional.
Banyak kaum empiris dan rasionalis, yang melepaskan diri dari bimbingan wahyu. Mereka tidak mempercayainya. Bahkan menggugat eksistensinya, karena tidak sesuai dengan hukum- hukum alam, tidak dapat dibuktikan oleh patokan-patokan logika.
ADVERTISEMENT
Dengan ini, kita sebagai insan yang beriman pendekatan yang paling tepat dan sederhana untuk dapat memahaminya adalah cukup dengan pendekatan "imaniy", sebagaimana yang ditempuh oleh sahabat Nabi, Abu Bakar al-Shiddiq, seperti tergambar dalam ucapannya, "Apabila Muhammad yang memberitakannya, pastilah benar adanya."
Dan jika keilmiahan yang dituntut, maka Alquran lah yang harus menjadi pusat rujukan, melalui pengamatan terhadap sistematika dan uraian Alquran tentang Isra Miraj.
Isra Miraj bukanlah kisah perjalanan antariksa. Aspek astronomis sama sekali tidak ada dalam kajian Isra Miraj. Namun, Isra Miraj mengusik keingintahuan akal manusia untuk mencari penjelasan ilmu.
Aspek akidah dan ibadah menyatu dengan aspek ilmiah itulah yang jadi pembahasan Isra Miraj. Mari kita mendudukkan masalah Isra Miraj sebagaimana yang diceritakan di dalam Alquran dan hadits-hadits sahih.
ADVERTISEMENT
Isra Miraj jelas bukan perjalanan seperti naik pesawat terbang antarnegara dari Makkah ke Palestina. Isra Miraj bukan pula penerbangan antariksa dari Masjidil Aqsha ke langit ketujuh lalu ke Sidratul Muntaha.
Isra Miraj adalah perjalanan keluar dari dimensi ruang waktu. Tentang caranya, ilmu teknologi tidak dapat menjelaskan. Tetapi harus diyakini bahwa Rasulullah melakukan perjalanan keluar ruang waktu, bukan dalam keadaan bermimpi.
Penjelasan perjalanan keluar dimensi ruang waktu setidaknya untuk memperkuat keimanan tetapi perlu ditinjau dari segi sains, tanpa harus mempertentangkannya dan menganggapnya sebagai suatu kisah yang hanya dapat dipercaya saja dengan iman.
Kita hidup memang di alam yang dibatasi oleh dimensi ruang-waktu. Sehingga kita selalu memikirkan soal jarak dan waktu. Dalam kisah Isra Miraj, Rasulullah bersama malaikat Jibril dengan menaiki "buraq" keluar dari dimensi ruang, sehingga dengan sekejap sudah berada di Masjidil Aqsha.
ADVERTISEMENT
Rasul bukan bermimpi karena dapat menjelaskan secara detail tentang masjid Aqsha dan tentang kafilah yang masih dalam perjalanan. Rasul juga keluar dari dimensi waktu sehingga dapat menembus masa lalu dengan menemui beberapa Nabi.
Di langit pertama (langit dunia) sampai langit tujuh berturut-turut bertemu (1) Nabi Adam, (2) Nabi Isa dan Nabi Yahya, (3) Nabi Yusuf, (4) Nabi Idris, (5) Nabi Harun, (6) Nabi Musa, dan (7) Nabi Ibrahim.
Rasulullah juga ditunjukkan surga dan neraka, suatu alam yang mungkin berada di masa depan, mungkin juga sudah ada di masa sekarang sampai setelah kiamat nanti.
Hanya dengan iman, kita bisa mempercayai bahwa Isra Miraj benar- benar terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah. Rupanya, begitulah rencana Allah menguji keimanan hamba-hamba-Nya.
ADVERTISEMENT
Pemahaman Isra Miraj dengan pendekatan sains untuk merasionalkan konsep akidah terkait Isra Miraj, memang belum tentu tepat. Tetapi upaya pendekatan ilmu pengetahuan sering dipakai sebagai dalil aqli (akal) untuk memperkuat keyakinan dalam akidah Islam.
Asalkan tidak bertentangan dengan akidah, karena akidah bukan hal yang bersifat dogmatis semata, tetapi memungkinkan dianalisa dengan akal.
Isra dan Miraj juga memberikan inspirasi untuk merenungi makna ibadah salat, termasuk aspek keilmuan. Umat Islam telah membuktikan bahwa sains pun bisa diintegrasikan dalam urusan ibadah, dan menyempurnakan pelaksanaannya.
