Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Macam Hukum Bacaan Mim Sukun yang Perlu Dipahami
25 Januari 2022 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membaca Alquran adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Namun, umat Muslim diperintahkan untuk mempelajari ilmu tajwidnya terlebih dahulu agar bisa membaca Alquran dengan baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, ilmu tajwid didefinisikan sebagai ilmu yang bertujuan untuk mempelajari cara membaca, melafalkan, serta mengucapkan berbagai huruf yang terdapat dalam Alquran sesuai dengan sifatnya.
Dalam Alquran telah ditegaskan bahwa membaca yang baik dan benar sesuai tajwidnya merupakan perintah langsung dari Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya yang artinya:
“Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab (termasuk Alquran) kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya," (QS. Al Baqarah: 121)
Ilmu tajwid ini ada banyak macamnya, salah satunya adalah hukum bacaan mim sukun (مْ). Hukum mim sukun terbagi menjadi tiga macam, yakni ikhfa syafawi, idgham mimi, dan idzhar syafawi.
Hukum Mim Sukun dalam Ilmu Tajwid
M. Khalilurrahman Al Mahfani menerangkan dalam buku Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya, hukum bacaan mim sukun akan terjadi apabila bertemu dengan huruf hijaiyah yang digolongkan menjadi tiga macam, yakni:
ADVERTISEMENT
1. Ikhfa Syafawi
Ikhfa syafawi akan terjadi apabila huruf mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf ba (ب). Hukum membaca ikhfa syafawi adalah dengan menyamarkan atau menyembunyikan huruf mim sukun.
Menurut Marzuki dan Sun Choirul Ummah dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Tajwid, posisi bibir ketika melafalkan ikhfa syafawi tidak tertutup rapat. Ini agar dapat menyamarkan huruf mim sukun disertai dengan ghunnah (dengungan).
Contoh ayat Alquran yang terdapat hukum bacaan ikhfa syafawi adalah surat Al Insan ayat 15 yang berbunyi:
وَيُطَافُ عَلَيْهِم بِـَٔانِيَةٍ مِّن فِضَّةٍ وَأَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيرَا۠
Wa yutafu 'alaihim bi`aniyatim min fiddatiw wa akwabing kanat qawarira
Artinya: "Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca."
2. Idgham Mimi atau Mutamatsilain
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Arab, mimi (ممي) dimaknai sebagai dua huruf mim yang berjejer. Oleh karena itu, hukum bacaan ini hanya akan terjadi jika huruf mim sukun bertemu dengan huruf mim (م) berharakat.
Cara membacanya adalah dengan meleburkan dua bunyi mim tersebut disertai dengan dengungan dan wajib memasukkan huruf mim pertama ke mim kedua. Bacaan idgham mimi harus dilafalkan sebanyak 2-4 harakat.
Posisi bibir ketika membaca idgham mimi adalah tertutup dan sedikit bergetar untuk mendengungkan bacaan mim tersebut, seperti yang ditulis dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Tajwid karya Marzuki dan Sun Choirul Ummah.
Contoh dalam Alquran terdapat surat Al Muthaffifin ayat 14:
كَلَّا بَلۡ ۜ رَانَ عَلٰى قُلُوۡبِهِمۡ مَّا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ
Kallaa bal raana 'alaa quluubihim maa kaanuu yaksibuun
ADVERTISEMENT
Artinya: “Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.”
3. Idzhar Syafawi
Idzhar syafawi terjadi saat huruf mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah selain ba (ب) dan mim (م). Hukum bacaan ini adalah terang dan jelas. Posisi bibir saat melafalkannya adalah mengatup ketika membaca mim sukun yang bertemu dengan huruf idzhar syafawi.
Berikut contoh bacaan idzhar syafawi yang bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah di dalam Alquran:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Alhamdu lillaahi Rabbil 'aalamiin
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. Al Fatihah: 2).
(NDA)