Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Perbedaan Hantavirus dengan Virus Corona
27 Maret 2020 14:59 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belum selesai dengan virus corona , beredar kabar soal munculnya virus lain dari China yang disebut hantavirus. Senin (23/3), seorang pria di Cina diketahui meninggal karena hantavirus atau Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS).
ADVERTISEMENT
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, hantavirus sudah ada sejak 1950. Tepatnya saat terjadi perang antara Korea dan Amerika Serikat. Lalu, hantavirus menyebar luas di wilayah Timur seperti China, Rusia, dan Korea.
Pada dasarnya, hantavirus dan virus corona memiliki banyak perbedaan. Simak ulasan soal tiga perbedaan di antara dua virus tersebut di bawah ini.
Beda Sumber Penyebaran
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, hantavirus menyebabkan penyakit pernapasan yang parah dan bisa berakibat fatal pada manusia. Virus ini diketahui berasal dari hewan tikus. Siapa saja yang bersentuhan dengan tikus yang membawa hantavirus beresiko terkena HPS.
Bahkan, orang sehat pun berisiko terkena infeksi HPS jika terpapar virus tersebut. Namun tak perlu khawatir, para ahli memastikan bahwa hantavirus tidak menular antarmanusia seperti COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sedangkan virus corona diyakini berawal dari hewan liar yang diperdagangkan di pasar ikan di Wuhan, Tiongkok. Orang pertama yang terjangkit pun diduga para penjual di sana. Karena bisa menular antarmanusia, penyebarannya pun sangat cepat.
Gejala
Tak hanya berbeda sumber hewan penularan, perbedaan juga ada pada bentuk gejalanya. Pada gejala awal, baik hantavirus maupun corona sama-sama menimbulkan kelelahan, demam, dan nyeri otot. Bahkan, tak jarang korban dari kedua virus tersebut juga merasa sulit bernapas.
Hanya saja pada hantavirus, korban akan merasa kedinginan tanpa mengalami pilek, sakit tenggorokan, atau ruam. Penularan hantavirus juga berlangsung selama delapan pekan setelah terkena kencing atau tetesan lain dari tikus.
Jumlah Korban
Pada kasus yang terjadi di China, hantavirus membuat satu pria meninggal. Pria tersebut diketahui berasal dari provinsi Yunna yang merupakan penumpang bus dengan tujuan ke Shandong. Akibatnya, sebanyak 32 penumpang lain di bis tersebut ikut menjalani tes agar tidak bernasib sama.
ADVERTISEMENT
Masih dari sumber yang sama, Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan hantavirus memang masih sangat jarang terjadi. Namun, persentase kematiannya mencapai 38 persen sejak muncul di perang Korea dan Amerika Serikut.
Sedangkan virus corona yang saat ini mewabah, persentase kematiannya baru mencapai 13 persen per Kamis (26/3), mengutip dari data World O Meter.
(Rav)