Demi kepentingan ibadah salat, umat Islam mengembangkan ilmu astronomi atau ilmu falak untuk penentuan arah kiblat dan waktu salat dengan benar. Tuntutan ibadah mendorong kemajuan sains astronomi pada awal sejarah Islam.
ADVERTISEMENT
Inspirasi pemanfaatan sains dalam ibadah juga diperluas untuk ibadah-ibadah lainnya terkait dengan penentuan waktu. Misalnya, penentuan awal Ramadhan dan hari raya kini sudah banyak memanfaatkan pengetahuan astronomi.
Hadirin Jama'ah Jum'ah rahimakumullah,
Demikianlah tinjauan Isra Miraj dalam prespektif ilmu pengetahuan, akidah, dan ibadah. Semoga bisa menjadi tambahan ilmu bagi kita semua di dalam memahami dan memaknai peristiwa Isra Miraj yang dijalani oleh Nabi Muhammad. Aamiin.
2. Peristiwa Isra Miraj
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah...
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan berjuta rahmat dan nikmat kepada kita semua, terutama nikmat iman dan Islam. Hanya dengan karunia-Nya, kita dapat dipertemukan di majelis yang sangat mulia ini untuk mengerjakan kewajiban rutin salat Jumat.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, sebagai khatib, saya tak bosan-bosan mengajak kepada saya pribadi dan para hadirin sekalian untuk selalu meningkatkan kualitas takwa kepada Allah SWT. Marilah kita selalu menjalankan seluruh perintah dan menjauhi seluruh larangan-Nya.
Jamaah Jumat Rahimakumullah...
Al-Allamah al-Manshurfuri mengatakan bahwa pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, terjadi peristiwa dahsyat yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu Isra Miraj.
Saat itu, Nabi Muhammad sedang mengalami kesedihan yang mendalam karena kehilangan dua orang yang sangat dicintainya, yaitu Khadijah dan Abu Thalib. Kecintaan Nabi Muhammad terhadap keduanya bukan karena hubungan kasih maupun keluarga, melainkan karena mereka berdakwah di jalan Allah.
Ketika berduka itulah, Allah SWT menaikkan Nabi Muhammad dan memerintahkannya untuk berjalan pada malam hari, yakni dari Masjidil Haram di Makkah hingga Masjidil Aqsha di Palestina. Perjalanan malam tersebut dinamakan Isra'.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada malam yang sama, beliau dinaikkan oleh Allah menuju ke Sidratul Muntaha atau tempat tertinggi. Perjalanan tersebut disebut Miraj.
Dalam perjalanan Miraj, Nabi Muhammad mendapat perintah menjalankan salat wajib lima kali dalam sehari. Kewajiban tersebut juga diperuntukkan kepada seluruh umatnya. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:
وَأَقِيمُوا الصَّلَوَةَ وَاتُوا الزَّكَوةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
"Dan, dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk." (QS. Al-Baqarah [2]: 43)
Kaum Muslimin Rahimakumullah...
Ketahuilah, salat lima waktu ibarat tiang pondasi dalam sebuah bangunan. Sebuah bangunan tak mungkin berdiri kokoh tanpa tiang pondasi yang kuat. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh sahabat Mu'adz bin Jabal, yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُوْدُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ.
"Pokok semua perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Selain menjadi tiang agama, salat lima waktu juga termasuk salah satu rukun Islam. Seseorang Muslim tidak akan sempurna keimanannya jika tidak melaksanakan shalat lima waktu.
Hadirin Jamaah Jum'ah Rahimakumullah....
Salat adalah kebutuhan rohani seorang hamba, layaknya makan dan minum sebagai kebutuhan jasmani. Sehari saja manusia tidak makan, maka badannya akan terasa lemas dan tidak berdaya, karenanya harus dipenuhi. Begitu juga dengan kebutuhan rohani, harus dipenuhi dengan cara banyak berdzikir kepada Allah, di antaranya dengan mengerjakan salat.
Perhatikanlah orang-orang yang tidak salat. Hidupnya pasti tidak tenang, meskipun kaya raya. Berbeda dengan orang yang salat, ia merasa tenang dan bahagia. Sebab, melaksanakan salat dapat menenangkan hati, karena di dalam salat mengandung dzikrullah (mengingat Allah).
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, tunaikanlah salat, dan jangan pernah meninggalkannya dalam keadaan apa pun. Laksanakan salat selagi amal masih dicatat. Segeralah bertaubat sebelum pintunya tertutup rapat. Jadilah hamba yang taat demi meraih surga yang penuh dengan nikmat.
Demikianlah khutbah pada Jumat siang ini. Semoga bisa menjadi tambahan ilmu bagi kita semua di dalam memahami dan memaknai peristiwa Isra Miraj yang dijalani oleh Nabi Muhammad, serta pentingnya salat. Aamiin.
3. Tiga Hikmah Isra Miraj
Kaum Muslimin Rahimakumullah...
Sudah sepantasnya kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan karunia Allah SWT yang diberikan kepada kita. Salah satunya adalah nikmat kesehatan. Dengan nikmat sehat, kita dapat melakukan ibadah shalat Jumat dengan berjamaah.
Tidak lupa juga, marilah kita senantiasa meningkatkan iman takwa kepada Allah Swt. dengan cara melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
ADVERTISEMENT
Saudara-saudara kaum Muslim Rahimakumullah....
Saat ini, kita telah memasuki bulan Rajab. Bulan Rajab adalah bulan yang mulia, karena di bulan ini terjadi peristiwa Isra Miraj Rasulullah SAW. Isra berarti perjalanan pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Miraj adalah berangkat naik dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha.
Isra Miraj yang dialami oleh Rasulullah merupakan tanda-tanda dari kebesaran Allah SWT yang diperlihatkan kepada semua manusia, khususnya kaum mukminin.
Kaum Muslimin Rahimakumullah...
Kita bersama meyakini bahwa semua peristiwa yang terjadi pada diri Rasulullah merupakan ibrah atau pelajaran yang dapat diambil hikmahnya bagi segenap kaum muslimin. Dalam peristiwa Isra Miraj, paling tidak terdapat tiga hikmah yang dapat kita jadikan pelajaran:
ADVERTISEMENT
1. Sebagai Ujian Keimanan
Salah satu hikmah terjadinya peristiwa Isra Miraj adalah untuk menguji besarnya keimanan dan keislaman para sahabat kepada Allah yang saat itu baru tumbuh. Allah hendak menguji mereka dengan peristiwa Isra Miraj yang secara zhahir tidak masuk akal.
Ketika peristiwa Isra Miraj diceritakan kepada kaum Quraisy, mereka banyak yang tidak mempercayainya. Bahkan, mereka mengadakan reaksi dengan memfitnah Rasulullah sebagai tukang sihir, pembohong, dan sebagainya.
Tetapi, tidak demikian dengan Abu Bakar dan kaum muslimin yang keimanannya telah tertanam di dalam jiwa mereka. Mereka mempercayai sepenuhnya peristiwa Isra Miraj yang dialami oleh Rasulullah.
2. Pentingnya Perintah Salat
Dalam peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad menerima perintah salat lima waktu, yang langsung disampaikan kepada beliau oleh Allah, bukan melalui Malaikat Jibril. Selain itu, salat adalah tiang agama, sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah dalam sabdanya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
الصَّلَاةُ عِمَادُ الدِّيْنِ، فَمَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِّيْنِ، وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّيْنِ.
"Salat adalah tiang agama. Barang siapa menegakkannya, berarti ia telah menegakkan agama. Dan, barang siapa meninggalkannya, berarti ia telah merobohkan agama." (HR. Al-Baihaqi)
Dengan salat kita dididik dan dilatih sehingga hati dan batin kita menjadi suci. Badan kita bersih dari hadas, pakaian kita suci dari najis, dan hati kita terhindar dari syirik. Dengan salat, kita membentuk pandangan hidup bahwa hanya Allah Yang Maha Besar.
Dengan salat pula, kita dididik menetapkan tujuan dan arah hidup, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya sebagai berikut:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَلَمِينَ )
"Katakanlah, 'Sesungguhnya, sembahyangku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.'" (QS. al-An'aam [6]: 162)
ADVERTISEMENT
3. Inspirasi bagi Lahirnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dengan peristiwa Isra Miraj, banyak hal yang dijadikan inspirasi bagi lahirnya berbagai teknologi. Di antaranya adalah upaya-upaya yang di lakukan para ilmuwan untuk menciptakan sebuah kendaraan super cepat yang dapat mencapai tujuan dalam hitungan detik, seperti cepatnya kendaraan buraq yang pernah dinaiki oleh Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra Miraj.
Demikian hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa Isra Miraj. Sebagai penghujung khutbah ini, marilah di bulan Rajab yang penuh fadhilah ini, kita mendaki bersama dengan menjalankan berbagai amal saleh dan meminta pengampunan-Nya. Dengan demikian, kita dapat menjadi hamba yang siap menjalankan keiwajibannya di depan Sang Khaliq. Aamiin.
(SFR)